Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFICATION OF TOURISM POTENTIALS IN CATUR VILLAGE KINTAMANI Putu Chris Susanto; Anak Agung Kompiang Adiada; Ni Luh Christine P. Suyasa
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1194.978 KB)

Abstract

ABSTRACTThe community of Catur Village in Kintamani aims to initiate a community-based tourism program (CBT) based on the potential tourist attractions the village possesses, namely coffee plantations, unique culture, and captivating nature in the central mountains of Bali. This study seeks to identify the tourism potentials in Catur Village based on ‘4A’ (Attraction, Accessibility, Amenity and Ancillary Services), and identify the challenges in starting CBT by using PESTLE Analysis. This study utilizes descriptive analysis with qualitative approach. The findings of this study indicate several highly potential tourism attractions in Catur Village. The first is the potential for agro-tourism in the coffee, orange and marigold plantations. There is also potential for eco-tourism in Segeha Waterfall and the hills surrounding the village. Catur Village also has potential culture tourism attractions with the existence of the unique blend of Balinese and Chinese Peranakan cultures in Banjar Lampu and Pura Pebini that has intimate relation with the legend of Dewi Danu and Jaya Pangus. But those attractions are not yet supported with adequate aspects of accessibility, amenity and ancillary services, particularly in terms of accommodation and other supporting facilities.Keywords: tourism, tourist destination, development, village, community-based tourismABSTRAKMasyarakat Desa Catur, Kecamatan Kintamani mencanangkan program pariwisata berbasis masyarkat dalambentuk desa wisata berdasarkan potensi wisata yang ada di desa tersebut, terutama perkebunan kopi, budaya yang unik, dan pemandangan alam yang indah di wilayah pengunungan yang terletak di tengah-tengah pulau Bali. Artikel ini membahas potensi wisata di Desa Catur berdasarkan konsep ‘4A’ (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, dan Ancillary Services), serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam memulai program desa wisata dengan mengunakan alat analisis PESTLE, dengan melakukan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Temuan dalam penelitian ini mengindentifikasikan beberapa potensi wisata yang menjanjikan di Desa Catur, antara lain wisata agro berupa perkebunan kopi, jeruk, dan bunga gumitir. Di samping itu, Desa Catur juga memiliki potensi ekowisata di Air Terjun Segeha dan perbukitan di sekitar desa, yang dilengkapi dengan penggabungan budaya Bali dan budaya Peranakan Tionghoa yang unik di Banjar lampu, serta wisata rohani di PuraPebini yang memiliki hubungan erat dengan legenda Dewi Danu dan Jaya Pangus.Namun potensi wisata tersebut belum didukung oleh aspek-aspek lain termasukakses, amenitas, dan ancillary services yang memadai, terutama dalam halakomodasi bagi pengunjung.Kata kunci: pariwisata, desa wisata, destinasi wisata, pariwisata berbasismasyarakat
PENDAMPINGAN KELOMPOK SADAR WISATA DESA CATUR KINTAMANI MENUJU DESA WISATA YANG KEKINIAN Monica Wulandari; Putu Chris Susanto; I Made Andityawan; Jessica Barbara Sinlae; Rheza Paleva Wiryadikara; Anak Agung Kompiang Adiada
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 1 (2018): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1759.51 KB)

Abstract

ABSTRAKDesa Catur yang berlokasi di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli memiliki potensi sebagai desa wisata, dengan mengutamakan kopi sebagai salah satu daya tarik unggulan beserta keindahan alam, perpaduan budaya bali dan etnis Tionghoa, perkebunan jeruk di sela-sela bunga gumitir dan tanaman herbal. Berdasarkan hal tersebut, luaran dari program kreatifitas mahasiswa untuk pengabdian masyarakat adalah mewujudkan Desa Catur Kintamani sebagai desa wisata kekinian berbasis masyarakat. Tim menyusun strategi pelaksanaan yang berupa inventori dan dokumentasi untuk mendalami lebih pasti kendala-kendala yang menghalangi, sesi konsultasi, penyuluhan dan pemberian pelatihan. Melalui metode pelaksanaan yang dijalankan, tim telah berhasil mencapai beberapa hal penting yaitu terlibat sebagai penggagas dalam terbentuk Pokdarwis Desa Wisata Catur, membuat promosi Desa Wisata Catur melalui sosial media yaitu Facebook dan Instagram, menginventori Desa Wisata Catur Kintamani dengan konsep 4A (atraksi, akses, fasilitas, dan kelembagan), mendesain logo dari Desa Wisata Catur Kintamani yang terpasang dalam 2 jenis x-banner dan t-banner di Desa Wisata Catur Kintamani, terbentuknya visi, branding, positioning, dan tagline dari Desa Wisata Catur Kintamani, mencetak brosur itinerary dan buku cerita legenda dari Pura Pebini yang terdapat pada Desa Wisata Catur Kintamani, memberikan pendampingan serta pelatihan, serta mendesain bersama spot swafoto untuk wisatawan.Kata kunci: desa wisata, atraksi, destinasi, pariwisata, pemasaran, media sosialABSTRACTCatur Village is located in Kintamani subdistrict, Bangli Regency, Bali. The village has great potential to become a community-based tourism destination with its Arabica coffee as its main draw, coupled with its natural beauty, assimilation between Balinese and Chinese culture, orange and marigold plantations as well as herbal medicinal plants. Based on these potential, the expected outcome from this student community development program is to realize Catur’s potential as community-based tourism village. The team deviced an implementation strategy to inventorize and document the potentials and obstacles faced by the village, providing consultation, assistance, and training. Through the various implementation methods, the team has been able to accomplish several important steps including the forming of Catur Tourism Committee, creating social media promotion for the tourism village through Facebook and Instagram, creating an inventory of Catur’s potential based on the 4A concept of tourism (attraction, accessibility, amenities, ancillary), designing a logo and printed promotional materials, assisting in the formulation of the vision, positioning, branding, posititioning, and tagline of the tourism village, as well as creating supported materials such as brochures, a booket of local folklore, as well as giving training and designing a selfie spot for tourists.Keywords: tourism, village, attraction, destination, marketing, social media