Claim Missing Document
Check
Articles

Kerugian Finansial Akibat Kemacetan Ditinjau Dari Bahan Bakar Minyak di Kabupaten Garut (Studi Kasus Jalan Jendral Ahmad Yani) Maptuhi, Azmi Choerul; Farida, Ida; Susetyaningsih, Adi
Jurnal Konstruksi Vol 16 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padatnya pergerakan lalu lintas menyebabkan penumpukan kendaraan dititik tertentu yang mengakibatkan kemacetan dikarenakan padatnya volume dan tingginya hambatan samping sehingga mempengaruhi kapasitas jalan, khususnya pada Ruas Jalan Jendral Ahmad Yani yang berada di wilayah Kabupaten Garut yang merupakan daerah komersial. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi pengguna jalan yang berdampak pada pemborosan bahan bakar minyak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kerugian finansial akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak pada jenis kendaraan yang berbeda dengan melalui pengolahan data menggunakan metode yang diterbitkan Departemen Perkjaan Umum PD-T-15-2005-B untuk mencari biaya konsumsi bahan bakar dan MKJI 1997 untuk menganalisis ruas jalan. Dari hasil analisis didapatkan nilai kerugian finansial tertinggi akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak dengan berbagai jenis kendaraan berbahan bakar premium dan solar di Minggu kesatu dan Minggu kedua adalah pada Hari Rabu dengan total pertahun Rp.4,836,235,04/Km untuk Minggu kesatu dan Rp. 5,163,933,13/Km untuk Minggu kedua. Tingginya nilai kerugian pada Hari Rabu diakibatkan oleh rendahnya kecepatan kendaraan dan padatnya volume lalu lintas yang menyebabkan kerugian lebih besar. Dengan besarnya nilai kerugian yang ditimbulkan kemacetan alangkah baiknya nilai kerugian tersebut disalurkan untuk perbaikan sarana dan prasarana jalan agar dapat mengurangi nilai kerugian bahan bakar minyak.
Kerugian Finansial Akibat Kemacetan Ditinjau Dari Bahan Bakar Minyak Di Kabupaten Garut Azmi Choerul Maptuhi; Ida Farida; Adi Susetyaningsih
Jurnal Konstruksi Vol 16 No 2 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padatnya pergerakan lalu lintas menyebabkan penumpukan kendaraan dititik tertentu yang mengakibatkan kemacetan dikarenakan padatnya volume dan tingginya hambatan samping sehingga mempengaruhi kapasitas jalan, khususnya pada Ruas Jalan Jendral Ahmad Yani yang berada di wilayah Kabupaten Garut yang merupakan daerah komersial. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi pengguna jalan yang berdampak pada pemborosan bahan bakar minyak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kerugian finansial akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak pada jenis kendaraan yang berbeda dengan melalui pengolahan data menggunakan metode yang diterbitkan Departemen Perkjaan Umum PD-T-15- 2005-B untuk mencari biaya konsumsi bahan bakar dan MKJI 1997 untuk menganalisis ruas jalan. Dari hasil analisis didapatkan nilai kerugian finansial tertinggi akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak dengan berbagai jenis kendaraan berbahan bakar premium dan solar di Minggu kesatu dan Minggu kedua adalah pada Hari Rabu dengan total pertahun Rp.4,836,235,04/Km untuk Minggukesatu dan Rp. 5,163,933,13/Km untuk Minggu kedua. Tingginya nilai kerugian pada Hari Rabu diakibatkan oleh rendahnya kecepatan kendaraan dan padatnya volume lalu lintas yang menyebabkan kerugian lebih besar. Dengan besarnya nilai kerugian yang ditimbulkan kemacetan alangkah baiknya nilai kerugian tersebut disalurkan untuk perbaikan sarana dan prasarana jalan agar dapat mengurangi nilai kerugian bahan bakar minyak.
Kerugian Finansial Akibat Kemacetan Ditinjau Dari Bahan Bakar Minyak Di Kabupaten Garut Azmi Choerul Maptuhi; Ida Farida; Adi Susetyaningsih
Jurnal Konstruksi Vol 16 No 2 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.024 KB)

Abstract

Padatnya pergerakan lalu lintas menyebabkan penumpukan kendaraan dititik tertentu yang mengakibatkan kemacetan dikarenakan padatnya volume dan tingginya hambatan samping sehingga mempengaruhi kapasitas jalan, khususnya pada Ruas Jalan Jendral Ahmad Yani yang berada di wilayah Kabupaten Garut yang merupakan daerah komersial. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi pengguna jalan yang berdampak pada pemborosan bahan bakar minyak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kerugian finansial akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak pada jenis kendaraan yang berbeda dengan melalui pengolahan data menggunakan metode yang diterbitkan Departemen Perkjaan Umum PD-T-15- 2005-B untuk mencari biaya konsumsi bahan bakar dan MKJI 1997 untuk menganalisis ruas jalan. Dari hasil analisis didapatkan nilai kerugian finansial tertinggi akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak dengan berbagai jenis kendaraan berbahan bakar premium dan solar di Minggu kesatu dan Minggu kedua adalah pada Hari Rabu dengan total pertahun Rp.4,836,235,04/Km untuk Minggukesatu dan Rp. 5,163,933,13/Km untuk Minggu kedua. Tingginya nilai kerugian pada Hari Rabu diakibatkan oleh rendahnya kecepatan kendaraan dan padatnya volume lalu lintas yang menyebabkan kerugian lebih besar. Dengan besarnya nilai kerugian yang ditimbulkan kemacetan alangkah baiknya nilai kerugian tersebut disalurkan untuk perbaikan sarana dan prasarana jalan agar dapat mengurangi nilai kerugian bahan bakar minyak.
Analisis Pengaruh Adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Terhadap Kebutuhan Irigasi Jatiwangi Kabupaten Garut Suhendi; Permana, Sulwan; Susetyaningsih, Adi
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 2 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Air merupakan sumber daya alam yang sangat berpengaruh bagi berlangsungnya kehidupan mahluk hidup. Salah-satu pemanfaatan air adalah sebagai sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Dengan adanya bangunan PLTMH, akan mempengaruhi ketersediaan debit air di sungai Cikandang bagi kebutuhan lahan pertanian. wilayah lahan pertanian yang terpengaruhi PLTMH berada diantara pintu pengambilan air sampai Power house. Hal ini perlu adanya imbangan neraca air antara ketersediaan debit air sungai Cikandang, kebutuhan debit air PLTMH dan kebutuhan debit air lahan pertanian. Dalam penelitian menganalisis imbangan neraca air antara ketersediaan dan kebutuhan, digunakan data curah hujan dari 2 stasion yaitu stasion Cirompang dan Pamegatan serta data klimatologi Garut dari stasion Legok Pulus. Dengan metode Mock untuk pengolahan data yang menghasilkan data debit andalan ketersediaan dan perhitungan kebutuhan debit irigasi dengan mengambil skema pola tanam sebagai acuan kebutuhan debit air. Dari hasil analisis didapat debit andalan setengah bulanan sungai Cikandang dengan rata-rata sebesar 25,86 m³/det, Kebutuhan debit air terkecil untuk lahan pertanian adalah 0,051 m³/det dan terbesar adalah 1,616 m³/det, dengan kebutuhan PLTMH sebesar 16 m³/det. Disimpulkan bahwa dengan adanya PLTMH, kebutuhan air bagi lahan pertanian tidak terpenuhi. Perlu adanya peninjauan kembali dalam pengelolaan air bagi kebutuhan PLTMH Cikandang 1.
Analisis Potensi Air Tanah di Desa Karang Layung Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya Untuk Kebutuhan Air Baku Ramdani, Junaedi; Permana, Sulwan; Susetyaningsih, Adi
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang mempunyai rongga kejenuhan tanah. Akuifer ialah batuan yang mempunyai muka air tanah dalam tanah. Air merupakan bagian dari sumber daya alam yang digunakan oleh manusia. Kualitas yang baik menjadi salah satu faktor tingginya minat manusia menjadikan air tanah sebagai salah satu sumber air bersih. Penelitian potensi air tanah di Desa Karang Layung haruslah dilakukan supaya aktifitas dan kebutuhan hidup masyarakat di daerah tersebut bisa terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan air tanah dengan metode yang digunakan ialah metode geolistrik konfigurasi schlumberger. Pengukuran dilakukan dengan alat resistivity meter merk NANIURA. pengukuran untuk masing-masing konfigurasi bergantung pada variasi resistivitas terhadap kedalaman yaitu pada arah vertikal (sounding) atau arah lateral (mapping), sehingga dalam analisa hidrogeologi dalam kegiatan ini untuk mendapatkan eksploitasi debit air tanah/ akuifer maksimal untuk pemanfaatan air tanah untuk kebutuhan air baku. Adapun batuan yang berpostensi sebagai pembawa air tanah adalah batu pasir dan breksi yang berada di pengukuran titik 14 terdapat batuan pembawa air dengan ketebalan 19.1 meter di kedalaman 14.5-33.6 meter. Debit yang dihasilkan dari pengeboran sebesar 1 liter/detik. Kebutuhan air bersih dengan proyeksi jumlah penduduk 10 tahun yang akan datang sebesar 4411 jiwa di tahun 2028 sebesar 3.036 ltr/detik. Dilihat dari ketersediaan air yang ada dengan kebutuhan hanya mencukupi kebutuhan sebesar 30.2 %.
Analisis Manajemen Risiko Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus Thee Matic Mall dan Hotel Majalaya Kabupaten Bandung) Fahlevi, Anggi Eka; Ismail, Agus; Susetyaningsih, Adi
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam setiap pembangunan proyek konstruksi selalu terdapat faktor-faktor risiko baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja proyek dan sasaran proyek tersebut. Dampak yang dihasilkan dari risiko yang terjadi mempengaruhi produktifitas, anggaran biaya, kualitas dan prestasi atau pencapaian proyek. Penyusunan skripsi ini betujuan mengidentifikasi, menganalisa dan melakukan pengendalian terhadap risiko yang dominan terjadi pada proyek Thee Matic Mall dan Hotel Majalaya. Tahapan dalam penelitian ini dimulai dengan identifikasi risiko yang relevan terjadi dengan cara penyebaran kuisioner. Dengan hasil yang didapatkan yaitu 54 risiko yang relevan terjadi pada proyek Thee Matic Mall dan Hotel Majalaya. Hasil dari kuisioner tahap identifikasi tersebut kemudian dimasukan kedalam kuisioner tahap analisa dengan cara memperkirakan frekuensi terjadinya risiko dan dampak risiko yang disusun dalam bentuk skala likert. Dengan didapatkan hasil analisis risiko yang paling dominan diantaranya: pemogokan tenaga kerja, perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan, perubahan desain, kesalahan estimasi waktu. Sebagai langkah terakhir dalam penelitian ini adalah melakukan pengendalian terhadap risiko yang paling dominan. Pengendalian yang dilakukan terhadap risiko-risiko yang dominan terjadi dilakukan dengan cara pencegahan terhadap risiko yang terjadi untuk meminimalkan kerugian yang semakin besar.
Clean Water Supply in Tasikmalaya Municipality, Opportunities and Challenges Sulwan Permana; Adi Susetyaningsih; Dicky Muhamad Fadli
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 7 No. 1 (2022): JGEET Vol 07 No 01 : March (2022)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2022.7.1.7293

Abstract

Currently, there are three sub-districts in Tasikmalaya City that are still vulnerable to clean water, namely Kawalu, Tamansari, and Cibeureum sub-districts. PDAM Tirta Sukapura, owned by the Tasikmalaya Regency Government, has not been able to meet clean water needs, so the Tasikmalaya Municipality Government plans to build a new PDAM as an alternative. The Ciwulan river in Cibeuti Village is a source of water that will be used as a collection point. Rain data was taken from 2 stations, namely Gunung Satria and Cikunten II stations, for ten years. The evapotranspiration value was calculated using the Penman-Monteith method. The calculation of the discharge in the intake area, namely Ciwulan-Cibeuti with a watershed area of ​​405 km2, used the NRECA method using parameters taken from the calibrated Ciwulan-Sukaraja station. The calibration parameters are PSUB = 0.86; GWF = 0.22, reduction coefficient = 0.80; and NSE = 0.764. The determination of the dependable flow is calculated using the Weibull method. The magnitude of the Q90's dependable flow is 4.3 m3/s. The projected population for the next 15 years is estimated at 307,857 people, so the amount of water needed is around 0.535 m3/s. Opportunities for business entities to participate in building PDAM are wide open, with the certainty of return plus profits or independent management by business entities within a certain period of time. The challenge for the government and business entities is to provide reasonable prices to customers and new networks.
Ekologi Industry Berbasis Daya Dukung Lingkungan Untuk Pengembangan Kawasan Wisata Agro di Desa Barudua Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut Adi Susetyaningsih
Jurnal Kalibrasi Vol 11 No 1 (2013): Jurnal Kalibrasi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.962 KB) | DOI: 10.33364/kalibrasi/v.11-1.108

Abstract

Agrowisata atau kegiatan wisata agrotourism,  atau wisata agro merupakan penggabungan antara aktivitas wisata dan aktivitas pertanian yang terintegrasi dengan keseluruhan sistem pertanian dan pemanfaatan obyek-obyek pertanian sebagai obyek wisata, seperti teknologi pertanian maupun komoditi pertanian. Pengembangan wisata Agro merupakan salah satu strategi pembangunan yang dapat percepatan pembangunan wilayah khususnya wilayah-wilayah yang ekkonominya berbasis pertanian dan mempunyai produk pertanian unggulan. Meskipun demikian pengembangan wisata agro harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan memperhatikan daya dukung lingkungannya.  Pemilihan strategi pembangunan dan teknologi yang tepat dalam merencanakan pemngembangan kawasan wisata agro diharapkan dapat meningkatkan nilai sektor pertanian di Kabupaten Garut pada umumnya khususnya di Barudua. Dengan menggunakan konsep ekologi industry pengembangan wisata agro di Barudua dapat meminimalkan limbah yang berarti juga meminimalkan resiko kerusakan lingkungan. Hal ini berarti pula menjaga daya dukung lingkungan sehingga dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan pariwisata berkelanjutan, dapat dikatakan sebagai pembangunan yang mendukung secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi, juga adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat.
PENGATURAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH HULU DAS CIMANUK SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA AIR Adi Susetyaningsih
Jurnal Konstruksi Vol 10 No 01 (2012): Jurnal Kontruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.786 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.10-01.107

Abstract

Sungai Cimanuk merupakan salah satu sungai besar yang ada di wilayah propinsi Jawa Barat. DAS Cimanuk merupakan salah satu penopang utama sumberdaya air di Jawa Barat. Meningkatnya lahan kritis di daerah hulu DAS Cimanuk dapat mengancam kelangsungan Sungai Cimanuk sebagai salah satu sumberdaya air di Jawa Barat ini. Mengingat DAS sebagai satu kesatuan ekosistem maka perencanaan  penggunaan lahan yang utuh  sangat penting dan merupakan konsekuensi logis untuk menjaga kesinambungan pemanfaatan DAS Cimanuk sebagai sumberdaya air di propinsi Jawa Barat. Upaya untuk menyelamatkan hulu DAS Cimanuk dapat dilakukan melalui pendekatan administrative maupun teknis. Pendekatan adminstratis  dilakukan dengan kebijakan pengawasan yang ketat terhadap perubahan tata ruang di daerah hulu. Disamping itu perlu pula dibentuk komunitas-komunitas dari masyarakat di sekitar DAS yang bisa mengelola lahan kritis menjadi lahan konservasi yang produktif.  Secara teknis upaya  dilakukan dengan membangun cekdam di sepanjang DAS yang berfungsi menampung lumpur yang terbawa arus sungai. Lumpur atau kerikil yang tertampung di cekdam tersebut nantinya boleh dimanfaatkan warga, untuk dijual. Dengan demikian, limbah alam itu memiliki nilai ekonomi. Keterkaitan faktor penggunaan lahan dengan kemampuan sungai menyediakan sumberdaya air adalah kemampuannya dalam memberi sanggahan (buffer) terhadap masukan atau resapan  curah hujan sehingga tidak menimbulkan sedimentasi dan debit air yang berlebih (banjir) akibat besarnya aliran permukaan
ANALISA DAERAH RAWAN BANJIR MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS PULAU BANGKA) Hendi Hamdani; Sulwan Permana; Adi Susetyaningsih
Jurnal Konstruksi Vol 12 No 1 (2014): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.967 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.12-1.283

Abstract

Pemetaan daerah rawan banjir merupakan salah satu cara pengendalian banjir secara non-struktural. Analisa daerah rawan banjir pada penelitian ini menggunakan bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan tiga parameter yaitu (1) Curah Hujan, (2) Kelerengan dan (3) Penggunaan Lahan. Analisa curah hujan menggunakan metode Gumbel menghasilkan curah hujan rencana periode ulang 25 tahun adalah 157,302 mm, ini termasuk dalam kategori rendah di wilayah Indonesia, dan metode Isohyet menghasilkan penyebaran curah hujan/daerah tangkapan air (DTA). Dari analisa kelerengan diperoleh 98,96% wilayah Pulau Bangka terletak pada dataran rendah (pada tingkat kelerengan 0-8%) artinya berada pada daerah yang rawan banjir. Analisa penggunaan lahan diketahui jenis tutupan lahan paling besar di Pulau Bangka berupa hutan sekunder (42%) dimana lebih tinggi dari hutan primer (27%), hal ini sangat berbahaya karena hutan sekunder cenderung mudah beralih fungsi. Hasil analisa semua parameter dibandingkan dan diberi bobot menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) matriks Pairwise Comparison. Diperoleh nilai bobot untuk penggunaan lahan adalah 0,87, hujan 0,27 dan kelerengan 0,08. Seluruh hasil analisa digabung menggunakan metode Overlay Intersection pada ArcGIS10.1 untuk menghasilkan peta daerah rawan banjir berdasarkan 3 parameter yang digunakan. Diperoleh 17,76% daerah di Pulau Bangka adalah rawan banjir, 6,98% daerah paling rawan banjir dan 18,88% daerah terancam banjir.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W AA Sudharmawan, AA Adam, Farhan Afriza, Muhamad Rizky Agus Ismail Agustian, Zani Aidil Saepul Rohman, Agum Ajhar, Alfi Nur Al-Ghani, Davin Alam, Romy Zaenul Amirulhaq, Rama Mohammad Anggara, Daffa Rizky Anggi Eka Fahlevi Anwari, M Riadi Firdaus Al Asep Nurjaman Azhari, Audi Amhar Azmi Choerul Maptuhi Barkah, Fauzi Barokah, Putri Dara Lestari Cepi Wendiki Alamsyah Dafa, Daril Muhamad Dermawan, Dena Kamal Destianti, Rahayu Giska Dicky Muhamad Fadli Dwiputra, Erdi Rizky Efrianto, Dias Reza Eko Walujodjati Exiana, Rega Muhammad Fadhillah, M Jamil Al Fahlevi, Anggi Eka Febriyanti, Tina Fery Safaria Firdaus, Muhammad Raihan Ginaski, Zaki Muhamad Gumelar, Rizky Ahmad Gunadi, Musfik Alaida Gungun Gunawan Hakim, Firman Nur Hantari, Anjas Ninda Harsi, Nendi Rustandi Hendi Hamdani Herlina, Julia Hidayat, Abdul Rojak Hidayat, Fahreza Pratama Hidayat, Rizqy Rachmat Hikmal, Fauzan Ida Farida Ida Farida Ida Farida Ida Parida Ikhsannudin, Adam Fadly Ilyas Maulani Irsan Permana Irvan Nurawaludin Ivan Darmawan Jalu Hudha Pratama Junaedi Ramdani Juniarti, Sintia Kamaludin, Ali Kosasih, Andrean Kurniawan, Hari Laya, Putri Maptuhi, Azmi Choerul Mardiah, Ilma Hayatul Maulana, Muhamad Farhan Miraj, Ahmad Fauzi Saepul Mochammad Suva Nugraha Mubarok, Encep Ahmad Husni Muhammad Aldi Rizki Muhammad Faqih Muhammad Wildan Muharram, Moch Raihan Mujakki, Akmal Najata, Sulton Aulia Novianty, Nindita Nugraha, Akbar Dwinanda Nugroho, Satryo Bimo Nurendah, Siti Nurillah Jamil Achmawati Novel Nurohman, Sendi Rijali Patria, Dhika Muhammad Prayogi, Depi Purwani, Rosdiana Putri Putri Anggana, Syalwa Nabila Qisty, Jovanscha Rachmat, Rio Adhitya Rahayu, Yari Ardiansyah Rahmattuloh, Gilang Ramadhan Ramadhani, Ani Ramdani, Junaedi Rd. Ahmad Buchari, Rd. Ahmad Reza Efrianto, Dias Rismansyah, Tendi Risti, Lutfi Zulvia Rizki Kurniawan Rizki Taopik Roby Ramda Nurputra Romadhona, Naufan Safutri, Mahardieani Rida Saharah, Helmi Sandjaya, Teguh Saputra, Dimas Febrian Sari, Mitha Mutia Sari, Putri Audya Sawitri Budi Utami Sharief, Gariballah Siti Rahmah Alawiyah Suciyana, Gina Suhendi Sujiwo, Bagas Sulwan Permana Sulwan Permana Sulwan Permana Syafe'i, Abdullah Syahrani, Firah Aulia Taofik, Fahmi Moh. Tofan, Inggit Hardiyanti Totti, Devor Sebastian Welianda, Muhammad Wiyoga, Rangga Bisma Yanuar, Syahrul Zakiyahi, Noviyanti Siti Zaman, Muhammad Badru Zipa, Naylla Azizha