Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PROFIL KESEHATAN SPIRITUAL TENAGA PENDIDIK AKPER PEMKAB LUMAJANG Azizah, Laili Nur
The Indonesian Journal of Health Science 2018: Edisi Khusus, September: The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.406 KB) | DOI: 10.32528/ijhs.v0i0.1523

Abstract

Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan kesehatan sebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi, kedokteran gigi dan lain-lain. Sebagaimana halnya bahwa pendidik adalah juga sebagai  pemimpin, maka terdapat beberapa cara agar seseorang bisa memiliki karakter Powerful Leader. Diantaranya adalah membangun seorang powerful leader berbasis spiritualitas, atau dengan kata lain, seorang pemimpin yang tangguh dan berhati nurani. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan profil kesehatan spiritual tenaga pendidik Akper Pemkab Lumajang. Jenis penelitian yang dipilih adalah deskriptif. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga pendidik Akper pemkab Lumajang, dengan tekhnik samping menggunakan total sampling. Sampel yang digunakan adalah 21 orang Tempat penelitian di Akper Pemkab Lumajang dengan waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan data adalah selama 2 minggu. Instrument yang digunakan adalah menggunakan kuesioner Indonesia Spiritual Health Assessment (ISHA) dari C-Net (centre for neuroscience health and Spirituality) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada responden, 11 orang  mempunyai pengalaman spiritual excellent, 10 orang mempunyai pengalaman spiritual optimal, 14 orang mempunyai emosi positif excellent, 7 orang mempunyai emosi positif optimal, 17 orang mempunyai makna hidup excellent, 4 orang mempunyai makna hidup optimal, 13 orang mempunyai ritual excellent, 8 orang mempunyai ritual optimal. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden menunjukkan mempunyai pengalaman spiritual, emosi positif, makna hidup dan ritual berada pada kategori excellent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan spiritual tenaga pendidik pada Akper Pemkab Lumajang sebagian besar excellent. Kata kunci: Kesehatan Spiritual, tenaga pendidik
EFFECTIVENESS OF RANGE OF MOTION TO INCREASE JOINT MOTION RANGE IN STROKE PATIENTS Aninda Maris Sustika; Arista Maisyaroh; Eko Prasetya Widianto; Laili Nur Azizah
UNEJ e-Proceeding 2020: Proceeding of The 4th International AgroNursing Conference
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Stroke patients by 80% experience hemiparesis (partial paralysis on one side of the body). Muscle contractions are influenced by the body's motion system in stroke patients who experience weakness. Range of Motion is a muscle strength training given to increase muscle mass and muscle tone to increase the normal and complete perfection of joint motion. Most of the current research focuses on increasing muscle strength in stroke patients. Objectives: literature review aims to determine the effectiveness of Range of Motion there is an increase in muscle strength stroke patients. Method: In preparing the Literature review using the PRISMA checklist and PICOS in the selection determine the inclusion criteria. Secondary data obtained from reputable journals both national and international with a predetermined discussion. Results: The results of several articles on Range of Motion therapy to increase the range of joint motion in patients with stroke. Effective at least 2 times a day within 5-15 minutes for 8 days in 2 weeks can affect the increase in range of motion in the upper and lower extremity joints. Keywords: Range Of Motion, Stroke
Edukasi Pencegahan Ulkus Diabetik pada Petani Diabetisi di Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Laili Nur Azizah; Indriana Noor Istiqomah
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i1.73

Abstract

Petani yang menderita diabetes mellitus beresiko terjadinya ulkus diabetik karena aktifitas petani diawali dengan menyiapkan media tanam dengan proses persiapan mengolah tanah sampai dengan membajak tanah. Biasanya kegiatan ini dilakukan petani tanpa menggunakan alas kaki. Hal ini yang perlu diwaspadai karena beresiko terjadi cedera pada kaki yang disebabkan karena gigitan binatang, cidera alat pertanian, tidak menggunakan alas kaki/sepatu, membiarkan kaki terbakar matahari, atau terendam air/lumpur dalam waktu yg lama. Salah satu bentuk pencegahan salah satunya adalah dengan meningkatkan pemahaman petani tentang pencegahan ulkus diabetik yang dapat dilakukan dengan pemberian edukasi. Tujuan kegiatan ini adalah petani diabetisi memahami tentang pencegahan ulkus diabetik serta mengetahui tentang cara deteksi awal risiko ulkus diabetik. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan/pemberian edukasi dengan tahapan sebagai berikut: 1)Ceramah dengan media Power Point Presentation (PPT) dan list deteksi risiko ulkus diabetik, 2)Melatih petani diabetisi untuk melakukan deteksi awal risiko kaki diabetik menggunakan list, 3)Evaluasi pemahaman petani diabetisi tentang materi pencegahan ulkus diabetik dan deteksi awal risiko ulkus diabetik. Hasil dari kegiatan ini adalah pada tahap evaluasi, 69 % petani memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan ulkus diabetik. Tingkat pengetahuan cukup terjadi pada 31% petani yang umumnya belum terdiagnosis DM. Hal ini terjadi karena pada petani yang belum terdiagnosis DM belum memahami tentang penyakit yang mendasari ulkus diabetik, seperti diabetes mellitus. Kemudian pada tahapan evaluasi praktik, sebanyak 76% petani cukup mampu melakukan deteksi awal risiko ulkus diabetik. Kata kunci: edukasi; ulkus diabetik; petani diabetesi EDUCATION OF DIABETIK ULTIMATE PREVENTION IN DIABETITAN FARMERS IN KUNIR DISTRICT, LUMAJANG DISTRICT ABSTRACT Farmers who suffer from diabetes mellitus are at risk of diabetik ulcers because the farmer's activities begin with preparing the planting media with the process of preparing to cultivate the land up to plowing the land. Usually this activity is carried out by farmers without using footwear. This should be watched out for the risk of injury to the feet caused by animal bites, injury to agricultural tools, not using footwear / shoes, leaving the feet sunburned, or submerged in water / mud for a long time. One form of prevention is to increase farmers' understanding of the prevention of diabetik ulcers that can be done by providing education. The purpose of this activity is for farmers with diabetes to understand about the prevention of diabetik ulcers and know about how to detect the risk of diabetik ulcers early. The activities carried out are counseling / providing education with the following stages: 1) Lectures with Power Point Presentation (PPT) media and diabetik ulcer risk detection list, 2) Training diabetik farmers to conduct early detection of diabetik foot risk using a list, 3) Evaluation of understanding diabetik farmers regarding material for prevention of diabetik ulcers and early detection of the risk of diabetik ulcers. The results of this activity are at the evaluation stage, 69% of farmers have good knowledge about the prevention of diabetik ulcers. This level of knowledge is sufficient for 31% of farmers who generally have not been diagnosed with DM. This happens because farmers who have not been diagnosed with diabetes do not understand the underlying diseases of diabetik ulcers, such as diabetes mellitus. Then in the practice evaluation stage, as many as 76% of farmers are quite capable of early detection of the risk of diabetik ulcers. Keywords: education; diabetik ulcer; diabetik farmers
Edukasi Pencegahan HIV/AIDS Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa SMAN Yosowilangun Kabupaten Lumajang Laili Nur Azizah; Indriana Noor Istiqomah
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2019
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v1i1.79

Abstract

Meningkatnya jumlah remaja penderita HIV dan AIDS dimungkinkan karena keterbatasan akses informasi dan layanan kesehatan yang berdampak pada rendahnya pengetahuan tentang HIV dan AIDS yang benar. Pemahaman remaja tentang HIV dan AIDS masih sangat minim, padahal remaja termasuk kelompok usia yang rentan dengan perilaku berisiko. Meningkatkan pemahaman remaja tentang pencegahan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan cara pemberian pendidikan kesehatan/edukasi khususnya pada siswa SMAN Yosowilangun. Tujuan kegiatan ini adalah seluruh siswa SMAN Yosowilangun Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang menjadi lebih memahami tentang pencegahan HIV/AIDS. Beberapa faktor yang sangat menunjang atas keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah koordinasi yang baik antara pemateri dengan pihak sekolah, Penyampaian materi berupa Video yang cukup menarik bagi siswa SMA yang tergolong usia remaja, adanya diskusi dan tanya jawab yang tidak dibatasi waktu, serta adanya hadiah bagi peserta yang berani bertanya. Beberapa faktor penghambat pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pemateri (yang dalam hal ini adalah beberapa mahasiswa) membutuhkan penguasaan terhadap sasaran penyuluhan yang berjumlah lebih dari 100 peserta serta dalam usia yang tidak beda jauh. Tetapi hal ini bisa diatasi. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dikatakan berhasil karena 93% siswa mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang pencegahan HIV/AIDS setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hal ini dapat diamati pada tingkat kehadiran, keaktifan peserta, Kata kunci: audio visual; edukasi; HIV/AIDS HIV/AIDS PREVENTION EDUCATION USING AUDIO VISUAL MEDIA IN YOSOWILANGUN STUDENTS, LUMAJANG DISTRICT ABSTRACT The increasing number of adolescents with HIV and AIDS is possible because of limited access to information and health services which has an impact on the lack of true knowledge about HIV and AIDS. Understanding adolescents about HIV and AIDS is still very minimal, even though adolescents, including age groups are vulnerable to risk behavior. Increasing adolescent understanding about HIV / AIDS prevention can be done by providing health education / education especially for high school students Yosowilangun. The purpose of this activity is that all students of Yosowilangun High School, Yosowilangun District Lumajang Regency become more understanding about HIV / AIDS prevention. Some factors that are very supportive of the success of this community service activity are good coordination between the speaker and the school, Submission of material in the form of a video that is quite interesting for high school students classified as teenagers, there are discussions and questions and answers that are not limited by time, as well as prizes for participants who dare to ask. Some inhibiting factors in this community service activity are presenters (which in this case are a few students) need mastery of counseling targets totaling more than 100 participants and in the age that is not much different. But this can be overcome. The results of these community service activities can be said to be successful because 93% of students have good knowledge and understanding of HIV / AIDS prevention after being given health education. This can be observed at the level of attendance, participant activity, Keywords: audio visual; education; HIV / AIDS
UPAYA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PADA KELUARGA PENDERITA DIABETES MELLITUS MELALUI PROMOSI KESEHATAN: Women’s Empowerment On The Family Of Diabetes Mellitus Through Health Promotion Laili Nur Azizah; Indriana Noor Istiqomah; Dwi Ochta Pebriyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2018): JPM | Maret 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.748 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v4i1.141

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu penyakit kronik yang terjadi pada jutaan orang di dunia, dengan karakteristik terjadinya peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Diabetes mellitus dapat menjadi serius dan menyebabkan kondisi kronik yang membahayakan apabila tidak diobati. Akibat dari hiperglikemia dapat terjadi komplikasi metabolik akut seperti Ketoasidosis Diabetik (KAD) dan komplikasi kronik pada kardiovaskuler, ginjal, penyakit mata dan komplikasi neuropatik. Hal ini akan memberikan efek terhadap kualitas hidup penderita. Penurunan kualitas hidup mempunyai hubungan yang signifikan terhadap angka kesakitan dan kematian, serta mempengaruhi usia harapan hidup penderita DM. Untuk mencegah terjadinya komplikasi dari DM, maka diperlukan kontrol terapeutik melalui perubahan gaya hidup penderita DM yang tepat, tegas dan permanen. Dukungan keluarga merupakan faktor utama untuk mempertahankan metabolik kontrol yang akan mempengaruhi kualitas hidup penderita. Untuk itu perlu ditingkatkan pemberdayaan perempuan dalam keluarga guna ikut berpartisipasi dalam menurunkan angka kejadian DM dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam keluarga penderita Diabetes Mellitus melalui promosi kesehatan pada anggota Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang. Sedangkan manfaat kegiatan ini adalah meningkatkan pemberdayaan perempuan (sebagai istri dan anak) untuk ikut berperan dalam pengelolaan anggota keluarga yang menderita DM agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Metode kegiatan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Penyampaian materi kepada anggota Dharma Wanita Persatuan tentang konsep penyakit Diabetes Mellitus serta Pemberdayaan Perempuan di dalam keluarga,; 2) Pemeriksaan Kadar Gula Darah; 3) Evaluasi hasil pelaksanaan. Hasil dari kegiatan ini adalah peran perempuan sebelum pemberian pendidikan kesehatan adalah cukup tetapi setelah pemberian pendidikan kesehatan ikut berperan baik dalam pengelolaan anggota keluarga yang menderita Diabetes Mellitus. Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah Perlu adanya kegiatan yang sejenis secara berkala pada para suami anggota Dharma Wanita Persatuan Kankemenag instansi kedinasan lainnya serta profesi lain misalnya guru, dan sejenisnya. Kata kunci: pemberdayaan, perempuan, diabetes mellitus
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN TENTANG PENDIDIKAN SEKSUAL SEJAK DINI PADA ANAK MELALUI PROGRAM UNDERWEAR RULES: Increasing Knowledge And Skills On Sexual Education Of early Childhood Programs Through Underwear Rules Indriana Noor Istiqomah; Laili Nur Azizah; Dwi Ochta Pebriyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2018): JPM | September 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.596 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v4i2.195

Abstract

Fenomena kekerasan seksual terhadap anak semakin sering terjadi hampir di berbagai negara, dan terus meningkat dari waktu ke waktu, tidak hanya dari segi kuantitas bahkan juga kualitas. Tidak sedikit pula pelakunya adalah orang yang memiliki dominasi atas korban dan yang lebih tragis lagi pelakunya berasal dari lingkungan keluarga atau lingkungan sekitar anak berada, antara lain di dalam rumahnya sendiri, sekolah, lembaga pendidikan, dan lingkungan sosial anak. Kemampuan pelaku menguasai korban, baik dengan tipu daya maupun ancaman dan kekerasan, menyebabkan kejahatan ini sulit dihindari. Tindakan kekerasan seksual pada anak membawa dampak emosional dan fisik kepada korbannya. Untuk itu kita diharapkan mampu melakukan pencegahan agar tidak ada lagi kekerasan seksual pada anak, dengan cara memberikan pendidikan pengetahuan dan ketrampilan tentang pendidikan seksual sejak dini pada anak. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pendidikan seksual sejak dini pada anak melalui Program Underwear Rules di lingkungan TPQ Al Ihsan RW 27 Kelurahan Tompokersan, Kabupaten Lumajang. Sedangkan manfaat kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anak serta membantu orang tua menjelaskan pendidikan seks kepada anak di mana orang lain tidak bisa mencoba untuk menyentuh mereka, bagaimana bereaksi dan bagaimana untuk mencari bantuan. Metode kegiatan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1) Penyampaian materi kepada anak TPQ tentang underwear rules dan senam underwear rules, serta simulasi praktek senam underwear rules menggunakan media video; 2) Praktik; 3) Evaluasi hasil pelaksanaan. Hasil dari kegiatan ini adalah pengetahuan anak TPQ tentang underwear rules sebelum pemberian materi dan praktik kurang tetapi setelah diberi materi dan praktik menjadi cukup. Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah adanya kegiatan sejenis secara berkala pada masyarakat sekitar, dengan cakupan yang lebih luas (misalnya dengan sasaran pada pengajian ibu PKK, dan sejenisnya). Pada kegiatan pengabdian selanjutnya disarankan lebih banyak mempraktikkan isi materi sehingga materi yang disampaikan dapat selalu diingat. Kata kunci: pendidikan seksual, anak, underwear rules
Pencegahan Terjadinya Computer Vision Syndrome (CVS) Akibat Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 Pada Siswa MTSN1 Lumajang Indriana Noor Istiqomah; Laili Nur Azizah; Mashuri Mashuri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Volume 4 Nomor 6 Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i6.4333

Abstract

ABSTRAK Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan kumpulan gejala yang muncul akibat penggunaan laptop atau komputer. Penggunaan laptop atau menatap layar laptop lebih dari 2 jam dan tidak diselingi dengan mengistirahatkan mata selama 15 menit, dapat menimbulkan gejala CVS. Adanya pembelajaran daring di Indonesia, dan diberlakukannya pembatasan sosial saat pandemi Covid-19 sejak bulan Maret 2020, menyebabkan seluruh fasilitas pendidikan menghentikan mengalihkan sistem pembelajaran tatap muka menjadi sistem pembelajaran dalam jaringan (daring). Pembelajaran daring yang biasanya dilakukan selama 4-6 jam dalam sehari (tidak termasuk pebugasan di luar jam sekolah), tentu dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mata siswa. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman siswa tentang cara pencegahan CVS sehingga dapat membantu siswa untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan terjadinya CVS. Metode kegiatan pengabdian ini yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan melalui ruang Zoom tentang pencegahan CVS menggunakan media power point yang dilengkapi gambar-gambar dan juga video roleplay mengatasi CVS secara mandiri, serta pemberian leaflet tentang pencegahan CVS. Hasil dari kegiatan ini adalah pengetahuan siswa tentang pencegahan CVS meningkat. Kata kunci: computer vision syndrom, pembelajaran daring.  ABSTRACT Computer Vision Syndrome (CVS) is a collection of symptoms that arise from using a laptop or computer. Using a computer or staring at a laptop screen for more than 2 hours and not resting your eyes for 15 minutes can cause CVS symptoms. The existence of online learning in Indonesia, and the imposition of social restrictions during the Covid-19 pandemic since March 2020, have caused all educational facilities to stop turning face-to-face learning systems into online learning systems. Online learning, which is usually carried out for 4-6 hours a day (excluding work outside school hours), can undoubtedly harm students' eye health. This activity aims to increase students' understanding of how to prevent CVS so that it can help students take an active role in preventing CVS. This activity's method is to provide counseling through the Zoom room about CVS prevention using PowerPoint media equipped with pictures and video roleplay to overcome CVS independently and give leaflets on CVS prevention. The result of this activity was that the knowledge of MTsN 1 Lumajang students about CVS prevention increased. Keywords: computer vision syndrome, online learning 
PROFIL KESEHATAN SPIRITUAL TENAGA PENDIDIK AKPER PEMKAB LUMAJANG Laili Nur Azizah
The Indonesian Journal of Health Science 2018: Edisi Khusus, September: The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v0i0.1523

Abstract

Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan kesehatan sebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi, kedokteran gigi dan lain-lain. Sebagaimana halnya bahwa pendidik adalah juga sebagai  pemimpin, maka terdapat beberapa cara agar seseorang bisa memiliki karakter Powerful Leader. Diantaranya adalah membangun seorang powerful leader berbasis spiritualitas, atau dengan kata lain, seorang pemimpin yang tangguh dan berhati nurani. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan profil kesehatan spiritual tenaga pendidik Akper Pemkab Lumajang. Jenis penelitian yang dipilih adalah deskriptif. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga pendidik Akper pemkab Lumajang, dengan tekhnik samping menggunakan total sampling. Sampel yang digunakan adalah 21 orang Tempat penelitian di Akper Pemkab Lumajang dengan waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan data adalah selama 2 minggu. Instrument yang digunakan adalah menggunakan kuesioner Indonesia Spiritual Health Assessment (ISHA) dari C-Net (centre for neuroscience health and Spirituality) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada responden, 11 orang  mempunyai pengalaman spiritual excellent, 10 orang mempunyai pengalaman spiritual optimal, 14 orang mempunyai emosi positif excellent, 7 orang mempunyai emosi positif optimal, 17 orang mempunyai makna hidup excellent, 4 orang mempunyai makna hidup optimal, 13 orang mempunyai ritual excellent, 8 orang mempunyai ritual optimal. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden menunjukkan mempunyai pengalaman spiritual, emosi positif, makna hidup dan ritual berada pada kategori excellent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan spiritual tenaga pendidik pada Akper Pemkab Lumajang sebagian besar excellent. Kata kunci: Kesehatan Spiritual, tenaga pendidik
Model Asessment Keperawatan Agricultural Pada Masyarakat Pandalungan Berbasis Komplain Survei Syaifuddin Kurnianto; Sri Wahyuningsih; Nurul Hayati; Indriana Noor Istiqomah; Laili Nur Azizah; Achlish Abdillah; Primasari Mahardhika Rahmawati; R. Endro Sulistyono; Dwi Ochta Pebriyanti
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35966/ilkes.v13i2.230

Abstract

Cedera akibat pekerjaan di sektor pertanian telah dilaporkan lebih tinggi daripada tingkat kecelakaan rata- rata di semua industri lainnya secara bersamaan. Tingginya angka kejadian tersebut diidentifikasikan banyak kemungkinan penyebab salah satunya belum diterapkan model asuhan keperawatan agronursing. Penelirian ini bertujuaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menunjang pengembangan perangkat assessment keperawatan di wilayah agricultural yang berbasis complain survey. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian community based research yang melibatkan masyarakat sebagai pengguna layanan untuk melakukan pengaduan terkait komponen model asuhan keperawatan kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Populasi target dalam penelitian ini adalah masyarakat dan pemberi pelayanan keperawatan wilayah ponkesdes/pustu Kecamatan Kunir yang akan dipilih secara random sampling. Penelitian ini mengasilkan 5 tema meliputi pemanfaatan teknologi kesehatan, peran faktor agama dalam kesehatan, peran faktor kekerabatan dan sosial dalam kesehatan, peran nilai budaya dan keyakinan dalam kesehatan pran faktor ekonomi dalam kesehatan yang menurut partisipan memiliki peran dalam konsep sehat dan sakit mereka. Kata kunci: Asesmen, Keperawatan Pertanian, Survei Keluhan
Prevalensi dan Risk Assessment Hipertensi pada Petani di Wilayah Kerja Puskesmas Indriana Noor Istiqomah; Laili Nur Azizah
Jurnal Keperawatan Vol 14 No S1 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.322 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14iS1.77

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa hipertensi mengalami peningkatan menjadi 34,1% dari 25,8% pada tahun 2013. Dari jumlah tersebut angka kejadian hipertensi pada masyarakat perdesaan, hampir sama dengan di perkotaan. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa 25,0 persen prevalensi hipertensi terjadi pada kelompok petani/nelayan. Risiko hipertensi pada petani terjadi akibat kontak dengan benda atau bahan yang mempunyai dampak pada tekanan darah yaitu bahan kimia di dalam pestisida. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi risiko dan prevalensi hipertensi pada petani di wilayah Puskesmas Kunir, Kab. Lumajang. Partisipan adalah masyarakat yang bekerja sebagai petani dan berumur di atas 18 tahun dengan pengambilan sampel melalui accidental sampling. Pengumpulan data faktor risiko dilakukan melalui wawancara, sedangkan prevalensi hipertensi dilakukan melalui pemeriksaan tekanan darah. Hasil penelitian terhadap 35 partisipan menunjukkan 10 partisipan termasuk dalam kategori hipertensi, 10 orang pra hipertensi, dan 15 orang mempunyai tekanan darah normal. Dari 25 orang yang masih memiliki tekanan darah normal dan pre hipertensi tersebut, didapatkan 7 orang memiliki risiko rendah, 13 orang risiko sedang, dan 5 orang berisiko tinggi untuk menderita hipertensi di kemudian hari. Kesimpulan penelitian ini adalah prevalensi hipertensi pada petani sebesar 28,6%, dan 52% memiliki risiko sedang mengalami hipertensi. Saran penelitian, diperlukan pengendalian risiko hipertensi dari pelayanan kesehatan terkait, serta diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menambah jumlah partisipan, mengulang pengukuran tekanan darah 1 minggu setelah pengukuran awal, dan memperbaiki kekurangan penelitian ini.