Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang salah satunya menyangkut aspek perencanaan dan pengadaan obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin ketersediaan obat. Rendahnya tingkat ketersediaan obat di fasilitas kesehatan dipengaruhi ketepatan perencanaan dan proses pengadaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan dan pengadaan obat di Puskemas Purwojati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan metode kuantitatif deskriptif. Sumber informasi berasal dari data retrospektif tahun 2021. Jumlah populasi obat sebesar 97 item obat. Data yang diperoleh dianalisis dengan indikator dan dibandingkan dengan standar tabel indikator perencanaan dan pengadaan obat. Hasil penelitian yang diperoleh di Puskesmas Purwojati menunjukkan pada tahap perencanaan masih terdapat indikator yang belum sesuai dengan standar, yaitu pada indikator tingkat ketersediaan obat hasil yang diperoleh sebesar 83,51% standar pembandingnya yaitu 90% dan indikator ketepatan perencanaan obat hasil yang diperoleh sebesar 87,89%, standar pembandingnya yaitu 100%-120%. Pada indikator kesesuaian item obat dengan doen sudah sesuai hasil yang diperoleh 60,82% dari standar pembanding yaitu 49%. Pada tahap pengadaan semua indikator sudah sesuai, indikator alokasi dana pengadaan obat hasil yang diperoleh sebesar 79,11% dimana standar alokasi dana pengadaan obat berkisar antara 30-40%, pada indikator frekuensi pengadaan tiap item obat pada kategori rendah terdapat 39 item sedang 8 item dan berlebih 0 item pada indikator ini menunjukkan sudah sesuai, sedangkan untuk kategori frekuensi kurang lengkapnya surat pesanan terdapat 3x kesalahan faktur, tetapi menurut pudjaningsih nilai pembanding yang ditetapkan 1-9 kali, ini menunjukkan pada indikator frekuensi kurang lengkapnya surat pesanan sudah sesuai.