Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KESESUAIAN PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI KOMPLIKASI RAWAT JALAN DI RSUD CILACAP BERDASARKAN JJNC 7 Ismi Dafngiatul Ngulum; Bambang Purwoko; Triyo Nova
Serulingmas Health Journal Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.199 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi dan berkaitan dengan penurunan usia harapan manusia. Pravalensi hipertensi di Indonesia masih tinggi, maka dibutuhkan usaha untuk menekannya. Ketidaksesuaian pemilihan obat diidentifikasi apabila antihipertensi yang diberikan tidak sesuai dengan drugs of choice seperti yang dimaksud dalam JNC 7. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian peresepan obat antihipertensi komplikasi berdasarkan JNC7 dengan mengevaluasi tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis. Penelitian ini merupakan penelitian non ekperimental dengan analis deskriptif. Pengambilan data dilakukan pada data rekam medik dari pasien hipertensi komplikasi di RSUD Cilacap tahun 2020-2022 secara retrospektif dan secara langsung atau cross sectional . Hasil penelitian menunjukan kesesuian peresepan obat antihipertensi tepat indikasi 74,1%, tepat obat 74,1% dan tepat dosis 81,5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat beberapa pasien yang belum sesuai dengan ketepatan pasien, ketepatan indikasi dan ketepatan obat sehingga perlu pengawasan terhadap pemberian obat antihipertensi.
EVALUASI PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS PURWOJATI KABUPATEN BANYUMAS Aperilia Maeka Putri; Supriani Supriani; Triyo Nova
Serulingmas Health Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.338 KB)

Abstract

Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang salah satunya menyangkut aspek perencanaan dan pengadaan obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin ketersediaan obat. Rendahnya tingkat ketersediaan obat di fasilitas kesehatan dipengaruhi ketepatan perencanaan dan proses pengadaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan dan pengadaan obat di Puskemas Purwojati. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan metode kuantitatif deskriptif. Sumber informasi berasal dari data retrospektif tahun 2021. Jumlah populasi obat sebesar 97 item obat. Data yang diperoleh dianalisis dengan indikator dan dibandingkan dengan standar tabel indikator perencanaan dan pengadaan obat. Hasil penelitian yang diperoleh di Puskesmas Purwojati menunjukkan pada tahap perencanaan masih terdapat indikator yang belum sesuai dengan standar, yaitu pada indikator tingkat ketersediaan obat hasil yang diperoleh sebesar 83,51% standar pembandingnya yaitu 90% dan indikator ketepatan perencanaan obat hasil yang diperoleh sebesar 87,89%, standar pembandingnya yaitu 100%-120%. Pada indikator kesesuaian item obat dengan doen sudah sesuai hasil yang diperoleh 60,82% dari standar pembanding yaitu 49%. Pada tahap pengadaan semua indikator sudah sesuai, indikator alokasi dana pengadaan obat hasil yang diperoleh sebesar 79,11% dimana standar alokasi dana pengadaan obat berkisar antara 30-40%, pada indikator frekuensi pengadaan tiap item obat pada kategori rendah terdapat 39 item sedang 8 item dan berlebih 0 item pada indikator ini menunjukkan sudah sesuai, sedangkan untuk kategori frekuensi kurang lengkapnya surat pesanan terdapat 3x kesalahan faktur, tetapi menurut pudjaningsih nilai pembanding yang ditetapkan 1-9 kali, ini menunjukkan pada indikator frekuensi kurang lengkapnya surat pesanan sudah sesuai.
EVALUASI PENDISTRIBUSIAN DAN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS PURWOJATI KABUPATEN BANYUMAS Dhina Astuti; Supriani Supriani; Triyo Nova
Serulingmas Health Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.002 KB)

Abstract

Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang salah satunya menyangkut aspek pendistribusian dan penyimpanan obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat. Rendahnya tingkat ketersediaan obat di fasilitas kesehatan dipengaruhi ketepataan perencanaan dan gangguan suplai obat pada proses pendistribusian dan penyimpanan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pendistribusian dan penyimpanan obat di Puskesmas Purwojati. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode kuantitatif deskriptif. Sumber informasi berasal dari data retrospektif tahun 2021 dan data cross sectional tahun 2022. Jumlah populasi sebesar 97 item obat. Data yang diperoleh dianalisis dengan indikator dan dibandingkan dengan standar menurut Pudjaningsih (1996) dan Depkes RI (2002). Hasil penelitian yang diperoleh di Puskesmas Purwojati menunjukan bahwa pada tahap pendistribusian yaitu pada indikator Kecocokan antara obat dengan kartu stok hasil yang diperoleh sebesar 28% dengan standar 100%, Turn Over Ratio (TOR) sebesar 3,13 kali dengan standar 10-23 kali, pada persentasi nilai obat rusak/ED sebesar 5,8% dengan standar ≤0,2%, persentasi stok mati dengan hasil yang diperoleh 13,9% dengan standar 0%. Untuk tahap penyimpanan pada indikator sistem penataan di gudang sudah sesuai dengan abjad/alfabetis, sediaan obat di Gudang yang tidak sesuai dengan FIFO sebesar 61,85% dan tidak sesuai FEFO sebesar 72,16%, sediaan obat di Ruang IGD yang tidak sesuai dengan FIFO sebesar 0% dan tidak sesuai FEFO sebesar 0%, sediaan obat di Ruang VK yang tidak sesuai dengan FIFO sebesar 85,71% dan tidak sesuai FEFO sebesar 85,71%, sediaan obat di Ruang Khusus (Kulkas) yang tidak sesuai FIFO sebesar 100% dan tidak sesuai FEFO sebesar 100%.
BIAYA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI TUNGGAL PADA PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI RSUD CILACAP Priyo Agung Laksana; Bambang Purwoko; Triyo Nova
Serulingmas Health Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.51 KB)

Abstract

Pembiayaan kesehatan di Indonesia semakin meningkat, maka diperlukan analisis efektivitas biaya. Analisis efektivitas biaya merupakan metode farmakoekonomi dalam pengambilan keputusan obat-obatan agar lebih efektif secara manfaat dan biaya. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui obat antihipertensi yang paling cost-effectiveness di RSUD Cilacap. Jenis penelitian deskriptif kualitatif dan penelitian dilakukan secara cross sectional dan retrospektif. Sampel yang digunakan adalah pasien hipertensi rawat jalan di RSUD Cilacap sejumlah 92 pasien. Penelitian ini menggunakan metode farmakoekonomi analisis efektivitas biaya/CEA. Data yang diambil meliputi: data riwayat pasien hipertensi ,data obat antihipertensi dan data biaya terapi hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan effektivas terapi obat amlodipin 5mg 77,78%, amlodipin 10 mg 74,04%, valsartan 75%, bisoprolol 2,5 mg 66,67%, bisoprolol 10 mg 50%, candesartan 8 mg 61,54 %, candesartan 16 mg 40% , ramipril 10 mg 66,67%. Berdasarkan nilai ACER amlodipin 5 mg lebih cost-effective dengan nilai Rp. 955,66 dibandingkan dengan obat amlodipin 10 mg Rp. 1.000,26, valsartan Rp. 1.091,93, bisoprolol 2,5 mg Rp. 1.137,37, bisoprolol 5 mg Rp. 1.482,80, candesartan 8 mg Rp. 1.241,79, candesartan 16 mg Rp. 1.991,50 dan ramipril 10 mg Rp. 1.703,31. Sehingga obat amlodipin paling cost-effectiveness dibandingkan dengan obat antihipertensi lainnya.