Eko Setiyono
Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sexual Maturity and Macronutrient Contents in Diopatra sp. (Onuphidae, Polychaeta) Maintained at Different Salinity Levels Eko Setio Wibowo; Mellya Rizki Pitriani; Farida Nur Rachmawati; Untung Susilo; Eko Setiyono; Atang Atang; Phuping Sucharitakul; Joko Pamungkas
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 28, No 1 (2023): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.28.1.49-56

Abstract

Diopatra sp. (Onuphidae, Polychaeta) is an economically important polychaete species commonly used as a fishing bait by local anglers in Cilacap, Central Java Province. Some biological aspects of this local species, however, have not been studied yet. The aim of this research was to see the effect of salinity levels on the sexual maturity and the macronutrient contents of the animals. Diopatra specimens in the present study were collected from the intertidal mangrove habitats of Jeruklegi Village, Cilacap, in sexually immature condition. The worms were then transported to the laboratory and were maintained in containers with four different salinity levels, i.e. 10, 15, 20 and 25 ppt over the next two months. The sexual maturity of the animals were observed based on the presence or absence of coelomic gametes. Proximate analysis was performed to determine macronutrient contents of the animals. The effect of salinity levels on the animals' sexual maturity and macronutrient contents was analyzed using one-way ANOVA. The results showed that salinity levels did not significantly affect the sexual maturity level of Diopatra worms (p > 0.05). Similarly, they did not affect the protein and fat contents, but impacted the carbohydrate content of the animals (p < 0.05). The protein and the fat contents in Diopatra sp., i.e. 41–43% and 6–9%, respectively, met the amount required to be used as shrimp broodstock and fish feeds. While the species has the potential for use in local aquaculture, the annual reproductive cycle as well as the identity of the species, however, require further research.
Potensi Kandungan Makro Nutrisi Polychaeta Diopatra sp. dari Kawasan Manggrove Jeruklegi Kabupaten Cilacap Sebagai Pakan Udang Eko Setio Wibowo; Atang Atang; Endah Sri Palupi; Eko Setiyono; Untung Susilo
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 3 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i3.53045

Abstract

Polychaeta Diopatra sp. banyak ditemukan di daerah kawasan mangrove Cilacap dan banyak dimanfaatkan sebagai umpan.  Pengambilan polychaeta secara masif dari habitatnya untuk tujuan komersial dianggap tidak berkelanjutan bagi lingkungan, karena berkontribusi pada menipisnya sumber daya alam.  Pemanfaatan cacing ini sebagai umpan sudah banyak dilakukan tetapi masih belum banyak informasi tentang kandungan nutrisinya, sehingga perlu dilakukan studi tentang kandungan nutrisi cacing Diopatra sp untuk dimanfaatkan menjadi bahan pakan udang di wilayah ini sebagai informasi usaha pengembangan budidaya.  Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Pengambilan sampel dilakukan di daerah mangrove Jeruklegi kabupaten Cilacap dalam empat stasiun dengan tiga titik pengambilan sampel dan pengulangan tiga kali setiap dua minggu sekali.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrien cacing Diopatra sp. dari empat stasiun pengambilan tidak berbeda nyata (p>0,05), dengan kandungan protein rata-rata 51,07-53,66%, kandungan lemak rata-rata 6,46-9,52% dan kandungan rata-rata karbohidrat 6,47-7,55%.  Kandungan makronutrien Diopatra sp. berpotensi menjadi bahan baku pakan untuk memenuhi kebutuhan protein dan lemak budidaya udang dan ikan.  Polychaeta Diopatra sp. is commonly found in the Cilacap mangrove area and widely used as bait. Massive exploitation of polychaeta from their habitat for commercial purposes is considered unsustainable for the environment, as it contributes to the depletion of natural resources. The use of these worms as bait has been widely carried out but there is still not much information about their nutritional content, so it is necessary to study the nutritional content of Diopatra sp. worms to be used as shrimp feed ingredients in this region as information on aquaculture development efforts. This research was conducted by survey method. Sampling was carried out in the Jeruklegi mangrove area, Cilacap district in four stations with three sampling points and repeated three times every two weeks. The results showed that the nutrient content of Diopatra sp. from the four sampling stations was not significantly different (p>0.05), with an average protein content of 51.07-53.66%, an average fat content of 6.46-9.52% and an average carbohydrate content of 6.47-7.55%. Diopatra sp.'s macronutrient content can potentially be a raw material for feed to meet the protein and fat needs of shrimp and fish farming. 
PROFIL SPERMATOZOA IKAN NILEM (Osteochilus vittatus) YANG DISIMPAN DALAM LARUTAN RINGER-GLISERIN E Setiyono; P Raharjo
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelangsungan budidaya ikan sangat tergantung dengan penyedian benih baik secara kuantitas maupun kualitas. Metode preservasi spermatozoa merupakan salah satu bioteknologi tepat guna yang dapat diterapkan untuk membantu penyedian benih. Penelitian bertujuan untuk mengetahui profil spermatozoa ikan nilem sebelum dan sesudah penyimpanan dalam larutan ringer-gliserin. Materi yang digunakan adalah milt dan oosit ikan nilem. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen pada tiga perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak dua belas kali. Perlakuan P0 menggunakan milt segar, perlakuan P1 dan P2 menggunakan milt yang disimpan secara preservasi pada suhu 4oC dalam larutan ringer-gliserin selama 3 hari dan 7 hari. Variabel yang diamati motilitas, fertilization rate (FR), daya tetes telur (HR). Variabel dianalisis menggunakan oneway anova dengan taraf signifikansi α= 5%. Hubungan antar variabel dilakukan uji korelasi dan pengaruhnya dengan uji regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata motilitas spermatozoa Po, P1 dan P2 masing-masing sebelum dan setelah penyimpanan sebesar 78,83±6,64%, 65,5±4,42 dan 40,00±7,07% dan antar perlakuan berbeda nyata (p<0,05). Rata-rata FR spermatozoa sebelum dan sesudah penyimpanan berturut-turut adalah P0= 76,33±7,17%, P1=60,50±6,57 dan 22,60±5,23% dan berbeda nyata antar perlakuan (P<0.05). Motilitas spermatozoa sebelum maupun setelah penyimpanan berkorelasi dan berpengaruh positif dengan HR (r=94,50%; R2=89,20%). Dapat disimpulkan bahwa spermatozoa yang simpan secara preservasi pada suhu 4oC dalam laturan ringer-gliserin selama 3 hari masih memiliki kemampuan untuk memfertilitasi oosit segar dan mempertahankan jumlah telur yang menetas.
PRODUKTIVITAS PEMIJAHAN INDUK IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) SECARA ALAMI TERHADAP KEBERHASILAN DAYA FERTILISASI DAN DAYA TETAS TELUR. E Setiyono; R Prakoso; Purnomo Purnomo
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 10 (2022)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan benih ikan gurami dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa usaha pembenihan ikan gurami sangat menjanjikan. Salah satu tahap pembenihan yang harus diperhatikan adalah pemijahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat pembuahan, derajat penetasan, dan kelulushidupan larva ikan gurami (Osphronemus gouramy) hasil pemijahan alami di UPTD BIAT Kutasari. Metode penelitian yang digunakan adalah survei observasional dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Jumlah induk yang digunakan adalah 15 ekor induk jantan dan 60 ekor induk betina dengan bobot antara 1,5–3 Kg perinduk. Pemijahan dilakukan secara alami dengan perbandingan 1:4 (1 ekor jantan:4 ekor betina). Pemijahan ikan gurami dilakukan kolam pemijahan berukuran 50m x 8m x 1m yang disekat menjadi 15 petak dengan ukuran perpetak 4,5m x 4m x 1m. Hasil pemijahan menunjukan bahwa nilai derajat pembuahan atau Fertilization rate (FR) sebesar 97,3%, nilai derajat penetasan atau Hatching rate (HR) sebesar 91,02%, dan tingkat kelangsungan hidup larva atau Survival rate (SR) sebesar 99,3%. Nilai parameter kualitas air pemijahan cukup optimal dengan temperatur 29o C, pH 8,33 dan Oksigen terlarut 5,3 mg/L. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemijahan ikan gurami secara alami di UPTD BIAT dikatagorikan baik yang didukung dengan kualitas air yang baik.