Di Manokwari, nilai jual singkong mentah di pasaran sangatlah murah karena ketersediaannya yang melimpah sementara peminatnya kurang. Tidak sedikit yang tertinggal membusuk saja. Salah satu cara untuk mensiasati agar memiliki nilai ekonomis lagi adalah dengan mengolahnya menjadi keripik. Proses perajangan merupakan tahapan dalam pengolahan keripik. Perajangan singkong secara manual memiliki beberapa kekurangan diantaranya hasil potongan yang tidak sama, kapasitas kecil, membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak. Untuk itu dibutuhkan alat perajang mekanis yang lebih efektif dan efisien baik dari sistem pendukung, sistem transmisi maupun sistem proses, sehingga akan lebih mudah digunakan dan dikembankan oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan alat perajang singkong tipe horizontal bertenaga motor DC (Direct Current), dan mengetahui kinerja dari alat perajang yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dibagi dalam dua tahap yaitu tahap pembuatan alat dan pengujian. Diperoleh kapasitas perajangan singkong berkisar antara 33,07 - 51,09 kg/jam; rendemen perajangan antara 77,99-83,29%; persentase irisan rusak berkisar antara 31,94 - 38,90% dan rata-rata ketebalan hasil perajangan yaitu 0,79 - 0,86 mm. Alat perajang singkong tipe horizontal bertenaga motor DC dengan kontruksi yang sederhana ini semua komponen-komponennya berfungsi baik. Kinerja terbaik diperoleh pada perlakuan putaran kecepatan 1000 rpm dimana kapasitas perajangan 44,82 kg/jam, rendemen perajangan 82,98%, persentase kerusakan irisan singkong 31,94% dan rata-rata ketebalan irisan singkong 0,86 mm. Dalam hal ini persentase kerusakan irisan singkong yang paling sedikit yang menjadi tolak ukur, dengan pertimbangan bahwa kualitas keripik akan dilihat dari banyak atau sedikitnya yang utuh (tidak pecah)