Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGISIAN PEMBULUH DARAH KAPILER PADA PASIEN DIABETIC FOOT ULCER M, Mashuri
The Indonesian Journal of Health Science 2018: Edisi Khusus, September: The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.542 KB) | DOI: 10.32528/ijhs.v0i0.1546

Abstract

Diabetes Mellitus ( DM ) yang dikenal juga dengan kencing manis atau kencing gula menjadi penyakit yang divonis ?tidak bisa sembuh?. Dalam daftar rengking pembunuh  manusia, DM menduduki  peringkat keempat. Pada Kongres Federasi  Diabetes Internasional di Paris tahun 2003 terungkap bahwa sekitar 194 juta orang di dunia mengidap penyakit ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderitannya akan  melonjak sampai 333 juta orang. Di Indonesia predikat diabetes  mengenai  lebih dari 2,5 juta orang dan diperkirakan terus bertambah, sehingga insiden DFU (luka kaki diabetikpun) bertambah seiring dengan bertambanya jumlah penderita diabet. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang bertujuan untuk menguraikan tentang pengisian pembuluh darah kapiler pada pasien diabetic foot ulcer berdasarkan  nilai ankle brachial index. Hampir keseluruhan pasien diabetic foor ulcer di ruang interna RSUD Dr. Haryoto Lumajang  mengalami gangguan pengisian pembuluh darah kapiler, dari mulai yang ringan hingga yang berat. Dan hanya ada sebagian kecil responden saja yang tidak mengalami gangguan. Pengaturan pola makan dan latihan jasmani untuk mengendalikan kadar gula darah pasien DM sangat penting, mengingat gangguan pengisian pembuluh darah kapiler sering terjadi pada pasien DM Kata kunci: pengisian pembuluh darah kapiler, diabetic foot ulcer
AGRICULTURAL EMERGENCY: IDENTIFYING RISK BASED ON AGRICULTURAL HEALTH NURSING Suhari Suhari; Mashuri Mashuri; Zainal Abidin
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 10 No 2 (2021): Nurse and Health: Jurnal Keperawatan July-December 2021
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36720/nhjk.v10i2.229

Abstract

Abstract Objective: The aim of the study was to identify the integrated emergency risks of farmers based on nursing models in the agricultural area of Lumajang, Indonesia.Materials and Methods: A quantitative design with a descriptive approach was performed through the identification of threats, vulnerabilities, and capabilities in 357 farmers in integrated emergency response with cluster sampling techniques. Data was collected through questionnaires, interviews, and focus group discussions. Data analysis was carried out using the Job Safety Analysis scoring method of the Australian and New Zealand Standard on Risk Management. Results: The emergency risk of farmers based on agricultural nursing was the high category, the highest threat was direct contact with chemicals (95%), the highest contact chemicals are insecticides (57%), frequency of contact once a week (44%), and the highest vulnerability not having employment insurance (97%), the length of farming > 10 years (65%) and the length of work in 1 month 10-20 days (48%), long work on land 8-10 hours (5%) and no holiday in a month (20%), while the capability of farmers in first aid to accidents was low (44%).Conclusion: The emergency risk of farmers in Lumajang was high and the capability for emergency-response based on agricultural nursing was low. Keywords: Threats, vulnerabilities, capabilities, emergencies, farmers, agricultural nursing
Pemanfaatan Teh sebagai Hasil Pertanian untuk Pencegahan Penyakit Kronis pada Masyarakat di Wilayah Gunung Gambir Jember Laili Nur Azizah; Indriana Noor Istiqomah; Mashuri Mashuri
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: April
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teh merupakan suatu tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat herbal. Teh kaya akan senyawa polifenol, kafein, serta asam amino. Senyawa yang terkandung di dalam teh banyak digunakan dalam pengobatan penyakit, diantaranya menurunkan kadar tekanan darah, anti kanker, anti mikroba, menurunkan kolesterol darah, mengurangi gula darah dan sebagai antibakterial. Perlunya dilakukan penyuluhan pada masyarakat di Gunung Gambir, sebagai masyarakat yang berdomisili di wilayah agrowisata perkebunan teh Gunung Gambir Jember. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan teh untuk pencegahan penyakit kronis. Metode yang di gunakan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Sasaran peserta adalah masyarakat petani petik teh. Kegiatan dilaksanakan melalui tahapan persiapan dan pelaksanaan. Peserta penyuluhan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Kader kesehatan setempat diarahkan untuk selalu memantau kesehatan masyarakat dan melakukan penyelesaian masalah kesehatan.
The Effectiveness of Guided Imagery on Sleep Quality in the Elderly in Mojo Community Health Center Padang, Lumajang Zainal Abidin; Mashuri Mashuri
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 1: March 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.043 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i1.1383

Abstract

Decreasing sleep quality is a change that happened in elderly as a part of degenerative change, but can also occur due to psychological or medical problem. Sleep quality in elderly can affect elderly's health and quality of life in general. Guided imagery is one of the nonpharmacological therapies that can be done independently. This study aims to see the effectiveness of guided imagery on sleep quality in elderly. The method that used in this study was pra-experiment with one group pretest-posttest design. Data was collected with questionnaire that filled by participant before and after guided imagery intervention to see the effectiveness of the therapy. the participant of this study was 38 elderly that registered as a patient in Mojo Community Health Center Padang, Lumajang. Data collected from the study then analyzed with Wilcoxon rank test and the result from the study show that P-value for the pre and post intervention analyze was 0.000 (p-value 0,05). This can be interpreted that guided imagery is effective to help increasing sleep quality in elderly. Hopefully, the result of this study can be used as a scientific background to considering the use of guided imagery therapy as therapy for elderly with sleeping problem. Abstrak: Penurunan kualitas tidur pada lansia merupakan hal yang dapat berlangsung akibat adanya perubahan degeneratif maupun adanya masalah psikologis dan medis. Penurunan kualitas tidur dapat mempengaruhi kesehatan serta kualitas hidup lansia. Guided imagery adalah salah satu terapi relaksasi non-farmakologis yang dapat dilakukan secara mandiri oleh lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keefektifan terapi relaksasi guided imagery dalam meningkatkan kualitas tidur lansia. Jenis penelitian yang digunakan pada adalah pra-eksperimental dengan rancangan one group Pretest-posttest design, dimana data diambil dua kali yakni sebelum dan sesudah pemberian intervensi pada responden. Data mengenai kualitas tidur diambil dari responden dengan kuisioner PSQI sebelum dan sesudah terapi guided imagery diberikan kepada responden. Responden pada penelitian ini adalah 38 orang lansia yang mengalami gangguan tidur, berusia 59- 73 tahun, serta merupakan peserta posyandu lansia di desa Mojo, Kecamatan Padang, Lumajang. Lansia yang ikut serta sebagai responden merupakan lansia yang kooperatif serta tidak memiliki penyakit metabolic maupun penyakit degeneratif. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Wilcoxon uintuk menemukan efektivitas guided imagery terhadap kualitas tidur dan didapatkan hasil p-value = 0.000 (p-value 0.05). dari hasil ini, dapat diinterpretasikan bahwa guided imagery efektif dalam meningkatkan kualitas tidur lansia. Peneliti berharap agar hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan pada petugas kesehatan untuk menggunakan guided imagery sebagai salah satu terapi non-farmakologis untuk membantu meningkatkan kualitas tidur lansia.
Potensi Tanaman Ganjan (Artemisia vulgaris) dalam Penyembuhan Luka Sayat pada Tikus (Sprague Dawley): The Potential of Ganjan (Artemisia vulgaris) in Wound Healing in Rats (Sprague Dawley) Istiqomah, Indriana Noor; Mashuri; Abdillah, Achlish; Azizah, Laili Nur
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol. 17 No. 1 (2024): July 2024
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jtoi.v17i1.1159

Abstract

Recent studies have focused on exploring natural remedies to accelerate wound healing. One such herbal plant is the Ganjan plant (Artemisia vulgaris), which contains essential oils, coumarins, flavonoids, triterpenoids, and phenolic acids, which make it a good candidate for natural remedies. This study analyzed the wound-healing potential of the Ganjan plant using a true experimental research design on 16 male Sprague Dawley rats. The rats were divided into four groups and subjected to different treatments, including a negative control group without treatment (K1), a 10% Ganjan herbal extract ointment group (K2), a 30% Ganjan herbal extract ointment group (K3), and a positive control group with 10% betadine ointment (K4). The ointments were applied once daily for 21 days or until the wounds healed, and wound area measurements were taken every three days. The results showed that the 10% and 30% Ganjan ointments effectively reduced the wound area, and there was no difference in wound contraction between 10% and 30% Ganjan ointment and 10% Betadine. The study concludes that Ganjan plant extract ointment is an effective natural remedy for wound healing and that the best results are seen in the 30% Ganjan extract ointment group.