Mareli Telaumbanua
Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH SELEKSI FITUR CITRA TERHADAP KLASIFIKASI TINGKAT KESEGARAN DAGING SAPI LOKAL Titin Yulianti; Mareli Telaumbanua; Hery Dian Septama; Helmy Fitriawan; Afri Yudamson
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v10i1.85-95

Abstract

Identifying beef manually has some drawbacks because human visual has limitations and there are differences of human perception in assessing object quality. Several researches developed beef quality assessment methods based on image feature extraction. However, not all features support for obtaining the classification results that have high accuracy. The efficiency will be achieved if the classification analyzes only the relevant features. Therefore, a feature selection process is required to select relevant features and to eliminate irrelevant features to obtain more accurate and faster classification results. One of the feature selection algorithms is the F-Score which is a simple technique that measures the discrimination of two sets of real numbers. The features with the lowest ranking from the F-Score will be eliminated one by one until the most relevant features are obtained. The test is carried out by analyzing the classification results in the form of sensitivity, specificity, and accuracy values. The results of this research showed that by using the F-Score feature, the most relevant features for the classification of freshness level of local beef are obtained using the K-Nearest Neighbor (KNN) method. These features include the average color intensity R and standard deviation with a sensitivity of 0.8, a specificity of 0.93, and an accuracy of 86%.  Keywords:  Classification, Fiture Selection, F-Score, K-Nearest Neighbor, Local beef
PENGEMBANGAN LISTRIK TENAGA BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA UNTUK DAERAH TERPENCIL DI INDONESIA Agus Haryanto; Sugeng Triyono; Mareli Telaumbanua; Dwi Cahyani
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.031 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v8i2.187

Abstract

Kesenjangan ketersediaan listrik antara daerah perkotaan dan terpencil merupakan salah satu masalah yang harus diselesaikan. Sebagian daerah terpencil menyediakan listrik swadaya menggunakan generator diesel. Salah satu potensi energi terbarukan yang dapat dieksploitasi adalah pemanfaatan biogas dari limbah peternakan sebagai bahan bakar genset. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan potensi genset tenaga biogas skala rumah tangga sebagai salah satu solusi yang menjanjikan untuk melistriki daerah atau pulau terpencil di Indonesia. Sebagai teknologi yang sudah mapan, teknologi biogas menawarkan berbagai keuntungan sebagai sumber energi terbarukan. Teknologi biogas juga menawarkan produk samping berupa pupuk organik yang berkualitas tinggi. Genset berbahan bakar biogas skala rumah tangga dapat dimodifikasi dari genset berbahan bakar bensin berukuran kecil yaitu dengan menambahkan jalur biogas pada karburator mesin. Hasil kajian menunjukkan bahwa genset skala rumah tangga berbahan bakar biogas merupakan salah satu alternatif pilihan yang baik untuk pengembangan listrik di wilayah terpencil. Manfaat maksimal diperoleh melalui sistem terintegrasi yang memadukan kegiatan kebun/pertanian, peternakan, dan penyediaan listrik biogas. Tingginya investasi pembuatan digester dan harga genset biogas serta tidak adanya insentif bagi listrik biogas merupakan kendala yang perlu diatasi dengan melibatkan para pemangku kepentingan.
TIPE CHAMBER DAN POSISI SENSOR E-NOSE UNTUK MENDETEKSI AROMA BIJI KOPI ROBUSTA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Mareli Telaumbanua; Dwi Dian Novita; Sugeng Triyono; Christanty Saragih
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.01 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v9i1.237

Abstract

Rasa kopi dan aroma yang khas dipengaruhi oleh pengolahan kopi. Rasa dan aroma yang khas dari kopi merupakan parameter penting yang digunakan untuk mengklasifikasi dan membedakan jenis serta kualitas beragam kopi. Perkembangan teknologi yang semakin canggih ditandai dengan adanya teknologi yang menyerupai kerja hidung manusia yaitu Electronic nose (E-nose). E-nose terintegrasi dengan mikrokontroler untuk mempermudah akuisisi data tegangan setiap sensor. Jenis ruang dan penempatan sensor E-nose menentukan tingkat kestabilan pengukuran aroma kopi. Untuk mendapatkan pola respon tegangan sensor yang stabil perlu dilakukan modifikasi Chamber. Modifikasi yang dilakukan juga pada posisi peletakan sensor sehingga keluaran tegangan menjadi lebih stabil. Chamber Dalam (Chamber A) dengan letak ruang sensor dan ruang sampel yang menjadi satu. Chamber Luar (Chamber B) dengan letak ruang sensor dan ruang sampel yang terpisah. Posisi peletakan sensor pada bagian atas, samping, bawah akan menentukan posisi stabil. Penambahan pompa mini diafragma dapat menghasilkan keluaran pola tegangan yang stabil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada penggunaan E-nose pada sampel Biji kopi Natural Robusta lebih stabil menggunakan Chamber A. Posisi peletakan sensor yang terbaik pada sampel ini adalah peletakan samping. Keadaan stabil Chamber A yang ditandai dengan pola grafik yang dihasilkan mendatar yang akan stabil pada menit ke 5. Keadaan stabil pada peletakan sisi samping ditunjukkan melalui nilai koefisien x pada persamaan model matematika yang paling mendekati angka 0.
IDENTIFIKASI JENIS KOPI MENGGUNAKAN SENSOR E-NOSE DENGAN METODE PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Dian Novita; Akhmad Bangsawan Sesunan; Mareli Telaumbanua; Sugeng Triyono; Tri Wahyu Saputra
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.713 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v9i2.241

Abstract

Electronic Nose merupakan sebuah alat yang dapat menirukan cara kerja hidung manusia. Kopi memiliki beberapa jenis antara lain kopi robusta, kopi arabika dan kopi luwak. Setiap jenis kopi memiliki aroma khas tersendiri sehingga dibutuhkan suatu alat untuk dapat membedakannya secara cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis – jenis kopi berdasarkan perbedaan aroma yang terdapat didalamnya. Penelitian ini menggunakan biji kopi natural robusta Lampung (kopi 1), robusta natural (kopi 2), robusta semiwash (kopi 3), natural arabika (kopi 4), arabika fullwash (kopi 5). Penelitian menggunakan metode JST backpropagation dengan arsitektur jaringan 1 input, 2 hidden layer, dan 1 Output. Fungsi aktivasi terbaik pada pelatihan model JST adalah logsig-logsig-tansig dengan nilai RMSE sebesar 0,003602368 dan R2 sebesar 0,991. Hasil klasifikasi jenis kopi menggunakan sensor E-Nose dengan metode JST Backpropagation menunjukkan persentase keberhasilan identifikasi 5 jenis kopi, yaitu: kopi natural robusta lampung yaitu 100%, kopi natural robusta 100%, kopi robusta semiwash 72%, kopi arabika natural 100%, dan kopi arabika fullwash 100%.
RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA DIGESTER BIOGAS RUMAH TANGGA TIPE FLOATING TANK DENGAN SUBSTRAT KOTORAN SAPI Agus Haryanto; Denny Sanjaya Irawan; Siti Suharyatun; Winda Rahmawati; Mareli Telaumbanua; Febryan K. Wisnu; Tamrin Tamrin; Pelita Ningrum
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.439 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v9i2.255

Abstract

Digester biogas rumah tangga berpotensi menyediakan bahan bakar terbarukan pengganti LPG (liquefied petroleum gas). Penelitian ini bertujuan untuk merancang-bangun dan menguji kinerja digester biogas rumah tangga tipe tangki mengapung (floating tank) dengan substrat kotoran sapi. Penelitian dilakukan dengan membuat digester biogas tipe floating tank menggunakan sumur dangkal dari pasangan bata semen yang diplester (diameter-dalam 139 cm, kedalaman efektif 140 cm) sebagai digester dan tangki air kapasitas 2000 l sebagai penampung biogas. Ukuran digester didasarkan pada kebutuhan biogas untuk keperluan memasak rumah tangga dan potensi kotoran empat ekor sapi. Kinerja digester dievaluasi dari produksi biogas, komposisi biogas, dan kemampuan digester dalam mendekomposisi substrat yang dinilai dari penurunan kandungan padatan tak stabil (volatile solid, VS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suhu lingkungan rata-rata antara 26,97 ℃ (pagi) dan 31,97 ℃ (sore) digester bekerja pada pH rata-rata 7,7 dengan dekomposisi VS mencapai 56,3%. Dengan laju pengumpanan kotoran sapi cair 60 l/hari, produksi biogas dapat mencapai 1.300 l/hari dan produktivitas biogas mencapai 634,6 l/m3 volume aktif digester. Biogas yang dihasilkan memiliki kualitas medium dengan kandungan metana (CH4) mencapai 50,28% dan nilai kalori 18,01 MJ/Nm3. Lumpur digestat berpotensi sebagai pupuk organik dengan kandungan hara N 4,55%; P 2,16%; dan K 3,89%. Salah satu keunggulan yang sangat menonjol dari digester floating tank adalah desain yang sederhana, biaya terjangkau, dan diperkirakan akan awet, sehingga dapat dijadikan sebagai model untuk dikembangkan dan diadopsi.