Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN BERKUNJUNG KE DESA WISATA BLIMBINGSARI JEMBRANA BALI I Wayan Ruspendi Junaedi; Arnold Gautama Suryadinata; Raden Agus Sarwa Edy
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.351 KB)

Abstract

ABSTRAKDesa Wisata Blimbingsari berlokasi di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, yang mempertahankan tradisi Bali melalui perayaan dan arsitektur bangunan. Fluktuasi tingkat kunjungan dari tahun tahun mengalami perubahan namun pada tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup drastis. Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Blimbingsari? (2) Faktor manakah yang dominan menentukan minat wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Blimbingsari? Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Blimbingsari. Penelitian dilakukan di Desa Wisata Blimbingsari dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang yang ditentukan dengan non probability sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan penyebaran kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas dan analisis faktor. Berdasarkan hasil analisis faktor diperoeh faktor harga dan aksesbilitas, kenyamanan, fasilitas dan akomodasi. Faktor harga dan aksesbilitas yang terdiri dari harga sewa peralatan, harga makanan dan minuman, internet, akses daya wisata, harga sewa kamar dan air terjun grojogan merupakan faktor dominan ang mempengaruhi keputusan wisatawan berkunjung ke desa wisata Blimbingsari Jembrana Bali. Sehingga kepada Komite Pariwisata agar dapat mempertahankan kinerja yang sudah baik yang didukung oleh masyarakat, dan juga mempertahankan keramahan dalam bersosialisasi dengan wisatawan.Kata kunci: Faktor, Wisatawan, Keputusan, Berkunjung, dan Desa Wisata.ABSTRACT Blimbingsari Tourism Village located in Jembrana Regencies. They still maintains the Balinese tradition through the celebration and architecture of the building. Fluctuations in the level of visits from year to year changes but in 2016 experienced a drastic decline. Based on this, the formulation of this research problem are: (1) What factors affect the interest of tourists visiting Blimbingsari Tourism Village? (2) Which factors dominantly determine the interest of tourists visiting Blimbingsari Tourism Village? The purpose of research to determine the factors that influence the interest of tourists visiting Blimbingsari Tourism Village.The research was conducted in Blimbingsari Village with 75 samples determined with non probability sampling. The research data was collected by distributing questionnaires. Data analysis techniques used are the validity test, reliability test and factor analysis. Price factors and accessibility consisting of equipment rental prices, food and beverage prices, internet, access to tourism, room rental rates and waterfall grojogan is the dominant factor affecting the decision of tourists visiting the tourist village of Blimbingsari Jembrana Bali. Keywords: Factor, Tourist, Decision, Visitation, and Tourism Village
PENERAPAN MANAJEMEN, TEKNOLOGI, DAN ETIKA DALAM PENGEMBANGAN USAHA BAKMIE DJURAGAN DI DESA KEROBOKAN BALI I Wayan Ruspendi Junaedi; I Ketut Sirna; Raden Agus Sarwa Edy; Dermawan Waruwu
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 1 (2018): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1508.81 KB)

Abstract

ABSTRAKUsaha Bakmie Djuragan yang terletak di Desa Kerobokan berpotensi untuk dikembangkan di Pulau Bali. Pengembangan usaha ini terkait dengan kebutuhan wisatawan ketika berlibur di Bali yang terkenal sebagai destinasi wisata terbaik di dunia. Wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara membutuhkan restoran yang mudah dicari dan hygiene untuk mencari makanan. Permasalahan yang dihadapi oleh pemilik usaha Bakmie Djuragan selama ini yaitu belum menerapkan prinsip-prinsip dasar manajemen pengelolaan dan pemasaran yang baik, penggunaan teknologi, serta pelayanan yang sesuai dengan etika dan budaya konsumen dalam mengembangkan usahanya. Pengembangan usaha Bakmie Djuragan ini relatif sepi serta belum dikenal oleh wisatawan. Pemberian pelatihan dan pendampingan tentang prinsip-prinsip dasar manajemen pengelolaan, pemasaran, penggunaan teknologi, serta nilai etika dan budaya sangat diperlukan oleh pemilik usaha tersebut. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan ini, maka pelayanan kepada konsumen semakin lebih baik dari sebelumnya dan omzet penjualan semakin meningkat. Keberadaaan usaha Bakmie Djuragan ini menjadi sumber pendapatan masyarakat melalui penjualan bahan baku seperti sayur, ayam, cabai, bawang, dan sebagainya. Pengembangan usaha ini merupakan salah satu strategi dalam memberikan lapangan pekerjaan kepada generasi muda di Provinsi Bali pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.Kata kunci: Bakmie Djuragan, Teknologi, Manajemen, Pemasaran, EtikaABSTRACTBakmie Djuragan business located in Kerobokan Village has the potential to be developed on the island of Bali. The development of this business is related to the needs of tourists when vacationing in Bali which is famous as the best tourist destination in the world. Domestic tourists and foreign tourists need easy-to-find restaurants and hygiene to find food. The problems faced by Bakmie Djuragan business owners so far have not been to apply the basic principles of good management and marketing management, the use of technology, and services that are in accordance with the ethics and culture of consumers in developing their business. Bakmie Djuragan's business development is relatively quiet and not yet known by tourists. Providing training and assistance on the basic principles of management, marketing, use of technology, as well as ethical and cultural management is very much-needed by the business owner. With this training and assistance, the service to consumers is getting better than before and sales turnover is increasing. The existence of the Bakmie Djuragan business is a source of income for the community through the sale of raw materials such asvegetables, chicken, chili, onions, and so on. The development of this business isone strategy in providing employment to the younger generation in the Province ofBali in particular and the Indonesian community in general.Keywords: Bakmie Djuragan, Technology, Management, Marketing, Ethics
PENGUKURAN MINAT KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN THRIFTING PASAR BADUNG Anatasa Leoni; I.G Ayu Agung Mirah Pujawanti; Ni Putu Sarmi Asih; Ni Putu Dyah Krismawintari; Raden Agus Sarwa Edy
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol. 6 (2023): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/snts.v6i.2862

Abstract

Pada era modern yang semakin berkembang, gaya hidup masyarakat juga semakinberkembang. Cara berpikir dan hidup masyarakat juga semakin berubah seiringberkembangnya zaman. Gaya hidup yang terus berkembang seiring dengan perubahan eraadalah trend fashion atau lebih tepatnya gaya berpakaian seseorang. Seiring denganperubahan berjalannya waktu, cara berpakaian seseorang juga bisa berubah dengan mengikutiatau menyetujui trend yang banyak dibicarakan atau digunakan oleh masyarakat. Mengetahuidan bahkan mengikuti trend fashion atau cara berpakaian terkini sangatlah penting bagisebagaian orang dan dapat digunakan untuk memberikan kesan kepada orang lain. Selain itu,mengikuti trend fashion juga dapat digunakan sebagai bentuk ekspresi non-verbal. Fenomenathrifting merupakan fenomena yang terjadi saat ini dan sedang menjadi perdebatan ataubanyak menjadi perbincangan di masyarakat khususnya, di kalangan remaja sampai orangdewasa. Bali juga menjadi wilayah yang mengikuti fenomena thrifting tersebut hingga sudahmenjadi rutinitas masyarakat untuk berburu trend fashion thrifting ini. Adapun lokasi thriftingyang dapat dikunjungi secara langsung dan sering menjadi incaran para masyarakat Bali,khususnya di Pasar Badung yang terletak di Kota Denpasar. Pasar Badung menjadi destinasiyang dikunjungi langsung oleh para pemburu thrift store. Pasar Badung menjual pakaian bekasyang masih bisa digunakan serta produk sehari-hari seperti sandal, pernak-pernik rambut,aksesoris tas dan lainnya. Sebagian besar barang yang dijual Pasar Badung memiliki hargajual yang murah atau terjangkau dengan kualitas serta logo branded ataupun yang tidakmemiliki merk. Bagi seluruh kalangan masyarakat terutama yang ada di Bali kegiatan thriftingtidak hanya bisa dilakukan secara langsung melainkan bisa dilakukan melalui platform digitalseperti e-commerce.