Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pelatihan Pengolahan Buah Pandan Tikar (Pandanus tectorius Park.) menjadi Tepung dan Cookies di Kampung Sidey Baru, Distrik Sidey, Manokwari Paga', Bertha Ollin; Sarungallo, Zita Letviany; Irbayanti, Diana N.; Sampe, Theresia Tina
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2021): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v2i3.243

Abstract

Sidey Baru is one of the villages located in Manokwari Regency, near the beach and found Pandan Tikar (Pandanus tectorius Park.) plant, which has not been utilized. Pandan Tikar fruit contains good nutrition to be developed as a food ingredient that can increase the added value of the product. This community service activity aims to be able to increase community skills in processing pandan fruit into flour and its derivative products, to be able to meet family needs and can also be marketed to improve the community's economy. This community service activity was carried out in the form of direct training with the people of the village of Sidey Baru, especially women from the PKK organization, business groups, and village officials, with the hope that the community could produce flour and cookies from Pandan Tikar fruits in a sustainable manner so that it could help improve the community's economy. The training on making fruit flour and cookies from pandan mat fruit is very attractive to the people of Kampung Sidey Baru, because the raw materials are easy to obtain and made with simple technology. Overall, participants were able to take part in the training and material training well, so it is hoped that the knowledge and skills gained from the training can be enjoyed by other people. Efforts to increase the added value of Pandan tikar fruit into various highly competitive products can be realized through continuous guidance and assistance by Sidey village officials together with the Faculty of Agricultural Technology, University of Papua.
The Effect Of Various Saturated Hydraulic Conductivity Of the Pitcher To Water Content In Sandy Loam Soil Bertha Ollin Paga'
SINTA Journal (Science, Technology, and Agricultural) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muda (PDM) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/sinta.2.2.31-38

Abstract

Pitcher Irrigation is one of the artificial water supply techniques to overcome the lack of soil water content. The Pitcher Irrigation can save water so it is suitable for use on dry land. The research purposes was to determine the effect of various hydraulic conductivity of the picther on changes in soil water content around the pichter through program simulation. The methods used are direct measurement methods in the field and simulation methods. The measurement and simulation results are then calibrated with a solver and validated to obtain a small RMSE value and R2 was high. The results showed that the hydraulic conductivity of the picther had a significant effect on the soil water content. If the higher the hydraulic conductivity of the picther, the higher the water content around this pcther. And if the hydraulic conductivity of the picther is lower, the water content around the picther be lower. From the results of model validation, it can be said that the simulation program in this study is feasible to use because the value obtained R2 is 56.1%.
Pelatihan Pengolahan Buah Pandan Tikar (Pandanus tectorius Park.) menjadi Tepung dan Cookies di Kampung Sidey Baru, Distrik Sidey, Manokwari: Pandan Tikar (Pandanus tectorius Park.) Fruit Processing into Flour and Cookies in Sidey Baru Village, Sidey District, Manokwari Bertha Ollin Paga'; Zita Letviany Sarungallo; Diana N. Irbayanti; Theresia Tina Sampe
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v2i3.243

Abstract

Sidey Baru is one of the villages located in Manokwari Regency, near the beach and found Pandan Tikar (Pandanus tectorius Park.) plant, which has not been utilized. Pandan Tikar fruit contains good nutrition to be developed as a food ingredient that can increase the added value of the product. This community service activity aims to be able to increase community skills in processing pandan fruit into flour and its derivative products, to be able to meet family needs and can also be marketed to improve the community's economy. This community service activity was carried out in the form of direct training with the people of the village of Sidey Baru, especially women from the PKK organization, business groups, and village officials, with the hope that the community could produce flour and cookies from Pandan Tikar fruits in a sustainable manner so that it could help improve the community's economy. The training on making fruit flour and cookies from pandan mat fruit is very attractive to the people of Kampung Sidey Baru, because the raw materials are easy to obtain and made with simple technology. Overall, participants were able to take part in the training and material training well, so it is hoped that the knowledge and skills gained from the training can be enjoyed by other people. Efforts to increase the added value of Pandan tikar fruit into various highly competitive products can be realized through continuous guidance and assistance by Sidey village officials together with the Faculty of Agricultural Technology, University of Papua.
UJI TEKNOLOGI PEMBUATAN SIRUP MATOA (Pometia pinnata) SKALA RUMAH TANGGA Ivonne Leiwakabessy; Bertha Ollin Paga
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 10 No. 3 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v10i3.164

Abstract

Matoa (Pometia pinnata) merupakan tanaman endemic Papua. Tergolong pohon besar dengan tinggi ratarata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui komponen yang terdapat dalam sirup, 2) Mengetahui cara pembuatan sirup matoa, dan 3) Mengetahui nilai tambah pada sirup matoa. Metode yang digunakan adalah rancangan acak Lengkap dengan dua perlakuan yaitu pembuatan sirup skala rumah tangga dengan ekstraksi sirup dengan tanpa pemanasan (M1) dan pemanasan (M2). Kemudian dilanjutkan dengan analisis sidik ragam. Untuk megetahuai tingkat kesejahteraan petani dilakukan analisis nilai tambah agroindustri pada buah matoa dengan menghitung profit usahatani. Berdasarkan hasil analisis dari uji Organaleptik untuk sirup matoa secara keseluruhan berada pada tingkat suka, Zat kimia yang terkandung pada sirup matoa tanpa pemanasan (M1 = pH 8.01 %, Vit C 0.027 %, Kadar Gula Pereduksi, 5.65 %, Total Padatan Terlarut 36 %, Kadar Air 71.33 %) dan untuk Ekstraksi pemanasan (M2 = pH 7.93 %, Vit C 0.038 %, Kadar Gula Pereduksi, 5.46 %, Total Padatan Terlarut 42.33 %, Kadar Air 48.35 %). Cara Pembuatan sirup matoan skala rumah tangga dapat dilakukan dengan cara ekstraksi pemanasan dan tanpa pemanasan. Berdasarkan analisa sensorik sirup buah matoa dapat dinikmati dengan taraf suka untuk parameter keseluruhan, warna, tekstur dan rasa sedangkan untuk aroma netral. Untuk analisa uji beda terhadap parameter ekstraksi dipanaskan dan direbus tenyata tidak berbeda nyata. Analisis usaha tani matoa di Kabupaten Sorong diperolah keuntungan. Berdasarkan nilai tambah belum dapat memberikan keuntungan karena bahan yang digunakan masih sedikit. Namun jika telah menggunakan bahan yang banyak, dimungkinkan akan memberikan keuntungan
Komparasi Citra Satelit Hujan Resolusi Tinggi dalam Mengestimasi Curah Hujan Harian di Provinsi Papua Barat Arif Faisol; Bertha Ollin Paga
Agritechnology Vol 4 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v4i1.81

Abstract

Hujan merupakan salah satu penyebab utama bencana banjir dan tanah longsor. Oleh sebab itu ketersediaan data hujan yang akurat dengan rentang data lebih dari 20 tahun sangat dibutuhkan. Saat ini data hujan di Provinsi Papua Barat diperoleh dari hasil pengamatan 7 (tujuh) stasiun iklim yang dikelola oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) yang tersebar di Provinsi Papua Barat, sehingga secara spasial belum mewakili data hujan di Provinsi Papua Barat. Disamping itu data yang tersedia pada umumnya kurang dari 20 tahun. Saat ini telah tersedia data hujan hasil pemantauan satelit dengan durasi perekaman lebih dari 20 tahun serta memiliki tingkat keterwakilan spasial yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengkomparasi performa Global Precipitation Measurement (GPM), Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM), dan Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations (CHIRPS) dalam mengestimasi hujan harian di Provinsi Papua Barat. Penelitian ini terdiri atas 5 (lima) tahapan utama yaitu; inventarisasi data, ekstraksi data, seleksi data, evaluasi data, dan komparasi data. Data GPM, TRMM, CHIRPS, dan data hujan harian tahun 2015 – 2019 hasil pengamatan pada stasiun iklim Rendani – Kabupaten Manokwari, Torea – Kabupaten Fakfak, dan Utarom – Kabupaten Kaimana digunakan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TRMM, GPM, dan CHIRPS sangat baik dalam menggambarkan distribusi hujan di Provinsi Papua Barat dengan tingkat keterwakilan spasial yang tinggi. Disamping itu TRMM, GPM, dan CHIRPS dapat mendeteksi hujan dengan baik. Namun, hasil uji statistik menunjukkan TRMM, GPM, dan CHIRPS kurang akurat dalam mengestimasi curah hujan harian di Provinsi Barat serta terdapat perbedaan yang signifikan dengan data hasil pengamatan pada stasiun iklim. Oleh sebab itu, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan rentang data yang lebih panjang.
Evaluasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Pertanian di Provinsi Papua Barat Melalui Analisis Iklim Oldeman dan Data Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations Arif Faisol; Bertha Ollin Paga; Risma Ulli Situngkir
Agritechnology Vol 4 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v4i2.82

Abstract

Several areas in West Papua have been designated as National Agricultural Area Development, i.e. Manokwari, Sorong, Tambrauw, Teluk Wondama, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Sorong Selatan, Kaimana, Fakfak, dan Raja Ampat. The priority commodities to be developed include rice, shallots, chilies, cocoa, palm oil, and nutmeg. Climate is one of the parameters that have a significant effect on growth and productivity, especially rain. This study aims to evaluate the policy of developing agricultural areas in West Papua through climate suitability analysis based on Oldeman climate zoning. Oldeman's climate zoning was analyzed using Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations (CHIRPS) data recorded from 1981 to 2020. Research showed that the commodities and the area designated as Agricultural Area Development in West Papua are suitable with climatic conditions based on Oldeman climate zoning. However, the shallot is not suitable to be developed in West Papua Province.
Pelatihan pembuatan POC dari limbah rumah tangga : Training on making liquid organik fertilizer from household waste Bertha Ollin Paga'; Risma U. Situngkir
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v3i3.323

Abstract

ABSTRACT  The environmental conditions where residents live in Amban Village, West Manokwari District, Manokwari Regency, especially RT. 02 the majority are located in housing complexes which have a lot of limited land for farming so that people can only grow flowers or vegetables in pots. For plant fertilizers, they use chemical fertilizers, while organik waste, such as leftover fruits or vegetables, has not been utilized. The training aims to provide information, increase knowledge and skills of the community, especially housewives in the RT. 02 Amban Village, Manokwari Regency, West Papua Province, regarding the utilization of household organik waste or waste into liquid organik fertilizer. The training was conducted using lecture, discussion and practice methods. Overall, the training activities have been carried out in accordance with the plans and stages that have been set. Obtained organik fertilizer that is very beneficial for plants. The participants have understood and are able to make liquid organik fertilizer from household waste.  Keywords: Liquid Organik Fertilizer, Waste, Household   ABSTRAK  Kondisi lingkungan di Kelurahan Amban Distrik Manokwari Barat Kabupaten Manokwari, khususnya RT. 02  mayoritas berada dalam kompleks perumahan yang memiliki lahan terbatas untuk bercocok tanam sehingga masyarakatnya hanya bisa menanam bunga atau sayur-sayuran di pot. Untuk bahan penyubur (pupuk) tanaman mereka menggunakan pupuk kimia, sementara limbah organik seperti sisa buah-buahan atau sayur-sayuran, belum dimanfaatkan. Pelatihan bertujuan memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat terutama ibu rumah tangga di RT. 02 Kelurahan Amban Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat, mengenai pemanfaatan limbah atau sampah organik rumah tangga menjadi POC. Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan praktek. Secara keseluruhan kegiatan pelatihan telah terlaksana sesuai dengan rencana dan tahapan-tahapan yang sudah ditetapkan. Diperoleh pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Para peserta telah memahami dan mampu membuat POC dari sampah rumah tangganya. Kata kunci: POC, Limbah, Rumah Tangga  
Penerapan Aplikasi  Cropwat 8.0 untuk Menetapkan Kebutuhan Air Tanaman dan Air Irigasi di Aimas Kabupaten Sorong Papua Barat: Studi Kasus Budidaya Tanaman Kedelai Glycine max L. Merr Bertha Ollin Paga'; Risma Situngkir; Desi Natalia Edowai
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.4.2022.115-123

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai yang kaya akan protein nabati dapat dibuat berbagai olahan. Produksi kedelai nasional cenderung menurun. Keberhasilan produksi kedelai perlu didukung oleh infrastruktur, pasca panen dan sistem tata niaga yang efisien untuk merevitalisasi kapasitas produk kedelai nasional. Ketersediaan air pada suatu lahan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha pertanian. Ketersediaan air di lahan ini umumnya dipengaruhi oleh curah hujan dan kemampuan tanah menahan air. Provinsi Papua Barat masuk dalam wilayah pengembangan kedelai nasional untuk menunjang program swasembada kedelai. Distrik Aimas merupakan ibu kota kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat memiliki kondisi dan topografi lahan sangat cocok untuk daerah pertanian. Namun, kegiatan budidaya tanaman masih menerapkan sistem tadah hujan yang berdampak ketidakpastian kebutuhan air tanaman. Salah satu cara untuk menganalisis kebutuhan air tanaman dan air irigasi adalah dengan menggunakan software Cropwat 8.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan air tanaman dan air irigasi yang sesuai kondisi lahan untuk budidaya kedelai dengan menggunakan Cropwat. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif analisis. Hasil analisis data diperoleh total kebutuhan air pada budidaya tanaman kedelai di Distrik Aimas Kabupaten Manokwari sebesar 256,9. Total kebutuhan air irigasinya adalah 0 karena curah hujan efektifnya masih lebih besar daripada total kebutuhan air tanaman kedelai.
Pemanfaatan Data Hujan Global Untuk Mengevaluasi Rencana Pengembangan Komoditas Pertanian Prioritas Di Provinsi Papua Barat Arif Faisol; Bertha Ollin Paga
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 14 No. 3 (2022): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1721.713 KB) | DOI: 10.33506/md.v14i3.1988

Abstract

Provinsi Papua Barat merupakan salah satu wilayah yang ditetapkan sebagai Lokasi Kawasan Pertanian Nasional dengan komoditas prioritas padi, cabai, kako, kelapa sawit, bawang merah, pala, dan kelapa.  Iklim merupakan parameter utama dalam pengembangan kawasan pertanian. Zona iklim Schmidt–Ferguson dan Oldeman merupakan zona iklim berbasis data hujan bulanan yang digunakan secara luas untuk perencanaan pertanian di Indonesia. Terbatasnya stasiun iklim di Provinsi Papua Barat dengan durasi pencatatan kurang dari 30 tahun menjadi kendala dalam melakukan analisis iklim. Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations (CHIRPS) merupakan salah satu dataset hujan global berbasis penginderaan jauh yang memiliki durasi perekaman lebih dari 30 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan data CHIRPS, metode Schmidt – Ferguson, dan metode Oldeman untuk mengevaluasi rencana pengembangan komoditas pertanian prioritas di Provinsi Papua barat. Secara umum penelitian ini terdiri atas 3 (tiga) tahapan utama, yaitu; inventarisasi data, klasifikasi data hujan, dan evaluasi kesesuaian iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas pertanian prioritas yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan kondisi iklim di Provinsi Papua Barat. Hanya komoditas bawang merah yang tidak sesuai dengan kondisi iklim di Provinsi Papua Barat. Oleh sebab itu kebijakan pengembangan komoditas pertanian prioritas di Provinsi Papua Barat dapat dijalankan dalam rangka menjaga ketahanan pangan serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pengembangan dan Uji Kinerja Alat Perajang Singkong Tipe Horisontal Bertenaga Motor DC (Direct Current) Bertha Ollin Paga'; Martinus Walianggen; Reniana -
Agritechnology Vol 5 No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v5i2.90

Abstract

Di Manokwari, nilai jual singkong mentah di pasaran sangatlah murah karena ketersediaannya yang melimpah sementara peminatnya kurang. Tidak sedikit yang tertinggal membusuk saja. Salah satu cara untuk mensiasati agar memiliki nilai ekonomis lagi adalah dengan mengolahnya menjadi keripik. Proses perajangan merupakan tahapan dalam pengolahan keripik. Perajangan singkong secara manual memiliki beberapa kekurangan diantaranya hasil potongan yang tidak sama, kapasitas kecil, membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak. Untuk itu dibutuhkan alat perajang mekanis yang lebih efektif dan efisien baik dari sistem pendukung, sistem transmisi maupun sistem proses, sehingga akan lebih mudah digunakan dan dikembankan oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan alat perajang singkong tipe horizontal bertenaga motor DC (Direct Current), dan mengetahui kinerja dari alat perajang yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dibagi dalam dua tahap yaitu tahap pembuatan alat dan pengujian. Diperoleh kapasitas perajangan singkong berkisar antara 33,07 - 51,09 kg/jam; rendemen perajangan antara 77,99-83,29%; persentase irisan rusak berkisar antara 31,94 - 38,90% dan rata-rata ketebalan hasil perajangan yaitu 0,79 - 0,86 mm. Alat perajang singkong tipe horizontal bertenaga motor DC dengan kontruksi yang sederhana ini semua komponen-komponennya berfungsi baik. Kinerja terbaik diperoleh pada perlakuan putaran kecepatan 1000 rpm dimana kapasitas perajangan 44,82 kg/jam, rendemen perajangan 82,98%, persentase kerusakan irisan singkong 31,94% dan rata-rata ketebalan irisan singkong 0,86 mm. Dalam hal ini persentase kerusakan irisan singkong yang paling sedikit yang menjadi tolak ukur, dengan pertimbangan bahwa kualitas keripik akan dilihat dari banyak atau sedikitnya yang utuh (tidak pecah)