p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal KESMAS
Jootje M.L Umboh, Jootje M.L
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DAN KOPI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI DI DESA ONGKAW DUA KECAMATAN SINONSAYANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN Ruus, Monica; Kepel, Billy J.; Umboh, Jootje M.L
KESMAS Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hipertensi atau Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab kematian dini diseluruh dunia sehingga disebut sebagai “silent killer”, karena seringkali penderita Hipertensi tidak merasakan gejala apapun. Diseluruh dunia, Hampir satu miliar orang meninggal setiap tahunnya, dua pertiga dari penderita Hipertensi terdapat di Negara berkembang dan diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,56 miliar orang dewasa yang mengalami hipertensi. Hipertensi dapat membunuh hampir 8 juta orang setiap tahun dan di Asia Tenggara hampir 1,5 juta orang dan atau sepertiga penduduk mengalami Hipertensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi alkohol dan kopi dengan kejadian hipertensi pada Laki-laki di Desa Ongkaw Dua Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Responden berjumlah 90 laki-laki yang berusia diatas 18 tahun. Pengumpulan data yaitu dengan melakukan pengukuran tekanan darah mengg unakan Sphygmomanometer  dan   stetoskop   serta   menggunakan  kuesioner.   Uji   statistik  yang   digunakan  untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan uji  chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi (p=0,006) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi (p=0,942). Saran bagi puskesmas Ongkaw untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya hipertensi serta bagi masyarakat yang ada agar melakukan pencegahan terhadap hipertensi dengan membatasi konsumsi minuman yang mengandung alkohol.   Kata Kunci : Alkohol, Kopi, Hipertensi   ABSTRACT Hypertension or High Blood Pressure is one cause of premature death worldwide so called the “silent killer” because often people with hypertension do not feel any symptoms. Worldwide, nearly one billion people die each year, two thirds of people with hypertension are in developing countries and it is estimated by 2025 there will be 1,56 billion adults who have hypertension. Hypertension can kill 8 million people each year, and in South -east Asia nearly 1,5 million people, or one third of the population experiencing hypertension. This study was conducted to determine the relationship between consumption of alcohol and coffee with hypertension in men in the village Ongkaw Two Sinonsayang District of South Minahasa District. This type of research is analytic survey with cross sectional design. Respondent numbered 90 men aged over 18 years. Collecting data by measuring blood pressure using a sphygmomanometer and stethoscope as well as using a questionnaire. Statictical tests were used to analyze the relationship between variables using chi-square test. The results showed an association between alcohol consumption with hypertension (p=0,006) and there was no significant association between coffee consumption and the incidence of hypertension (p=0,942). Ongkaw advice for health centers to improve outreach to the community about the factors that can trigger the occurrence of hypertension and  for  the  people  who  exist  for  prevention of  hypertension by  limiting the  consumption of beverages containing alcohol.   Keywords : Alcohol, Coffee, Hypertension
GAMBARAN PENGGUNAAN BAHAN ANTI NYAMUK, PEMAKAIAN KELAMBU, KAWAT KASA DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOTOBOI KECIL KOTA KOTAMOBAGU Mokalu, Windy A.Y.; Umboh, Jootje M.L; Sondakh, Ricky C.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama. Berdasarkan data dari Puskesmas Motoboi Kecil pada bulan januari 2013 - Agu–tus 2016 terdapat 60 penderita penyakit malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan bahan anti nyamuk, pemakaian kelambu, kawat kasa dan tempat perindukan nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh penderita malaria yang berada di Puskesmas Motoboi Kecil pada bulan Juni-Agustus 2016 yang berjumlah 60 sampel. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa penggunaan bahan anti nyamuk (31,7%), penggunaan kelambu (31,7%) pemakaian kawat kasa (35,0%) tempat perindukan nyamuk (33,3%). Tidak terdapat hubungan antara penggunaan kelambu dan pemakaian obat anti nyamuk dengan malaria sedangkan tidak terdapat hubungan antara pemakaian kawat kasa dan tempat perindukan nyamuk dengan malaria. Disarankan adanya penyuluhan kepada penduduk setempat mengenai upaya pencegahan malaria.Kata Kunci : Faktor lingkungan, Penyakit MalariaABSTRACTMalaria is one of the most contagious diseases that is a major public health problem. Based on data from Puskesmas Motoboi Kecil in januari 2013 - Aug - tus 2016 there are 60 people with malaria disease. This study aims to determine the description of the use of anti-mosquito material, the use of mosquito nets, wire netting and mosquito breeding place in the work area of Motoboi Small Health Center Kotamobagu City. This research is descriptive research with cross sectional approach. The population in this study is all malaria patients who are in Puskesmas Motoboi Kecil in June-August 2016 which amounted to 60 samples. The result of statistic test shows that the use of mosquito repellent (31,7%), the use of mosquito net (31,7%) the use of wire mesh (35,0%) where the mosquito breeding (33,3%). There is no correlation between use of mosquito net and the use of mosquito repellent with malaria whereas there is no relation between usage of gauze and mosquito breeding place with malaria. Suggestion of counseling to local residents regarding malaria prevention efforts.Keywords: Environmental factors, Malaria disease
STUDI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO Paputungan, Siti S.; Umboh, Jootje M.L; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Formalin adalah bahan tambahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia, formalin sebagai pengawet makanan yang dilarang penggunaannya sebab tidak diperkenankan ada dalam makanan maupun minuman, karena dalam jangka panjang dapat memicu perkembangan sel-sel kanker. Ikan merupakan bahan pangan yang mudah membusuk, Pengasinan adalah salah satu cara untuk memperpanjang daya tahan ikan. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan formalin pada ikan asin di pasar bersehati Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif berbasis laboratorium dengan pemeriksaan formalin pada jenis ikan asin Cendro (tylosurus sp), ikan asin Kakatua (scarus sp), dan ikan teri (stolephorus sp). Jumlah sampel seluruhnya yang diambil berjumlah 24 sampel, sampel diuji secara kualitatif dengan menggunakan asam khromatofat yang dilakukan di Balai Riset Standarisasi Industri Manado. Hasil penelitian ini bahwa 24 sampel ikan asin menunjukkan tidak ada perubahan warna keunguan pada larutan reagen, yang menandakan bahwa seluruh sampel negatif formalin. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian pada 24 sampel ikan asin yang diteliti negatif formalin, sehingga aman untuk dikonsumsiKata Kunci: Ikan Asin, Formalin, Asam KhormatofatABSTRACTFormalin is a chemical additive that is harmful to human health, formaldehyde as a food preservative forbidden because it is not allowed in food or drink, because in the long run can trigger the development of cancer cells. Fish is an easy to decompose food, Salting is one way to extend the endurance of fish. With this method of preservation fish meat that usually decompose in a short time can be stored at room temperature for a period of months. The purpose of this study aims to determine the presence or absence of formalin content in salted fish in the market bersehati Manado City. The method used in this study is descriptive qualitative laboratory based with formalin examination on the species of Cendro salted fish (tylosurus sp), salted fish Kakatua (scarus sp), and anchovy (stolephorus sp). The total samples taken were 24 samples, the samples were qualitatively tested using chromatophosic acid conducted at the Manado Standardization Industry Research Center. The results of this study indicate that 24 salted fish samples showed no change in purplish color in the reagent solution, indicating that all of the negative samples were formalin. Conclusions based on the results of research on 24 samples of salted fish that investigated negative formalin, making it safe for consumption.Keywords: Salted Fish, Formalin, Khromatofat Acid
GAMBARAN HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBIOLOGI PADA DEPOT AIR MINUM (DAM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOLONGAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Sumolang, Olfana D; Maddusa, Sri Seprianto; Umboh, Jootje M.L
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemenuhan kebutuhan air minum sangat beragam seperti di kota kota besar masyarakat juga mengonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) karena praktis dan dianggap lebih higienis tetapi lama kelamaan masyarakat merasa air minum dalam kemasan semakin mahal sehingga muncul alternatif lain yaitu air minum yang diproduksi oleh depot air minum isi ulang (DAM). Penelitian ini bertujuan agar mengetauhi hygiene sanitasi depot dan kandungan mikrobiologi dalam air produksi depot di kecamatan kalawat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kecamatan kalawat kabupaten minahasa utara yang dilakukan pada bulan November 2019,  Populasi pada penelitian ini sebanyak 11 DAM dan sampel yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu sebanyak total populasi. Pemeriksaan kualitas air minum dilakukan di laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil Laboratorium terdapat 6 DAM yang tidak memenuhi syarat kualitas air minum berdasarkan Permenkes RI No. 492 Tahun 2010. Berdasarkan hasil yang didapat maka disarankan untuk instansi terkait agar melakukan pemeriksaan secara berkala pada semua DAM yang berada di wilayah kerjanya.  Kata Kunci: Hygiene Sanitasi, Mikrobiologi, Depot Air Minum.  ABSTRACTMeeting the needs of drinking water is very diverse as in big cities the community also consumes bottled drinking water (AMDK) because it is practical and is considered to be more hygienic but over time the community feels bottled drinking water is getting more expensive so that other alternatives emerge namely drinking water produced by water depots drink refill (DAM). This study aims to address the depot sanitation hygiene and microbiological content in depot production water in the Kalawat sub-district. Based on research conducted in Kalawat sub-district of North Minahasa Regency conducted in November 2019, the population in this study was 11 DAM and the sample to be tested in this study was as much as the total population. Inspection of drinking water quality is carried out in the North Sulawesi Provincial Health Office laboratory. Based on the laboratory results, there are 6 DAM that do not meet the drinking water quality requirements based on Republic of Indonesia Minister of Health Decree No. 492 of 2010. Based on the results obtained, it is recommended for relevant agencies to conduct periodic checks on all DAMs in their working area Keywords: Sanitary Hygiene, Microbiology, Drinking Water Depots.
GAMBARAN HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBIOLOGI PADA DEPOT AIR MINUM (DAM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOLONGAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Sumolang, Olfana D; Maddusa, Sri Seprianto; Umboh, Jootje M.L
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemenuhan kebutuhan air minum sangat beragam seperti di kota kota besar masyarakat juga mengonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) karena praktis dan dianggap lebih higienis tetapi lama kelamaan masyarakat merasa air minum dalam kemasan semakin mahal sehingga muncul alternatif lain yaitu air minum yang diproduksi oleh depot air minum isi ulang (DAM). Penelitian ini bertujuan agar mengetauhi hygiene sanitasi depot dan kandungan mikrobiologi dalam air produksi depot di kecamatan kalawat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kecamatan kalawat kabupaten minahasa utara yang dilakukan pada bulan November 2019,  Populasi pada penelitian ini sebanyak 11 DAM dan sampel yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu sebanyak total populasi. Pemeriksaan kualitas air minum dilakukan di laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil Laboratorium terdapat 6 DAM yang tidak memenuhi syarat kualitas air minum berdasarkan Permenkes RI No. 492 Tahun 2010. Berdasarkan hasil yang didapat maka disarankan untuk instansi terkait agar melakukan pemeriksaan secara berkala pada semua DAM yang berada di wilayah kerjanya.  Kata Kunci: Hygiene Sanitasi, Mikrobiologi, Depot Air Minum.  ABSTRACTMeeting the needs of drinking water is very diverse as in big cities the community also consumes bottled drinking water (AMDK) because it is practical and is considered to be more hygienic but over time the community feels bottled drinking water is getting more expensive so that other alternatives emerge namely drinking water produced by water depots drink refill (DAM). This study aims to address the depot sanitation hygiene and microbiological content in depot production water in the Kalawat sub-district. Based on research conducted in Kalawat sub-district of North Minahasa Regency conducted in November 2019, the population in this study was 11 DAM and the sample to be tested in this study was as much as the total population. Inspection of drinking water quality is carried out in the North Sulawesi Provincial Health Office laboratory. Based on the laboratory results, there are 6 DAM that do not meet the drinking water quality requirements based on Republic of Indonesia Minister of Health Decree No. 492 of 2010. Based on the results obtained, it is recommended for relevant agencies to conduct periodic checks on all DAMs in their working area Keywords: Sanitary Hygiene, Microbiology, Drinking Water Depots.
ANALISIS PELAKSANAAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) PADA BAGIAN MAINTENANCE MECHANICAL DI PT. MEARES SOPUTAN MINING (MSM) LIKUPANG Porawouw, Jounne; Kawatu, Paul A.T; Umboh, Jootje M.L
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus kecelakaan kerja di Indonesia mengalami peningkatan dan setiap tahunnya pekerja mengalami sakit dan dapat mengakibatkan kematian. Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2016 memiliki data kasus sebanyak 105.182 kasus, pada tahun 2017 meningkat menjadi 123.041 kasus kecelakaan kerja sampai pada tahun 2018 mengalami peningkatan sampai 173.105 kasus dan pada tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 130.923 kasus kecelakaan kerja. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan Job Safety Analysis dalam mengidentifikasi potensi bahaya ditempat kerja. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam pada 5 informan yang terdiri dari 1 supervisor, 1 leader, 1 safety officer dan 2 senior mechanic. Dari hasil penelitian dalam 3 tahap proses kerja yaitu penggantian tyre, perbaikan unit dan unit inspection untuk pelaksanaan metode Job Safety Analysis dari perusahaan memiliki kekurangan seperti tidak dicantumkan jenis bahaya dan pelaksana atau pekerja yang akan bekerja pada setiap tahap pekerjaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan sudah sesuai dengan prosedur yang ada dan setiap sebelum melakukan pekerjaan dilakukan breifing untuk memahami proses kerja yang aman. Dalam setiap tahap pekerjaan terdapat berbagai potensi bahaya yaitu terbentur, terjepit, tertimpa unit, terpeleset, terjatuh, tersetrum, terbakar dan lecet. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu administrasi control dan penggunaan alat pelindung diri.  Kata Kunci: Job Safety Analysis, Potensi Bahaya, Pengendalian bahaya, Perbaikan, Pelaksanaan ABSTRACTCases of work accidents in Indonesia have increased and every year workers experience illness and can result in death. Based on data from BPJS Employment in 2016, there were 105,182 case data, in 2017 it increased to 123,041 work accident cases until 2018, it increased to 173,105 cases and in 2019 it decreased to 130,923 work accident cases. The purpose of this study is to determine the implementation of the Job Safety Analysis in identifying potential hazards in the workplace. This type of research is qualitative research with in-depth interviews with 5 informants consisting of 1 supervisor, 1 leader, 1 safety officer and 2 senior mechanics. From the results of research in 3 stages of the work process namely replacement tire, repair units and inspection units for the implementation of the Job Safety Analysis method of the company has shortcomings such as not mentioning the types of hazards and executors or workers who will work at each stage of work. In carrying out the work in accordance with existing procedures and each breifing before carrying out the work carried out to understand the safe work processes. In each stage of work, there are various potential hazards, namely bumping, pinching, falling on the unit, slipping, falling, shocked, burning and blisters. Control that can be done is the administration of control and the use of personal protective equipment. Kata Kunci: Job Safety Analysis, Potensi Bahaya, Pengendalian bahaya, Perbaikan, Pelaksanaan
ANALISIS TINGKAT KEKERUHAN, TOTAL DISSOLVED SOLIDS (TDS) DAN KANDUNGAN Escherichia COLI PADA AIR SUMUR DI DESA ARAKAN KECAMATAN TATAPAAN Aneta, Risaldy; Umboh, Jootje M.L; Sondakh, Ricky C.
KESMAS Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Kebutuhan manusia akan air antara lain untuk masak, minum, mencuci, mandi dan sebagainya. Pencemaran air bersih dapat membawa implikasi pada kesehatan yang cukup serius mengingat banyaknya penyakit menular maupun tak menular yang ditimbulkan melalui penggunaan air sumur itu sendiri seperti air cucian. Air adalah kebutuhan dasar bagi manusia karena diperlukan antara lain untuk rumah tangga, industri dan pertanian dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui  kualitas air sumuR di Desa Arakan Kecamatan Tatapaan tinjau dari Ttingkat Kekeruhan, Total Dissolved Solids TDS Dan Rasa dan Kandungan Escherichia Coli. Jenis penelitian ini adalah deskriptif berbasis laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Arakan Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan dan waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2020. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kualitas fisik air sumur 10 sumur memenuhi syarat dan 0 yang tidak memenuhi syarat untuk parameter  kekeruhan dan untuk parameter Total Dissolved Solids (TDS) 8 sumur yang memenuhi syarat dan 2 yang tidak memenuhi syarat. Kualitas bakteriologis Escherichia Coli 10 tidak memenuhi syarat. Masyarakat desa arakan harus memperhatikan pembuangan limbah padat dan cair agar tidak mencemari sumber air bersih dan Menambah pengetahuan kepada masyarakat terhadap jarak sumur harus jauh dari sepithank minimal 10 meter. Kata kunci : Air  ABSTRACT Human needs for water include cooking, drinking, washing, bathing and so on. Clean water pollution can have serious health implications considering the many infectious and non-communicable diseases caused by the use of well water itself, such as washing water. Water is a basic need for humans because it is needed, among other things, for households, industry and agriculture and to improve public health. The purpose of this study was to determine the quality of water supply in Arakan Village, Tatapaan District, from the level of turbidity, Total Dissolved Solids TDS and the taste and content of Escherichia Coli. The type of research used is descriptive laboratory-based. This research was conducted in Arakan Village, Tatapaan District, South Minahasa Regency and the time of this research was carried out in July-August 2020. Based on the research conducted, the physical quality of well water 10 wells met the requirements and 0 did not meet the requirements for the turbidity parameter and for the Total Dissolved Solids parameter. (TDS) 8 wells that meet the requirements and 2 that don't meet the requirements. The bacteriological quality of Escherichia Coli 10 did not meet the requirements. Arakan village community must pay attention to the disposal of solid and liquid waste so as not to pollute clean water sources and increase knowledge to the community about the distance of the well must be far from the sepithank of at least 10 meters. Keywords: WaterÂ