Limbah organik, seperti kulit bawang putih sering kali tidak dimanfaatkan secara maksimal. Kulit bawang putih mengandung senyawa organik diantaranya selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang berpotensi untuk diubah menjadi karbon aktif. Karbon aktif, dengan struktur pori-porinya, dikenal sebagai adsorben yang efektif dalam mengatasi pencemaran, terutama logam berat dalam limbah cair industri, seperti industri penyamakan kulit yang menghasilkan limbah dengan kadar krom tinggi, menjadi sumber utama pencemaran logam berat. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memanfaatkan limbah biomassa kulit bawang putih sebagai adsorben logam krom total (Cr) pada limbah cair industri penyamakan kulit. Metode yang digunakan yaitu adsorspi dengan sistem batch pada logam krom total (Cr) menggunakan variasi massa 0,2-0,5 gram dan variasi waktu 40, 60, 75, 90 menit. Pembuatan karbon aktif diawali dengan pemanasan suhu 250 selama 180 menit, dilanjutkan dengan aktivasi menggunakan KOH 0,5M selama 24 jam. Kualitas karbon aktif berdasarkan hasil uji kadar air sebesar 3,4% dan kadar abu sebesar 0,4%. Karakterisasi analisis gugus fungsi karbon aktif menggunakan FTIR didapatkan ikatan O – H , C – H , C = O dan hasil analisis ukuran pori-pori karbon aktif termasuk ke dalam kategori makropori dengan ukuran rata-rata 3,25. Konsentrasi logam krom total (Cr) yang digunakan yaitu 10mg/L mampu diturunkan dengan massa 0,5 gram dalam waktu 60 menit hingga konsentrasi mencapai 0,6mg/L dengan efisiensi adsorpsi tertinggi mencapai 94% dan kapasitas adsorpsi sebesar1,8 mg/g. Analisis isoterm adsorpsi logam krom total (Cr) pada karbon aktif sesuai dengan model isoterm Langmuir dengan R2 0,9931. Hasil analisis karbon aktif kulit bawang putih memiliki potensi yang baik untuk mengatasi pencemaran logam berat, namun analisis lebih lanjut diperlukan untuk menguji efektivitas pada konsentrasi logam krom total (Cr) yang lebih tinggi.