Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

CALCULATION MANAGEMENT OF PALM KERNEL LOSSES ON FIBER CYCLONE AT PT. HUTA BAYU MARSADA Mahrani Arfah; Wirda Novarika; Suliawati Suliawati
Jurnal Ekonomi Vol. 12 No. 01 (2023): Jurnal Ekonomi, 2023 Periode Januari - Maret
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted at PT. Huta Bayu Marsada especially on fiber cyclone units. To produce palm kernel products with good quality, the processing process is carried out as efficiently as possible, one of which is by preventing core losses. The problem in this study is to find out the total percentage of losses and the amount of palm kernel losses to the incoming feed on Fiber Cyclone at PT. Huta Bayu Marsada. Sampling was carried out for 6 (six) days from the fiber cyclone unit and analysis was carried out in the laboratory for 4 (four) components, namely fiber, intact core, broken core, and core + shell. Samples were taken as much as + 1000 grams at 13.00 WIB - 15.00 WIB. The sample is cyclone fiber waste and analysis of core losses from cyclone fiber is carried out in the factory laboratory. The results of the study showed losses of palm kernel on fiber cyclone at PT. Huta bayu marsada for 6 consecutive days is 0.835%; 0.823 %; 0.785 %; 0.732 %; 0.862% and 0.894% which are still in accordance with the standards at this factory, namely ≤ 1.02%. The difference in the results of the sample components is due to the different sample sizes. Factors affecting palm kernel losses in the Fiber Cyclone process are caused by fruit maturity, harvest phase and air velocity on the specific gravity of the sample. The largest number of palm kernel losses occurred on the sixth day of 518.4668 kg, this was influenced by the total % LossesThe largest number of palm kernel losses occurred on the sixth day of 518.4668 kg, this was influenced by the total % Losses. The amount of palm kernel loss to incoming feed is getting bigger because of its thin and flat shape which makes it easy to lift up and causes losses to increase.
Analisis Penjadwalan Proyek Pembangunan Jembatan Rel Kereta Api Bukit Putus - Padang Menggunakan Metode CPM Dan PERT Chori Okio Ritonga; Suliawati Suliawati; Mahrani Arfah; Anisah Lukman
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol. 7 No. 1 (2023): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v7i1.9421

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis waktu penyelesaian proyek dan efesiensi waktu sehingga dapat diperoleh penyelesaian proyek yang optimal. Penelitian ini dilakukan dengan analisis terhadap penjadwalan proyek pembangunan jembatan rel kereta api Bukit Putus-Padang dengan menggunakan metode Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT) dengan bantuan Software Microsoft Project. Dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode Critical Path Method (CPM) diperoleh waktu penyelesaian proyek yang sebelumnya 360 hari kerja menjadi 340 hari kerja dengan probabilitas 00,14%. Dan dengan menggunakan metode Program Evaluation and Review Technique (PERT) diperoleh bahwa probabilitas pihak perusahaan menjalankan proyek selama 360 hari sebesar 99,78%.
ANALISIS EFEKTIFITAS MESIN PRODUKSI AUTO STRIPPER PADA PRODUK SARUNG TANGAN NITRIL DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS PADA PT. MEDISAFE TECHNOLOGIES Suliawati Suliawati; Wirda Novarika AK; Sakinah Eprilia
Buletin Utama Teknik Vol 18, No 3 (2023): Edisi Mei
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja mesin Auto Stripper di PT. Medisafe Technologies menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness, mengetahui nilai faktor six big losses yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE pada mesin Auto Stripper dan melakukan analisis terhadap faktor yang paling berpengaruh untuk dilakukan perbaikan dengan menggunakan cause and effect diagram. Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas mesin yang didasarkan pada 3 faktor yaitu ketersediaan waktu kerja (availability), performa mesin (performance) dan kualitas produk (quality). Diperoleh nilai OEE mesin Auto Stripper di PT. Medisafe Technologies periode Januari-Oktober 2022 yaitu Januari 2022 (94,86%), Februari 2022 (92,52%), Maret 2022 (91,80%), April 2022 ( 84,20%), Mei 2022 (92,92%), Juni 2022 ( 91,46%), Juli 2022 (83,11%), Agustus 2022 (91,34%), September 2022 (93,25%) dan Oktober 2022 (77,99%). Faktor six big losses yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE adalah Idling and Minor Stoppages Losses sebesar 38,44%. Faktor yang paling berpengaruh untuk dilakukan perbaikan dengan menggunakan cause and effect diagram adalah manusia, material, metode, mesin dan lingkungan. Berdasarkan hasil analisis penyebab terjadinya kegagalan yaitu kerusakan mesin, mesin sering breakdown dan teknisi kurang memahami kemampuan mesin, sehingga disarankan untuk lebih memperhatikan kinerja mesin dengan melakukan perawatan mesin secara berkala.
PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HIRARC DAN 5S DALAM PENEKANAN BIAYA OPRASIONAL DI PT. CITRA SAWIT INDAH LESTARI (PT.CSIL) Jefri Tambunan; Suliawati Suliawati; Luthfi Parinduri
Buletin Utama Teknik Vol 18, No 3 (2023): Edisi Mei
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPemilihan Bahan Stabilisasi adalah hal utama yang harus di perhatikan jika kita ingin memperbaiki tanah lempung. Pemilihan Bahan stsbilisasi juga harus di tinjau dari segi ekonimis seperti harga bahan, mudah atau tidak nya bahan itu di peroleh, dan jarak antara bahan teresebut dengan lokasi proyek. Pada penelitian kali ini ada 2 jenis bahan stabilisasi yang di gunakan yaitu Kapur dan Abu Vulkanik. Penelitian ini bermaksud ingin Memperbaiki Tanah lunak/lempung dengan Menambahakan campuran zat adiktifsebagai alternatif masalah terhadap penurunan daya dukung tanah yang rendah. Dan untuk mengetahui perbandingan antara ke dua bahan adiktif yang di gunakan terhadap Perubahan Nilai PI, Perubahan terhadap Uji Pemadatan, dan Nilai kuat Tekan Bebas, dengan presentase Pencampuran bahan yaitu 3%, 6%, 9%, dan 12%. Berdasarkan hasil penelitian di tinjau dari nilai (PI)  dapat disimpulkan bahwa abu vulkanik lebih efektif digunakan sebagai stabilisasi untuk tanah lempung. Hal ini dikarenakan penambahan kadar abu vulkanik akan memperkuat lekatan antara butiran tanah dan air, sehingga tanah tidak mudah pecah ketika diberi tekanan vertikal.
Biaya Perawatan Mesin Produksi Es Kristal Menggunakan Metode Preventive Maintenance Policy Winda Sari; Suliawati Suliawati; Bonar Harahap
JURNAL UNITEK Vol. 16 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/unitek.v16i2.583

Abstract

Es Kristal Pratama merupakan salah satu industri makanan yang berkembang sejak tahun 2017. Dalam proses produksinya, pabrik ini mnggunakan mesin pompa, cooling tower, condenser, compressor dan tower tube. Akan tetapi, diantara mesin yang digunakan terdapat mesin yang sering mengalami kerusakan yaitu mesin pompa. Hal tersebut membuat proses produksi berhenti beroperasi dan tentunya tidak diinginkan perusahaan karena membuat perusahaan merugi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meminimalisasi kerusakan dengan menentukan biaya perawatan dan jadwal perawatan mesin pompa menggunakan metode preventive maintenance policy. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dimulai dari perhitungan jumlah breakdown komulatif, perhitungan rata-rata breakdown per bulan, menghitung biaya repair, biaya preventive maintenance per bulan hingga perhitungan total biaya perawatan. Dari hasil perhitungan, untuk komponen belt didapat biaya total perawatan sebesar Rp 168.507,62 dengan periode 4 bulan sekali. Untuk komponen bearing 6306 didapat biaya total perawatan sebesar Rp 212.912,59 dengan periode 5 bulan sekali. Sedangkan untuk. komponen bearing 6304 dilakukan perawatan dengan periode 5 bulan sekali dengan biaya perawatan sebesar Rp 218.959,13.