Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STAYCATION: PERBEDAAN PEMAHAMAN DAN PENERAPAN ANTAR PENYEDIA AKOMODASI DI BALI Ni Luh Christine P. Suyasa; Putu Chris Susanto; Agus Satyananda Mastra; Fransesco Prasetya Bagus; Ida Bagus Made Putra Pradnyana
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 5 (2022): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.365 KB)

Abstract

ABSTRAK/ ABSTRACT Harapan akan pemulihan pariwisata setelah dilanda pandemic Covid-19 mengharuskan setiap orang terutama para pelaku pariwisata termasuk penyedia akomodasi melakukan berbagai cara untuk bertahan pada usahanya. Segala macam strategi dilakukan untuk dapat menjaga kesinambungan perekonomian di Indonesia terutama di Pulau Bali, salah satunya melalui penawaran paket Staycation. Paket staycation ditawarkan oleh penyedia akomodasi hotel berbintang. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara terstruktur terhadap penyedia akomodasi Hotel Bintang 4 dan Bintang 3 di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Konsep Staycation merupakan konsep yang diminati oleh masyarakat lokal pada masa pandemi, namun pemahaman konsep penawaran staycation ditemukan berbeda antara teori dengan aplikasi di tempat akomodasi masing-masing. Kata kunci:, Pemahaman konsep, Penyedia akomodasi, Staycation
IDENTIFICATION OF TOURISM POTENTIALS IN CATUR VILLAGE KINTAMANI Putu Chris Susanto; Anak Agung Kompiang Adiada; Ni Luh Christine P. Suyasa
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1194.978 KB)

Abstract

ABSTRACTThe community of Catur Village in Kintamani aims to initiate a community-based tourism program (CBT) based on the potential tourist attractions the village possesses, namely coffee plantations, unique culture, and captivating nature in the central mountains of Bali. This study seeks to identify the tourism potentials in Catur Village based on ‘4A’ (Attraction, Accessibility, Amenity and Ancillary Services), and identify the challenges in starting CBT by using PESTLE Analysis. This study utilizes descriptive analysis with qualitative approach. The findings of this study indicate several highly potential tourism attractions in Catur Village. The first is the potential for agro-tourism in the coffee, orange and marigold plantations. There is also potential for eco-tourism in Segeha Waterfall and the hills surrounding the village. Catur Village also has potential culture tourism attractions with the existence of the unique blend of Balinese and Chinese Peranakan cultures in Banjar Lampu and Pura Pebini that has intimate relation with the legend of Dewi Danu and Jaya Pangus. But those attractions are not yet supported with adequate aspects of accessibility, amenity and ancillary services, particularly in terms of accommodation and other supporting facilities.Keywords: tourism, tourist destination, development, village, community-based tourismABSTRAKMasyarakat Desa Catur, Kecamatan Kintamani mencanangkan program pariwisata berbasis masyarkat dalambentuk desa wisata berdasarkan potensi wisata yang ada di desa tersebut, terutama perkebunan kopi, budaya yang unik, dan pemandangan alam yang indah di wilayah pengunungan yang terletak di tengah-tengah pulau Bali. Artikel ini membahas potensi wisata di Desa Catur berdasarkan konsep ‘4A’ (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, dan Ancillary Services), serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam memulai program desa wisata dengan mengunakan alat analisis PESTLE, dengan melakukan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Temuan dalam penelitian ini mengindentifikasikan beberapa potensi wisata yang menjanjikan di Desa Catur, antara lain wisata agro berupa perkebunan kopi, jeruk, dan bunga gumitir. Di samping itu, Desa Catur juga memiliki potensi ekowisata di Air Terjun Segeha dan perbukitan di sekitar desa, yang dilengkapi dengan penggabungan budaya Bali dan budaya Peranakan Tionghoa yang unik di Banjar lampu, serta wisata rohani di PuraPebini yang memiliki hubungan erat dengan legenda Dewi Danu dan Jaya Pangus.Namun potensi wisata tersebut belum didukung oleh aspek-aspek lain termasukakses, amenitas, dan ancillary services yang memadai, terutama dalam halakomodasi bagi pengunjung.Kata kunci: pariwisata, desa wisata, destinasi wisata, pariwisata berbasismasyarakat
ANALISIS SUFFIX DERIVATIONAL PADA ESAI MOTIVASI MAHASISWA KELAS INTERNASIONAL UNIVERSITAS DHYANA PURA: STUDI MORFOLOGI Ni Luh Putu Aprilia Ammara Harleyda Dewi; Komang Tri Sutrisna Agustia; Ni Luh Christine P. Suyasa
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 4 (2021): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158 KB)

Abstract

ABSTRAKKatamba (1993) pada bukunya yang berjudul Morphology menjelaskan morfologi adalahilmu yang mempelajari tentang struktur kata. Dalam hal ini, morfologi membahas morfemyang merupakan satuan makna terkecil. Menurut Katamba (2005), morfem dibagi menjadidua kategori berdasarkan strukturnya, yaitu free morpheme (morfem bebas) dan boundmorpheme (morfem terikat). Morfem terikat digolongkan menjadi inflectional (infleksional)dan derivational (derivasional). Morfem derivasional atau morfem turunan, bila digabungkandengan akar kata, mengubah makna semantik atau bagian kata dari kata yang terpengaruh.Dalam analisis data, digunakan metode descriptive qualitative. Studi ini berfokusmenganalisis jenis dan perubahan kelas kata yang disebabkan oleh derivational suffix yangterdapat pada teks esai motivasi mahasiswa kelas internasional Universitas Dhyana Pura.Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ada sembilan bentuk suffix, yaitu (-able), (-al), (-ful), (-ial), (-ing), (-ion), (-ly), (-ment), dan (-tic). Sedangkan perubahan kelas kata yangditemukan ada lima, yaitu Verb>Adjective yang berjumlah tiga kata, Verb>Noun yangberjumlah tujuh kata, Noun>Adjective yang berjumlah tiga kata, Noun>Adverb yangberjumlah satu kata, dan Adjective>Adverb yang berjumlah lima kata.Kata kunci: Derivational affix, kelas kata, morfem, morfologi, suffix.
OPTIMIZING VOLUNTEER PREPARATION TO SUPPORT STUDENT MOBILITY PROGRAM AT UNIVERSITY OF DHYANA PURA Ni Luh Christine P. Suyasa; Melissa Koch; Putu Chris Susanto
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 3 (2020): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.815 KB)

Abstract

ABSTRACTThis research aims to optimizing the candidates’ preparation of Diakonie Baden withinformation about Germany prior to departure in relation to culture shock reduction and havingbetter on German language skills. In order to determine the required information, students ofUniversitas Dhyana Pura who went to Germany and currently conducting volunteer program, theInternational office were interviewed. Based on the research data, it resulted the detail informationand practical way on how to live in Germany as well as differences between Germany and Indonesiawhich purposively reduce the culture shock and having better communication. In addition, a Germanclub was established. Interested students can meet the exchange students from Germany and getmore information about Germany and the culture before applying for the volunteer program withDiakonie Baden. This research provides a good starting point in preparing volunteers from Undhirafor Germany, since there are more topics about Germany to cover.Keywords: Culture shock, preparation, student mobility
KARAKTERISTIK WISATAWAN PEMINAT STAYCATION DI KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI Ni Luh Christine P. Suyasa; Putu Chris Susanto; Agus Satyananda Mastra; Ni Luh Putu Indriani; Christina Galuh Trihardhini; Ni Luh Putu Windyari Pradnya Dewi
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 4 (2021): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.375 KB)

Abstract

ABSTRAKStaycation merupakan salah satu cara wisatawan lokal untuk berwisata selama masaPandemi Covid-19. Cara berwisata ini dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan akanpembatasan masyarakat keluar rumah, keluar daerah, ataupun keluar negara Indonesia.Bagi masyarakat yang sudah terbiasa melakukan perjalanan wisata berusaha untukmelakukan wisata dengan jarak tempuh yang tidak jauh dari tempat tinggal, dapat dijangkaukurang dari sehari, dan secara finansial juga terjangkau dimana pendapatan masyarakatjauh berkurang akibat penurunan pendapatan sektor pariwisata yang berdampak kepadaseluruh sektor terutama di Pulau Bali. Penelitian ini menganalisa karakteristik wisatawanpeminat staycation di Kabupaten Badung Provinsi Bali melalui penyebaran kuisioner terhadap140 responden yang telah melakukan Staycation selama masa Pandemi Covid-19. Penelitianini menghasilkan bahwa Staycation lebih banyak diminati oleh perempuan sebanyak 60%dengan status menikah (67%), dengan kirasan umur antara 26 sampai 30 tahun sebanyak30%, sebanyak 68% karyawan swasta, memiliki pendapatan selama masa Pandemi Covid-19 berkisar Rp. 2.000.000 sampai Rp. 5.000.000/bulan, memilih untuk staycation menginap59% daripada hanya staycation satu hari. Alasan respondent melakukan staycation dimana47% ingin menikmati waktu dengan keluarga/kerabat dan 42% jenuh dengan PandemiCovid-19. Didalam pemilihan destinasi staycation, responden menyatakan penting untukmemilih tempat yang dituju telah menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety,Environmental Sustainability). 40% responden memilih tujuan staycation dimana sajadengan 42% responden bersedia membayar harga kamar maksimal Rp.500.000/malam/kamar.Kata kunci: Pandemi Covid-19, Staycation, wisata lokal
Upaya Promosi Makanan dan Minuman Kekinian dengan Pewarna Alami dari Bunga Telang I Komang Anggik Santika Putra; Ni Luh Christine P. Suyasa; Ni Luh Putu Widiani; Ni Kadek Yundari; Sepriyanti Podu Gaji; IWK.Teja Sukmana
JAKADIKSI: JURNAL VOKASI Vol 1, No 1 (2022): JAKADIKSI: JURNAL VOKASI
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.951 KB)

Abstract

AbstrakPewarna alami dari Bunga Telang digunakan sebagai sebuah usaha untuk mempromosikan makanan dan minuman kekinian. Tujuannya yaitu untuk menarik minat generasi muda untuk menggunakan herbal hasil budidaya kijak. Produk yang dihasilkan antar lain Clitoria Mille Crepes, Clitoria Thumbprint Cookies, Clitoria Pudding, Clitoria Herbal Tea, Clitoria Mojito, dan Clitoria Coffee Latte. Media sosial utama yang sering digunakan untuk pemasaran adalah Instagram, Whatsapp, dan Facebook. Bunga Telang hadir dengan 3 varian warna yaitu putih, biru dan ungu. Menurut penelitian, Bunga Telang memiliki berbagai manfaat seperti antioksida, antidiabetes, dan antiobesitas. Data dikumpulkan melalui survei dan wawancara dan hasil dianalisis dengan menggunakan metode campuran antara kualitatif dan kuantitatif.AbstractThe natural dyes from the Blue Pea flower is used as an attempt to promote trendy foods and beverages. It aims to promote the variety products produced from the Blue Pea Flower and attract the attention of younger generation to use localy grown herbal. The produced products are Clitoria Mille Crepes, Clitoria Thumbprint Cookies, Clitoria Pudding, Clitoria Herbal Tea, Clitoria Mojito and Clitoria Coffee Latte. Social media are used for promotions, mainly Instagram, WhatsApp, and Facebook. Blue Pea flower comes with three colors: white, blue, and purple. According to researches, Blue Pea flower has numerous benefits as antioxidant, anti-diabetes, and anti-obesity. Data were collected through survey and interview and it is analyse using mix method.