Joko Prayudha S.
Universitas Bengkulu

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manipulasi Religiusitas: Analisis Kritis Terhadap Fenomena Pendistorsian Nilai-Nilai Sakral Agama Di Indonesia Ali Ridho; Mahfuzah Saniah; Joko Prayudha S.; Idi Warsah
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i2.543

Abstract

Tujuan penulisan artikel ilmiah adalah melakukan analisis mendalam terkait fenomena kasus penggunaan religiusitas agama untuk memperkaya diri sendiri dan komunitas tertentu dengan menampilkan konstruksi kesalehan simbolis melalui sarana media online dengan menggunakan narasi-narasi religius-spiritual. Bentuknya mulai dari aberasi dana umat, penipuan investasi syariah, hingga pembohongan yang dibungkus dengan nilai-nilai kesakralan agama. Peneliti menggunakan metode netnografi berjenis kualitatif dan model konten analisis digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari pencarian, pemilahan, dan penelahaan mendalam puluhan artikel ilmiah nasional dan internasional bereputasi, serta situs berita online. Penelitian menyimpulkan bahwa sejarah kelam distorsi keagamaan yang dilakukan oleh para orang-orang munafik yang memperjualbelikan kesucian agama dengan murah tentu tidak dapat dengan mudah dihapuskan dari catatan sejarah. Fakta-fakta tulisan sejarah hari ini menggambarkan kondisi umat beragama sedang berada di pinggir jurang kehancuran akibat dari sikapnya yang gembira dengan melanggar aturan Tuhan untuk dunia yang murah. Peran pemegang otoritas keagamaan yang saling bersinergi dengan pemimpin dinilai mampu membuat pencerahan kepada umat beragama melalui pendekatan yang memadukan Trilogi dalam ruh Islam dan dilakukan dengan masif dan berkesinambungan, dan diperlukan kesadaran penuh bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan formalitas kesalehan dan ketaatan yang ditutup oleh baju agama hakikatnya tidak selalu bersih daripada noda kejahatan dan shahih secara maknawi.