Wuri Ratna Hidayani
Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Respati

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gambaran Epidemiologi Perlindungan Spesifik dan Deteksi Dini Anemia Kehamilan Pencegahan Risiko Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Wuri Ratna Hidayani; Hesti Adzani Ramadhanti; Imelda Sintya
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v5i2.1631

Abstract

Latar Belakang :Berdasarkan survey kepada kader Posyandu di Desa Cikunir menyatakan bahwa masih 70% yang memahami pentingnya specific protection dan early   diagnosis dalam pemeriksaan kehamilan anemia. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran epidemiologi perlindungan spesifik dan deteksi dini anemia kehamilan sebagai upaya pencegahan risiko stunting pada balita     di Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif . Populasi penelitian ini semua ibu hamil di Wilayah kerja Puskesmas Singaparna. Sampel penelitian adalah 87 ibu hamil di Desa Cikunir dengan teknik sampling purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan google form dan analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil : responden yang mengkonsumsi tablet Fe lebih banyak yaitu 79 responden (90,8%); menghentikan minum teh dan kopi saat konsumsi Fe yaitu 71 responden (81,6%); mengkonsumsi Fe tidak dengan air jeruk 80 orang (92,0%) sedangkan dengan air putih 80 orang (92,0%), mengkonsumsi Fe ketika letih dan lesu adalah 46 responden (52,9%); mengkonsumsi Fe tidak ada efek samping yaitu 80 orang (92,0%), konsumsi susu dan biskuit 79 orang (90,8%); mengkonsumsi bayam, kangkung, pakcoy, sawi  yaitu 60 orang ( 69,0%); mengkonsumsi telur, daging ayam, daging sapi, tempe, tahu, ikan memiliki proporsi tertinggi yaitu 80 orang (92,0%); kebiasaan mengkonsumsi suplemen beraneka ragam 55 orang (63,2%); tempat memeriksakan kehamilan paling banyak ke Bidan Praktek Swasta 49 orang (56,3%), melakukan pemeriksaan hemoglobin yaitu 63 orang (72,4%), responden yang menderita anemia yaitu 7 orang (8,0%).
Edukasi Kesehatan melalui Whatsapp tentang Deteksi Dini Anemia Kehamilan pada Ibu Hamil di Desa Cikunir Wuri Ratna Hidayani; Hesti Adzani Ramadhanti; Imelda Sintya; Ranti Nurqolbi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.6965

Abstract

ABSTRAK Pengaruh anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal jika tidak segera di atasi diantaranya dapat menyebabkan keguguran, partus prematus, partus lama, atonia uteri dan menyebabkan perdarahan serta syok dan berdampak kematian. Persentase  ibu hamil di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya yang tidak memeriksakan hemoglobin ke fasilitas kesehatan sebanyak 24 orang dari 87 ibu hamil atau sebesar 29%. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya deteksi dini kehamilan pencegahan anemia melalui pemanfaatan media sosial whatsapp. Metode dalam pengabdian masyarakat ini menggunakan metode online atau daring yang dikuti oleh 20 ibu hamil di Desa Cikunir. Tahapan pelaksanaan yaitu dengan penyampaian pre test, penyampaian edukasi kesehatan dan post test. hasil pengisian Pre Test dan Post Test. Dari 20 orang ibu hamil semua mengisi pre dan post test.. Berdasarkan isian Pre dan Post Test dapat diketahui bahwa nilai rata-rata Pre Test adalah 64.4 dan rata-rata nilai Post Test adalah 78,2. Sebanyak 20 orang mengalami kenaikan nilai dari Pre Test ke Post Test (100,0%). pelaksanaan kegiatan ini adanya kenaikan pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini anemia kehamilan sehingga diharapkan dapat melakukan pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) selama kehamilannya dalam pencegahan anemia kehamilan yang merupakan faktor risiko stunting bagi balita di masa mendatang Kata Kunci: Deteksi, Dini, Anemia, Kehamilan, Stunting  ABSTRACT Some of them can cause miscarriage, premature labor, prolonged labor, uterine atony and cause bleeding and shock and result in death. The percentage of pregnant women in Cikunir Village, Singaparna District, Tasikmalaya Regency who did not check hemoglobin at health facilities was 24 out of 87 pregnant women or 29%. The purpose of this community service is to increase the knowledge of pregnant women about the importance of early pregnancy detection and prevention of anemia through the use of WhatsApp social media. This method of community service uses an online or online method which is followed by 20 pregnant women in Cikunir Village. The stages of implementation are the delivery of pre-test, delivery of health education and post-test. the results of filling out the Pre Test and Post Test. Of the 20 pregnant women, all filled out the pre and post tests. Based on the Pre and Post Test entries, it can be seen that the average value of the Pre Test is 64.4 and the average value of the Post Test is 78.2. A total of 20 people experienced an increase in scores from Pre Test to Post Test (100.0%). The conclusion of the implementation of this activity is that there is an increase in knowledge of pregnant women about early detection of anemia in pregnancy so that it is hoped that they can carry out Ante Natal Care (ANC) examinations during their pregnancy in preventing pregnancy anemia which is a risk factor for stunting for toddlers in the future. Keywords : Early Detection, Anemia, Pregnancy, Stunting
Pelatihan Screening Diabetes Mellitus bagi Kader Posbindu Penyakit Tidak Menular di Desa Cikunir, Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Wuri Ratna Hidayani; Yohanes Kristianto; Nuris Kushayati; Nurul Aini Suria Saputri; Arif Munandar
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.7681

Abstract

Berdasarkan observasi kegiatan Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di Puskesmas Singaparna diketahui terdapat banyak pasien dengan rawat jalan dengan diagnosis diabetes mellitus dengan komplikasi pada pasien tersebut. Menurut Koordinator kader Pobindu Penyakit Tidak Menular (PTM) menyatakan bahwa pelatihan tentang screening diabetes mellitus belum pernah dilakukan sehingga belum menunjang dalam kegiatan Posbindu PTM dalam pencarian kasus diabetes mellitus. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posbindu PTM dalam melakukan screening Diabetes Mellitus (DM) sebagai upaya pencegahan deteksi dini. Kegiatan pengabdian berupa pelatihan melakukan screening dengan metode demonstrasi secara langsung. Kader Posbindu mendapatkan materi tentang cara melakukan tes kadar gula darah untuk menentukan status DM. Pelatihan diikuti oleh 16 kader Posbindu PTM di Desa Cikunir pada tanggal 12 September 2019. Rangkaian kegiatan diawali dengan pre-test, pelatihan screening diabetes mellitus, dan ditutup dengan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posbindu PTM dalam melakukan screening diabetes mellitus. Nilai rata-rata pre-test sebesar 60,0 dan meningkat menjadi 88,0 saat post-test. Pelatihan merupakan kegiatan yang penting sebagai upaya dalam five level of prevention PTM yang diantaranya berupa early diagnosis diabetes mellitus. Kegiatan diharapkan berdampak pada penurunan prevalensi DM dan pencegahan komplikasi DM karena secara dini masyarakat mengetahui status kesehatannya dengan screening DM.Based on observations of Prolanis activities at the Singaparna Health Center, it is known that there are many patients with outpatient care with a diagnosis of diabetes mellitus with complications in these patients. According to the Coordinator of Non-Communicable Diseases Pobindu cadres, he stated that training on diabetes mellitus screening had never been carried out, so it did not support PTM Posbindu activities in searching for cases of diabetes mellitus. This current community service purpose was to increase the knowledge and skills of Posbindu PTM cadres in screening DM to help prevent the disease. The method used in this community service was a demonstration to perform the DM screening. The Posbindu cadres were given training on how to measure blood sugar levels. This training was attended by 16 Posbindu PTM cadres from Cikunir Village on 12th September 2019. The training was conducted following this stage; the pre-test, the diabetes mellitus screening demonstration and the post-test. The training increased the knowledge and skills of the cadres in performing diabetes mellitus screening. This can be seen from the average score of the post-test (88.0), which is higher than the pre-test (60.0). This community service indicates the importance of the training as part of the non-communicable disease (NCD) five levels of prevention to reduce DM incidence. It is hoped that DM complications could also be resolved as people take care of their health by screening DM.
Pengolahan Kompos Sistem Bokashi dari Sampah Organik Limbah Dapur sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Mohammad Imam Sufiyanto; Ihwana As’ad; Euis Amalia; Mulono Aprianto; Wuri Ratna Hidayani
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.7617

Abstract

Permasalahan serius di desa Bunder adalah belum terbentuknya pengolahan sampah organik. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini memiliki tujuan untuk mengatasi pengolahan sampah yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah organik yang dibuang setiap harinya. Metode demonstrasi digunakan dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos. Waktu pelaksanaan adalah 14 Juni-9 Juli 2021. Sasaran kegiatan ini ialah  masyarakat sekitar desa Bunder. Melalui kegiatan ini didapatkan beberapa kendala yang menghambat proses pengomposan, adanya belatung serta bau dari kompos yang dihasilkan namun menjelang pada minggu ke tiga bau dan belatung mulai hilang seiring terbentuknya kompos siap pakai. Kegiatan pengabdian berupa pengolahan dari sampah organik menjadi pupuk kompos yang telah dilakukan bisa menjadi satu pemecahan masalah dalam mengurangi sampah di lingkugan lingkup terkecil yaitu rumah. Oleh karena itu diperoleh simpulan bahwa pengolahan kompos menggunakan bokashi efektif dalam mengurai sampah organik sehingga akan mengurangi jumlah sampah organik di setiap rumah yang ada di Desa Bunder.A serious problem in Bunder village is that organic waste processing has not yet been established. This Community Service aims to overcome the processing of waste caused by the large amount of organic waste disposed of every day. The demonstration method is used in processing organic waste into compost. The implementation time is June 14-July 9, 2021. The target of this activity is the community around Bunder village. Through this activity, several obstacles were found that hindered the composting process, the presence of maggots and the smell of the compost produced but towards the third week, the smell and maggots began to disappear as ready-to-use compost was formed. Community service activities in the form of processing organic waste into compost that has been carried out can solve the problem of reducing waste in the smallest environment, namely the house. Therefore, it is concluded that composting using bokashi effectively breaks down organic waste to reduce the amount of organic waste in every house in Bunder Village. 
PENYULUHAN PENTINGNYA PENCEGAHAN HIPERTENSI MELALUI PEMBUATAN JAMU INSTAN DAN PEMBUATAN Wuri Ratna Hidayani; iqrar Yanuar; lia Amalia; Nurajizah N
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TASIKMALAYA Vol. 2 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/abdimas.v1i02.288

Abstract

Penyakit tidak menular salah satunya dinamakan new communicable diseases yaitu penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup dan pola pergaulan atau kehidupan sosial sehingga seseorang meniru gaya hidup orang lain yang tidak sehat. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular salah satunya adalah hipertensi. Pengaruh globalisasi menyebabkan seseorang terpengaruh dengan pola hidup yang tidak sehat salah satunya pola makan yang tidak sehat dengan serba instans yang mengandung tinggi kadar natrium sehingga seseorang mengkonsumsi natrium diatas kadar yang disarankan. Banyak orang tidak sadar dibalik makanan yang praktis dan serba instans ternyata mengancam kesehatan seseorang. Menurut data kementrian kesehatan penderita hipertensi di Indonesia saat ini mencapai 21% dari populasi. Hipertensi dapat memicu penyakit serius seperti jantung, otak, kerusakan hati, hingga ginjal. Maka dari itu diperlukan pola hidup sehat dan pencegahan dini terjadinya hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% pada tahun 2013, tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan sebesar 9,5%, sedangkan di Jawa Barat sebanyak 29,4% (Kemenkes RI, 2013). Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011 menyebutkan bahwa hipertensi merupakan salah satu penyakitt dengan rawat inap terbanyak di Rumah Sakit pada tahun 2010, dengan proporsi kasus 42,38% pria dan 57,62% wanita serta 4,8% pasien meninggal dunia (Kemenkes RI, 2012). Menurut data laporan Puskesmas Singaparna terdapat 144 kasus pada tahun 2018 sedangkan periode Januari sampai dengan Maret 2019 terdapat 127 hipertensi dari 292 lansia di Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna yaitu Posbindu Gunung Kasur, Posbindu Pamengpeuk dan Posbindu Margamulya. Berdasarkan kondisi yang memprihatinkan tersebut maka upaya20promotif dan preventif terus digalakkan akan menekan angka hipertensi. Salah satu upaya preventif hipertensi adalah memberdayakan Kader Posbindu Penyakit Tidak Menular dengan keterampilan dalam pembuatan jamu instans dan pembuatan bubur anti hipertensi. Salah satu inovasi dalam pencegahan hipertensi adalah pembuatan jamu instans kunyit. Kunyit merupakan salah satu temu temuan yang banyak digunakan dalam ramuan obat tradisional dengan kandungan kurkumin, minyak astiri, mineral tinggi kalium, kalsium, zat besi dan magnesium (Muti, 2017). Selain jamu instans adalah puding anti hipertensi yaitu perpaduan antara pudding dengan binahong. Binahong (Bassela rubra linn) merupakan salah satu jenis bagian dari tanaman ini memiliki khasiat menurunkan hipertensi karena beberapa kandungan lainnya yang penting bagi tubuh, seperti protein, vitamin C, polifenol, alkoloid, saponin, mono polsakarida, flavonoid, asam oleanolik yang berfungsi menurunkan hipertensi.
PENYULUHAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PIRING ANTI HIPERTENSI PADA KADER POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA Wuri Ratna Hidayani; Nurazijah Nurazijah; Lia Amalia; iqrar Yanuar; Ario Wahid Sauma
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TASIKMALAYA Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/abdimas.v2i02.305

Abstract

ABSTRAK Indonesia mengalami beban ganda yaitu selain menanggulangi permasalahan penyakit menular juga menanggulangi penyakit-penyakit tidak menular, dalam penanggulangan penyakit menular belum tuntas muncul permasalahan serius penyakit-penyakit tidak menular yang meningkatkan mortalitas dan morbiditas dalam masyarakat. Faktor risiko kebiasaan pola makan yang tidak memenuhi syarat kesehatan memicu peningkatan prevalensi PTM khususnya hipertensi.Kader Posbindu yang masih rendah pengetahuan dan belum memiliki kemampuan dalam mensosialisasikan media piring antihipertensi. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bagi kader posbindu PTM melalui kegiatan yang bersifat promotif dan preventif khususnya penyakit tidak menular.Bahan dan metode dalam kegiatan ini yaitu menggunakan laptop dan infocus dalam penyuluhan serta poster piring antihipertensi. Metode dalam kegiatan ini dengan melakukan penyuluhan dan peragaan poster piring antihipertensi. Kader Posbindu PTM dapat meningkat pengetahuannya tentang faktor risiko penyakit tidak menular. memahami pentingnya berperilaku hidup sehat sebagai upaya menghindari risiko penyakit tidak menular