Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang salah satunya menyangkut aspek pendistribusian dan penyimpanan obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat. Rendahnya tingkat ketersediaan obat di fasilitas kesehatan dipengaruhi ketepataan perencanaan dan gangguan suplai obat pada proses pendistribusian dan penyimpanan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pendistribusian dan penyimpanan obat di Puskesmas Purwojati. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode kuantitatif deskriptif. Sumber informasi berasal dari data retrospektif tahun 2021 dan data cross sectional tahun 2022. Jumlah populasi sebesar 97 item obat. Data yang diperoleh dianalisis dengan indikator dan dibandingkan dengan standar menurut Pudjaningsih (1996) dan Depkes RI (2002). Hasil penelitian yang diperoleh di Puskesmas Purwojati menunjukan bahwa pada tahap pendistribusian yaitu pada indikator Kecocokan antara obat dengan kartu stok hasil yang diperoleh sebesar 28% dengan standar 100%, Turn Over Ratio (TOR) sebesar 3,13 kali dengan standar 10-23 kali, pada persentasi nilai obat rusak/ED sebesar 5,8% dengan standar ≤0,2%, persentasi stok mati dengan hasil yang diperoleh 13,9% dengan standar 0%. Untuk tahap penyimpanan pada indikator sistem penataan di gudang sudah sesuai dengan abjad/alfabetis, sediaan obat di Gudang yang tidak sesuai dengan FIFO sebesar 61,85% dan tidak sesuai FEFO sebesar 72,16%, sediaan obat di Ruang IGD yang tidak sesuai dengan FIFO sebesar 0% dan tidak sesuai FEFO sebesar 0%, sediaan obat di Ruang VK yang tidak sesuai dengan FIFO sebesar 85,71% dan tidak sesuai FEFO sebesar 85,71%, sediaan obat di Ruang Khusus (Kulkas) yang tidak sesuai FIFO sebesar 100% dan tidak sesuai FEFO sebesar 100%.