Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dampak Perluasan Lahan Tambak Terhadap Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Ekosistem Mangrove Mahmudin Mahmudin; Fajria Sari Sakaria; Veranika Veranika
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 3 (2022): July 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.3.546-552

Abstract

Pengalihan fungsi lahan mangrove menjadi tambak masyarakat telah menyebabkan proses abrasi dan sedimentasi yang cukup parah, sehingga diduga menyebabkan kontaminasi terhadap keberadaan biota pada lahan tersebut salah satunya yaitu organisme benthos. Berdasarkan kajian literatur terjadi kenaikan luasan tambak di kota Palopo dari 815 ha pada tahun 2005 menjadi 1.566 ha di tahun 2019. Kenaikan luasan tambak tersebut dapat memberikan dampak terhadap kelestarian ekosistem mangrove dan biota-biota yang berasosiasi dengan lahan mangrove khususnya organisme benthos. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi keanekaragaman organisme benthos yang berada pada ekosistem mangrove yang telah diubah menjadi area tambak di Kota Palopo. Lokasi pengamatan  terbagi dalam satu kawasan ekosistem mangrove yang telah di konversi menjadi lahan tambak dan satu kawasan ekosistem mangrove yang tidak dikonversi menjadi lahan mangrove (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan nilai keanekaragaman lebih tinggi di peroleh pada lokasi kontrol dibandingkan dengan lokasi tambak. Lokasi kontrol memiliki nilai keanekargaman 1,315 dan lokasi tambak  nilai 0,223.ABSTRACTThe conversion of the function of mangrove land into community ponds has caused a process of abrasion and sedimentation that is quite severe, so it is suspected that it causes contamination of the presence of biota on the land, one of which is benthic organisms. Based on a literature review, there was an increase in the area of ponds in the city of Palopo from 815 ha in 2005 to 1,566 ha in 2019. The increase in pond area can have an impact on the sustainability of the mangrove ecosystem and the biota associated with mangrove land, especially benthic organisms. The purpose of this study was to determine the condition of benthos biodiversity in the mangrove ecosystem that has been converted into a pond area in Palopo City. The observation location is divided into one mangrove ecosystem area that has been converted into pond land and one mangrove ecosystem area that has not been converted to mangrove land (control). The results showed that higher diversity values were obtained at the control location compared to the pond location. The control location has a diversity value of 1.315 and the location of the pond has a value of 0.223.
PELATIHAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI MASA PANDEMI COVID-19 Fajria Sari Sakaria; Rahmawati Nur Annisa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13255

Abstract

ABSTRAKCOVID-19 merupakan salah satu ancaman bagi masyarakat terutama pada masalah ekonomi, untuk mencegah hal tersebut masyarakat perlu menghasilkan pendapatan tambahan. Pola mata pencaharian di Desa Raja sangat terkait dengan sumberdaya laut. Untuk meningkatkan nilai tambah, maka dilakukan pengembangan usaha budidaya rumput laut. Mengingat semakin pentingnya kegiatan ekonomi kreatif terutama pada usaha mikro, maka perlu adanya penerapan ipteks pada ibu-ibu kelompok majelis taklim  dalam membuat produk berbahan dasar rumput laut.  Metode Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu Majelis Taklim dan pengolah jajanan tradisional dengan total peserta sebanyak 20 orang. Untuk memotivasi dan meningkatkan wawasan serta keterampilan mereka maka dilakukan kegiatan dengan tahapan sebagai berikut: (1) Tahap persiapan, meliputi: survey tempat, jumlah peserta, mempersiapkan bahan dan alat untuk pelatihan, tahap pelaksanaan kegiatan; (2) Tahap pelaksanaan kegiatan dengan metode penyuluhan dan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dengan penyuluhan menyebabkan adanya pengetahuan baru dan meningkatkan kesadaran peserta akan manfaat rumput laut terhadap Kesehatan bila digunakan dalam makanan. Selain itu bertambahnya pengetahuan dan minat untuk menggunakan media online. Kegiatan pelatihan pembuatan manisan rumput laut telah tercapai dan berhasil, yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu kelompok majelis taklim  dalam mengolah produk olahan berbahan dasar rumput laut. Kata kunci: rumput laut; manisan; covid-19; desa raja ABSTRACTCOVID-19 is a threat to society, especially on economic issues, to prevent this, community needs to generate additional income. Livelihood patterns in Raja Village are closely related to marine resources. To increase the added value, the development of seaweed cultivation is carried out. Given the increasing importance of creative economic activities, especially in micro businesses, it is necessary to apply science and technology to women of seaweed fishermen groups in making seaweed-based products. This activity involves the mothers of Majelis Taklim group and traditional snack processors with a total of 20 participants. To motivate and improve their insights and skills, activities are carried out with the following stages: (1) Preparatory stages, including: site surveys, number of participants, preparing materials and tools for training, stages of implementation of activities; (2) Stage of implementation of activities with extension and training methods. The results of the activity showed that counseling led to new knowledge and increased participants' awareness of the health benefits of seaweed when used in food. In addition, increasing knowledge and interest in using online media. Training activities on making seaweed sweets have been achieved and succeeded, namely increasing the knowledge and skills of mothers of the Majelis Taklim group in processing processed products made from seaweed. Keywords: seaweed; sweets; covid-19; raja village
PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS CIRCULAR ECONOMY DI KELURAHAN UNTIA KOTA MAKASSAR Mahmudin Mahmudin; Funty Septiyawati Polapa; Fajria Sari Sakaria
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v7i1.1348

Abstract

Kota makassar merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk yang terus meningkat mencapai 1,65% per tahun. Peningkatan jumlah penduduk yang terus meningkat secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan jumlah sampah yang akan dihasilkan pada setiap tahunnya. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar 2015 – 2034 Kelurahan Untia merupakan pusat kegiatan perumahan kepadatan sedang, pusat kegiatan perumahan kepadatan tinggi, pusat pelayanan penelitian dan pendidikan tinggi, dan pusat kegiatan maritim. Hal ini menyebabkan Kelurahan Untia ditargetkan merupakan salah satu kelurahan dengan jumlah penduduk yang tinggi dimasa akan datang. Tujuan dari pelatihan ini yaitu agar masyarakat di Kota Makassar khususnya Kelurahan Untia dapat mengelola sampah rumah tangga mereka menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi. Sehingga kegiatan pelatihan ini memberikan dampak positif kepada masyarakat dan lingkungan perairan di kelurahan Untia. Metode yang digunakan dalam merealisasikan pengabdian masyarakat ini yaitu presentasi dan simulasi praktikum. Hasil yang dicapai dari pelatihan ini adalah terdapat beberapa peserta mampu  membuat  produk  berbahan limbah plastik (Sofa, Pupuk Organik Cair, dan Batako)  dalam  waktu  6  jam. Selain itu, dengan keterampilan pembuatan produk yang dimiliki setelah mengikuti pelatihan dapat menjadi modal untuk menambah penghasilan bagi keluarga.  Abstract. Makassar city is one of the largest cities in Indonesia with a population that continues to increase, reaching 1.65% per year. The increase in population which continues to increase indirectly will have an impact on increasing the amount of waste that will be produced each year. Based on Makassar City Regional Regulation No. 4 of 2015 concerning Makassar City Spatial Planning 2015 – 2034 Untia Village is a center for medium-density housing activities, a center for high-density housing activities, a center for research and higher education services, and a center for maritime activities. This has caused Untia Sub-District to be targeted as one of the sub-districts with a high population in the future. The aim of this training is for the people in Makassar City, especially the Untia Village, to be able to manage their household waste into products with high economic value. So that this training activity has a positive impact on the community and the aquatic environment in the Untia village. The methods used in realizing this community service are presentations and practicum simulations. The results achieved from this training were that several participants were able to make products made from plastic waste (Sofa, Liquid Organic Fertilizer, and Brick) within 6 hours. In addition, the skills in making products that are owned after attending the training can be capital to increase income for the family.
LITERASI CINTA LAUT PADA ANAK USIA DINI YANG TINGGAL DI PESISIR KOTA PALOPO Funty Septiyawati Polapa; Rahmawati Nur Annisa; Fajria Sari Sakaria; Syamsu Alam Ramli
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 11 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i11.3860-3866

Abstract

Salah satu isu strategis yang menjadi permasalahan yang terjadi di Kota Palopo saat ini adalah penurunan hasi perikanan. Penurunan tersebut diduga karena penangkapan yang berlebihan dan penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan secara terus menurus dilakukan sampai saat ini. Dampak lain yang didapatkan adalah kondisi ekosistem laut menjadi rusak, khususnya Terumbu Karang. jika tidak diatasi dengan segera maka akan mengancam keberlanjutan sumberdaya laut. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Kota Palopo, NGO, akademisi (Universitas Muhammadiyah Palopo) seperti melakukan penyuluhan, penanaman mangrove, tranplantasi terumbu karang dan penyadaran masyarakat. Namun hingga saat ini masih sering terjadi tindakan-tindakan kerusakan yang menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Jika kebiasaan ini tidak segera dihentikan maka kemungkinan akan berlanjut pada generasi berikutnya. Tujuan dari PKM ini adalah memberikan edukasi lingkungan sejak dini melalui melalui buku animasi dalam upaya mengubah pola perilaku masyarakat pesisir dalam pemanfaatan sumberdaya laut yang bekerlanjutan. dimana usia dini adalah usia kritis pada perkembangan fisik, intelektual, dan sosial emosional. Metode yang digunakan adalah metode bercerita dan metode demonstrasipada anak usia dini dengan menggunakan media buku cerita. Buku yang dibuat terdiri dari 3 chapter yakni chapter 1 Pengenalan tentang ekosistem laut, chapter 2 Dampak Aktifitas manusia terhadap ekosistem laut, dan chapter 3 Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan ekosistem laut. Setelah mengikuti kegiatan PKM ini anak-anak akan lebih mengenal ekosistem laut dan lebih peduli terhadap keberlangsungan hidupnya. Serta, dapat mempraktekkan perilaku Cinta Laut dalam kehidupan sehari-hari mereka
Impact of sedimentation to sponge on coral reef ecosystems in Hoga and Sampela Island, Wakatobi Archipelago Sakaria, Fajria Sari; Haris, Abdul; Massinai, Arniati
Torani Journal of Fisheries and Marine Science VOLUME 2 NOMOR 1, DESEMBER 2018
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.153 KB) | DOI: 10.35911/torani.v2i1.5854

Abstract

Sponge is marine organism from porifera phylum which is a filter feeder (filtering food). Sponge can be degraded by high sediment suspended seawater, which causing a sponge body blockage, which will inhibit the growth of the sponge and even experienced death. This study aims to analyze the sponge coverage, sponge species identification and the relationship between sponge coverage and sedimentation rate. Underwater Photo Transect (UPT) was used in this study at three (3) depths i.e. 3 m, 6 m, and 10 m. The results showed that sponge coverage in high sedimentation rate is lower and there are 17 sponge species were found which were divided in to 14 family. In addition to sedimentation, water quality also greatly affects sponge coverage, such as currents, dissolved organic matter, salinity, and turbidity. One cause of sedimentation comes from the land, such as the transfer of land functions. Sponge's existence will continue to be threatened by physical and chemical pressure, and sedimentation if exploitation cannot be controlled.Keywords: sponge, sedimentation, water quality, land change