Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPTIMALISASI PERKEMBANGAN ANAK DI MASA KEEMASAN Maya Oktaviani,; Uswatun Hasanah; Elmanora; Annisa Dwi Rahmadina; Annisa Zakiyah Tribrilianti; Intan Wulandari
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The golden age is a very effective and essential period for optimizing the various intelligence potentials possessed by children to achieve quality human resources. Many families need to learn about the indicators children must achieve at each stage of development and every aspect of their development. This issue impacts parents' inability to provide appropriate care to optimize child development, especially during the golden age. Families need assistance from cadres in optimizing children's development, especially during the golden age. Unfortunately, only some Family Welfare Empowerment (FWE) cadres know how to measure and assess children's developmental achievements. At the same time, the measurement and assessment results of child development are the basis for determining the right parenting style. So there needs to be training for FWE cadres regarding the measurement and development of children so that families or parents can provide the right parenting style and support optimal child development. The solution to overcome this problem is to optimize the development of children in the golden age through the Training of Trainers measuring and assessing child development in Pantai Mekar Village, Muara Gembong District, Bekasi Regency, West Java Province. The participants were enthusiastic about paying attention to the material presentation session. Participants are also able to conduct interactive discussions. In the question and answer session, some participants presented a real case in the Pantai Mekar Village regarding children's growth and development that was not optimal. The participants were satisfied with this activity. Unfortunately, during the activity implementation, no children under five came to the Mekar Beach Village Office hall, so participants could not directly measure children's growth. Abstrak Masa keemasan merupakan masa yang sangat efektif dan esensial untuk mengoptimalkan berbagai potensi kecerdasan yang dimiliki anak untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas. Banyak keluarga perlu belajar tentang indikator-indikator yang harus dicapai anak-anak pada setiap tahap perkembangan dan setiap aspek perkembangan mereka. Hal ini berdampak pada ketidakmampuan orang tua dalam memberikan pengasuhan yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, terutama pada masa keemasan. Keluarga membutuhkan pendampingan kader dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak, terutama pada masa keemasan. Sayangnya, hanya sebagian kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang mengetahui cara mengukur dan menilai capaian tumbuh kembang anak. Sementara itu, hasil pengukuran dan penilaian tumbuh kembang anak menjadi dasar dalam menentukan pola asuh yang tepat. Sehingga perlu adanya pelatihan bagi kader PKK mengenai pengukuran dan perkembangan anak agar keluarga atau orang tua dapat memberikan pola asuh yang tepat dan mendukung tumbuh kembang anak yang optimal. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengoptimalkan tumbuh kembang anak di masa keemasan melalui Training of Trainer pengukuran dan penilaian tumbuh kembang anak di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Para peserta sangat antusias memperhatikan sesi pemaparan materi. Peserta juga mampu melakukan diskusi interaktif. Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta memaparkan kasus nyata di Desa Pantai Mekar terkait tumbuh kembang anak yang belum optimal. Para peserta merasa puas dengan kegiatan ini. Sayangnya, pada saat pelaksanaan kegiatan, tidak ada balita yang datang ke aula Kantor Desa Pantai Mekar, sehingga peserta tidak bisa mengukur pertumbuhan anak secara langsung.
PROGRAM KAMPUNG CINTA LINGKUNGAN (KACINTAAN) SERI CERDAS UNTUK GURU PAUD DAN KADER PKK: URGENSI INTERNALISASI KARAKTER CINTA LINGKUNGAN PADA ANAK Elmanora; Hurriyyatun Kabbaro; Maya Oktaviani; Annisa Dwi Rahmadina; Nada Nafisah; Tri Anggun Rakhmawati; Tondy Arya Putra; Marsha Novanda Fahirza
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractProblems surrounding environmental damage are increasing from time to time. One of the efforts that can be made to prevent and overcome these problems is internalizing the character of love for the environment, especially in children. In internalizing the character values of loving the environment in children, the role of the family and school environment is a microenvironment for children. Therefore, community service activities are training for Early Childhood Education teachers and Family Welfare Empowerment cadres regarding the urgency of internalizing the character of loving the environment in children. This activity is part of the Environmental Love Village Program, abbreviated as the Kacintaan Program. In addition, 27 early childhood education teachers and Family Welfare Empowerment cadres in Jatinegara Kaum Village, Pulo Gadung District, East Jakarta City, DKI Jakarta Province, follow this activity. The training activity lasted for two days, on 9-10 August 2022, and consisted of preparation, implementation, monitoring and evaluation, and the preparation of activity outcomes. The training activity begins with the presentation of the material by the resource person. The material discussed is the component of character building in environmental care, indicators of loving the environment, and strategies for growing the character of loving the environment. After the presentation of the material, the participants conducted group discussions to identify the achievements of the character of loving the environment. At the end of the activity, participants were allowed to identify stimulation media that could be used to internalize the character values of environmental love in children. The activity results show that the ability of PAUD teachers and PKK cadres to integrate learning materials and the character of loving the environment has increased. Thus, participants expected to implement the knowledge gained through this activity in the family and school environment. AbstrakPermasalahan seputar kerusakan lingkungan meningkat dari waktu ke waktu. Untuk mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara menginternalisasikan karakter cinta lingkungan terutama pada anak. Dalam menginternalisasikan nilai-nilai karakter cinta lingkungan pada anak membutuhkan peran dari lingkungan keluarga dan sekolah yang merupakan lingkungan mikro untuk anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah pelatihan untuk guru Pendidikan Anak Usia Dini dan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga mengenai urgensi internalisasi karakter cinta lingkungan pada anak. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kampung Cinta Lingkungan atau disingkat dengan Program Kacintaan. Kegiatan ini telah melibatkan 27 orang guru Pendidikan anak usia dini dan juga kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di Kelurahan Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan pelatihan berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 9-10 Agustus 2022. Kegiatan pelatihan terdiri atas persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta penyusunan luaran kegiatan. Kegiatan pelatihan diawali dengan pemaparan materi oleh narasumber. Materi yang dibahas adalah komponen pembentukan karakter dalam pemeliharaan lingkungan, indikator karakter cinta lingkungan, serta strategi menumbuhkan karakter cinta lingkungan. Setelah pemaparan materi, peserta melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi capaian karakter cinta lingkungan. Di akhir kegiatan, peserta diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi media stimulasi yang dapat digunakan untuk internalisasi nilai karakter cinta lingkungan pada anak. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kemampuan guru PAUD dan Kader PKK dalam mengintegrasikan materi pembelajaran dan karakter cinta lingkungan mengalami peningkatan. Dengan demikian, peserta kegiatan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.