Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Teknis Terhadap Kegagalan Struktur Gedung KPPTSP Di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai Diarto Trisnoyuwono; Aloysius G Lake; Welem MWL Daga
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2022): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/juteks.v7i1.887

Abstract

Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor KPPTSP Kabupaten Manggarai yang dibangun di Tahun 2011 ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik dalam satu atap. Namun setelah selesai pembangunan, seketika ditemukan gejala kegagalan struktur bangunan berupa retak diagonal di dinding dengan lebar mencapai 1 cm (tembus ke sisi lain dinding). Berdasarkan fakta kerusakan yang hampir merata terjadi di semua sisi gedung maka perlu dilakukan pemeriksaan dan analisa untuk mengetahui penyebab kegagalan struktur bangunan tersebut. Pemeriksaan meliputi bentuk dan konfigurasi denah bangunan, dimensi ruangan beserta elemen strukturnya, pemeriksaan dimensi termasuk pengujian tidak merusak terhadap semua elemen struktur,. Langkah berikutnya melakukan simulasi menggunakan SAP2000 terhadap konfigurasi struktur bangunan untuk mengetahui adakah terdapat kelemahan – kelemahan dari aspek dimensi dan konfigurasinya sehingga gedung tersebut gagal. Hasil yang diperoleh Bentuk bangunan yang tidak simetris dan adanya jarak kolom utama yang terlampau jauh (7,5 m dan 9,5 m) dengan dimensi kolom yang bervariasi, menimbulkan potensi goyangan struktur (sideways), mutu beton kolom pedestal dan balok sloof < K250 serta jarak sengkang kolom > 10 cm. Berdasarkan hasil analisa tersebut, direkomendasikan agar bangunan kantor KPPTSP untuk tidak digunakan dan harus segera dibongkar
Analisis Stabilitas Lereng Pada Ruas Jalan Nasional Timor Raya Km. 43+300 Dengan Perkuatan Bored Pile Welem MWL Daga; Yermias E. Lay; Joko Suparmanto; Indradhi Lasmana; Michael F. Milla
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/z3ak9a96

Abstract

Ruas Jalan Nasional Oesao - Bokong khususnya pada STA 43+300 yang letaknya berdekatan dengan anak sungai, senantiasa menghadapi permasalahan teknis berupa kerusakan perkerasan jalan aspal yang ditandai dengan terjadinya retak memanjang, bergelombang pada permukaan jalan dan longsor pada permukaan jalan. Data dari Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur, paket penanganan longsor Camplong, STA 43+300, ruas Oesao - Bokong, Pada bulan Oktober 2018, terjadi longsor dan menyebabkan amblesan sebagian badan jalan dan bahu jalan dengan panjang longsor kurang lebih 100 meter. Penanganan yang dilakukan adalah pemasangan gabion. Pada tahun 2022, permukaan jalan kembali ambles sejauh 40 meter dan beda elevasi berkurang kurang lebih 20 cm. Mitigasi longsor dengan menggunakan gabion belum efektif dalam menanggulangi permasalahan longsor yang terjadi di Jalan Nasional Oesao-Bokong khususnya pada STA 43+300. Berdasarkan kajian penanganan longsor, beberapa metode dapat digunakan untuk mitigasi potensi longsor pada lereng, salah satunya adalah penggunaan tiang bor. Tiang bor digunakan sebagai penahan geser apabila dinding penahan saja tidak mampu menahan tekanan tanah lateral. Tiang bor juga dapat memberikan daya dukung yang lebih efektif. Hasil kajian penanganan ruas jalan Timor Raya KM 43+300 dengan Perkuatan Tiang Bor menunjukkan bahwa penyebab longsor yang terjadi pada ruas jalan Nasional Oesao – Bokong STA. 43+300 adalah geometri lereng yang tidak stabil, penurunan tanah pada tanggul yang kurang rapat, limpasan air sehingga terjadi rembesan yang membentuk aliran akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan lereng dalam kondisi jenuh dan adanya gaya luar yang mempengaruhi kestabilan lereng yaitu beban kendaraan. Analisis lereng menggunakan pemodelan alternatif 4 dengan menggunakan Software Geo5 menghasilkan faktor keamanan (SF) sebesar 1,30 dengan menggunakan tiang bor berdiameter 50 cm dan kedalaman 8 meter serta jarak antar tiang 1,2 meter.