Kanker merupakan ancaman serius bagi manusia karena sel-sel tubuh yang tumbuh secara abnormal menyerang organ tertentu dan berkembang biak dengan cepat, merusak sel-sel tubuh. Tanaman bintaro (Cerbera Odollam G) diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, dan tanin, yang dilaporkan memiliki sifat antimikroba, analgesik dan menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap berbagai jenis kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa mrtabolit sekunder yang terkandung pada ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol daun bintaro (Cerbera Odollam G) serta mengetahui tingkat toksisitas ekstrak ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol daun bintaro (Cerbera Odollam G) terhadap larva Artemia salina L dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dengan nilai LC50. Penelitian ini menggunakan 450 ekor larva udang (Artemia salina L) yang terbagi menjadi tiga kelompok ekstrak, lima konsentrasi yaitu 10, 15, 20, 25, dan 30 ppm serta tiga kali pengulangan dengan perlakuan masing-masing 10 ekor larva udang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun bintaro menunjukan positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Hasil mortalitas pada larva didapatkan nilai probit untuk mengetahui nilai LC50 yang ditunjukan pada ekstrak n-heksana sebesar 1,00033 ppm sedangkan pada ekstrak etil asetat dan metanol adalah sebesar 40,66053 ppm dan 74,15075 ppm yang menunjukan ekstrak daun bintaro berpotensi sebagai antikanker.