Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kelimpahan dan Keanekaragaman Ikan di Muara Sungai Konaweha Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Riki Riki; Utama Kurnia Pangerang; Muhammad Fajar Purnama; Latifa Fekri
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muara Sungai Konaweha merupakan daerah yang memiliki sumberdaya ikan yang melimpah dan menjadi salah satu tempat penting dalam sistem siklus hidup ikan di perairan. Penelitian ini dilakukan di Muara Sungai Konaweha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara yang berlangsung selama 3 bulan yaitu pada bulan Oktober hingga Desember 2021. Penyimpanan lokasi stasiun pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan fase bulan menggunakan alat tangkap jaring kantong petak (set mini trawl) dan seser (Seoop nett). Semua ikan yang ditangkap di jaring diambil dan dikumpulkan, kemudian dihitung jumlah individu setiap spesiesnya. Sampel hasil tangkapan ikan diidentifikasi hingga spesies menggunakan kunci bantuan ikan menurut Kottelat (1993).Selanjutnya dilakukan analisis beberapa parameter indeks ekologi seperti: pesona relatif (Kr), komposisi jenis (pi), indeks keanekaragaman hayati (H), indeks keseragaman (E) dan indeks dominansi (C). Jumlah ikan yang tertangkap di Muara Sungai Konaweha selama penelitian sebanyak 1.257 ekor. 908 individu ditangkap pada fase bulan gelap dan 349 individu pada fase bulan terang. Hasil tangkapan tersebut terdiri dari 24 famili dan 28 spesies. Komposisi jenis tertinggi pada spesies ikan seriding (Ambassis miops) dan sidat (Anguilla spp.). Kelimpahan relatif tertinggi terdapat pada spesies Ambassis miops (85,39 %), Anguilla spp., (40,31 %) dan Valamugil cunnesius (5,40 %).Sedangkan nilai penurunan terendah yaitu spesies Gerres filamentosus (0,11 %), Chelonodon patoca (0,11 %), Scatophagus argus (0,11 %), Mirungua microchir (0,11 %), dan Rhizoprionodon acutus (0, 11 % ). Keanekaragaman jenis ikan pada fase bulan gelap dan terang termasuk dalam kategori rendah, keseragaman rendah, dan terdapat dominasi. Kecendrungan dominasi beberapa spesies di perairan Muara Sungai Konaweha indikasi wilayah tersebut merupakan habitat yang sesuai atau optimal bagi populasi jenis ikan Ambassis miops, Anguilla spp., dan Valamugil cunnesius
ANALISIS UPAYA TANGKAP DAN POTENSI MAKSIMUM LESTARI IKAN TUNA MATA BESAR (Thunnus obesus) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) KENDARI Sulistiani Sulistiani; Andi Irwan Nur; Utama Kurnia Pangerang
JURNAL AKUAKULTUR, TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP, ILMU KELAUTAN Vol 7 No 2 (2024): JOINT-FISH - Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap, Ilmu K
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/joint-fish.v7i2.460

Abstract

Research on bigeye tuna indicates the importance of analyzing the trend of fish-ing effort and the potential of Jestari bigeye tuna in the Banda Sea, in order to support sustainable fishing management. The purpose of this study was to determine the analy-sis of fishing effort and sustainable potential catch of bigeye tuna landed at PPS Kendari. The study was conducted in November December 2023 at the Kendari Ocean Fisheries Port (PPS). This study used a descriptive method and used secondary data. The results showed that the value of bigeye tuna fishing effort fluctuated from 2016-2022. In 2017 there was an increase with a value of 133 kg/ trip and in 2021 there was a decrease with a value of 32 kg/ trip. The results of the sustainable potential of bigeye tuna landed at PPS Kendari using the Fox model. The Fox model has an optimum effort value (Fusy) of 431 trips and a maximum catch value (Cu) of 42,174 kg/ year. The conclusion of this study is that the stock status of bigeye tuna in the Banda Sea is experiencing overfishing.