Arif Munandar
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yahya Bima

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Screening Diabetes Mellitus bagi Kader Posbindu Penyakit Tidak Menular di Desa Cikunir, Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Wuri Ratna Hidayani; Yohanes Kristianto; Nuris Kushayati; Nurul Aini Suria Saputri; Arif Munandar
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.7681

Abstract

Berdasarkan observasi kegiatan Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di Puskesmas Singaparna diketahui terdapat banyak pasien dengan rawat jalan dengan diagnosis diabetes mellitus dengan komplikasi pada pasien tersebut. Menurut Koordinator kader Pobindu Penyakit Tidak Menular (PTM) menyatakan bahwa pelatihan tentang screening diabetes mellitus belum pernah dilakukan sehingga belum menunjang dalam kegiatan Posbindu PTM dalam pencarian kasus diabetes mellitus. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posbindu PTM dalam melakukan screening Diabetes Mellitus (DM) sebagai upaya pencegahan deteksi dini. Kegiatan pengabdian berupa pelatihan melakukan screening dengan metode demonstrasi secara langsung. Kader Posbindu mendapatkan materi tentang cara melakukan tes kadar gula darah untuk menentukan status DM. Pelatihan diikuti oleh 16 kader Posbindu PTM di Desa Cikunir pada tanggal 12 September 2019. Rangkaian kegiatan diawali dengan pre-test, pelatihan screening diabetes mellitus, dan ditutup dengan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posbindu PTM dalam melakukan screening diabetes mellitus. Nilai rata-rata pre-test sebesar 60,0 dan meningkat menjadi 88,0 saat post-test. Pelatihan merupakan kegiatan yang penting sebagai upaya dalam five level of prevention PTM yang diantaranya berupa early diagnosis diabetes mellitus. Kegiatan diharapkan berdampak pada penurunan prevalensi DM dan pencegahan komplikasi DM karena secara dini masyarakat mengetahui status kesehatannya dengan screening DM.Based on observations of Prolanis activities at the Singaparna Health Center, it is known that there are many patients with outpatient care with a diagnosis of diabetes mellitus with complications in these patients. According to the Coordinator of Non-Communicable Diseases Pobindu cadres, he stated that training on diabetes mellitus screening had never been carried out, so it did not support PTM Posbindu activities in searching for cases of diabetes mellitus. This current community service purpose was to increase the knowledge and skills of Posbindu PTM cadres in screening DM to help prevent the disease. The method used in this community service was a demonstration to perform the DM screening. The Posbindu cadres were given training on how to measure blood sugar levels. This training was attended by 16 Posbindu PTM cadres from Cikunir Village on 12th September 2019. The training was conducted following this stage; the pre-test, the diabetes mellitus screening demonstration and the post-test. The training increased the knowledge and skills of the cadres in performing diabetes mellitus screening. This can be seen from the average score of the post-test (88.0), which is higher than the pre-test (60.0). This community service indicates the importance of the training as part of the non-communicable disease (NCD) five levels of prevention to reduce DM incidence. It is hoped that DM complications could also be resolved as people take care of their health by screening DM.
DOUBLE METHOD PELATIHAN PENINGKATAN MUTU BIJI KAKAO PETANI Mulono Apriyanto; Arif Munandar; Eman Sulaiman; Yulianti Yulianti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14830

Abstract

Abstrak: Kuantitas kakao yang diproduksi di Indonesia telah berkembang secara signifikan, meskipun kualitasnya telah berfluktuasi. Teknik pengolahan kakao yang tidak memadai, termasuk fermentasi dan pengeringan, menghasilkan kualitas yang buruk. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatan mutu biji kakao petani melalui pelatihan fermentasi. Pelaksanaan kegiatan 15 Maret 2022 sampai dengan 15 April 2022, metode yang digunakan adalah teori dan praktek diakhiri dengan evaluasi. Metode teori merupakan pemberian pemahaman tentang tingkat kematangan buah kakao serta pentingnya fermentasi terhadap mutu biji kakao secara ceramah dalam kelas. Metode praktek dilakukan dilapangan secara langsung, baik menentukan kematangan buah kakao dan melakukan fermentasi. Kegiatan ini menghasilkan perubahan mutu biji kakao sebelum dan setelah pelatihan, serta peningkatan teknologi pengolahan biji kakao. Mitra pada kegiatan ini yaitu Evaluasi di Desa Sungai Dusun, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Guna mengetahui perubahan pengetahuan memakai metode test tulis dan lisan dari hasil kegiatan dapat disimpulkan terjadi peningkatan mutu biji kakao petani sebesar 32%.Abstract: The quantity of cocoa produced in Indonesia has grown significantly, although its quality has fluctuated. Inadequate cocoa processing techniques, including fermentation and drying, results in poor quality. The purpose of this activity is to improve the quality of farmers' cocoa beans through fermentation training. Implementation of activities March 15 2022 to April 15 2022, the method used is theory and practice ending with evaluation. The theoretical method is the provision of an understanding of the maturity level of cocoa pods and the importance of fermentation on the quality of cocoa beans through lectures in class. The practical method is carried out directly in the field, both determining the maturity of the cocoa pods and carrying out the fermentation. This activity resulted in changes in the quality of cocoa beans before and after training, as well as improvements in cocoa bean processing technology. The partner in this activity is Evaluation in Sungai Dusun Village, Indragiri Hilir Regency, Riau Province. In order to find out changes in knowledge using the written and oral test methods from the results of the activity it can be concluded that there was an increase in the quality of the farmers' cocoa beans by 32%.