Artini Pangastuti
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta, Indonesia, 57126.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Formulasi dan Pengujian Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Hand Sanitizer Berbahan Aktif Kitooligosakarida Diah Ayu Wardhani; Ari Susilowati; Artini Pangastuti
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v8i1.64231

Abstract

Kitooligosakarida merupakan derivat dari kitosan yang memiliki sifat antimikroba dan dijadikan bahan aktif dalam cairan hand sanitizer. Hand sanitizer bebas alkohol dapat menghindari terjadinya toleransi bakteri terhadap bahan kimia seperti alkohol dan mengurangi efek buruk alkohol bagi kulit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik sediaan hand sanitizer kitooligosakarida dan efektivitasnya dalam membunuh mikroba. Serbuk kitooligosakarida ditambahkan dalam formulasi hand sanitizer dengan variasi berat 1 g (formula 1), 1,5 g (formula 2), dan 2 g (formula 3) menggunakan basis NaCMC, propilenglikol, essens, dan metil paraben. Evaluasi stabilitas fisik hand sanitizer berdasarkan warna, tekstur, aroma, pH, homogenitas, dan daya sebar. Uji daya hambat hand sanitizer diuji melalui metode disc diffusion dilanjutkan dengan perbandingan daya hambat melalui pengukuran diameter zona penghambatan dan uji one-way ANOVA. Uji penurunan angka koloni mikroba dengan metode swabbing dan dilanjutkan perbandingan rerata penurunan koloni mikroba melalui uji T berpasangan. Hasil evaluasi stabilitas fisik hand sanitizer memenuhi kriteria gel yang baik. Hasil uji formula 1 memiliki kriteria angka diameter zona hambat yang lemah pada S. aureus (14,33 cm) dan daya hambat sedang pada E. coli (17,33 cm), Formula 2 memiliki angka diameter zona hambat kuat sebesar 21,33 cm pada S. aureus dan 20,33 cm pada E. coli. Formula 3 menghasilkan zona hambat kuat, yaitu 20,67 cm pada S. aureus dan 22,33 cm pada E. coli. Hasil penurunan angka koloni mikroba sediaan hand sanitizer paling besar yaitu formula 3 sebesar 80,22%. Hand sanitizer kitooligosakarida menunjukkan kemampuan penurunan angka koloni mikroba dan dapat digunakan sebagai formulasi alternatif hand sanitizer.
Systematic Review: Skrining Aktivitas Anti Quorum sensing Tumbuhan Terhadap Pseudomonas aeruginosa Estu Retnaningtyas Nugraheni; Anindita Aulianisa W; Artini Pangastuti
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v8i1.64578

Abstract

Multi Drug Resistance (MDR) yang ditunjukkan Pseudomonas aeruginosa salah satunya dilatar belakangi oleh faktor virulensi seperti Las A, Las B dan formasi biofilm. Proses produksi ini dikontrol oleh sistem komunikasi quorum sensing (QS), sehingga penghambatan QS berpotensi mencegah resistansi lebih lanjut. Fitokomponen telah dilaporkan memiliki aktivitas anti QS, tetapi belum terdapat review yang merangkum laporan tersebut secara sistematis dan komprehensif. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menyediakan rujukan berkualitas tentang aktivitas anti QS tumbuhan terhadap P. aeruginosa yang memenuhi parameter tertentu dalam bentuk Systematic Review. Systematic Review ini mengikuti permodelan PRISMA, analisis data menggunakan meta-sintesis-meta-agregasi, dan pencarian paper di 3 database (Pubmed, Sciencedirect, Scopus) menggunakan kata kunci Pseudomonas aeruginosa AND Quorum sensing AND Plants. Paper berjumlah 26 paper lolos saring yang memuat informasi terkait 18 famili (25 genus dan 28 spesies), 11 jenis organ tumbuhan, 3 jenis metode purifikasi, 4 jenis aktivitas anti QS dan 21 jenis fitokomponen yang dilaporkan menunjukkan aktivitas anti QS terhadap bakteri C. violaceum dan P. aeruginosa. Data yang tersedia dari 26 paper menunjukkan 9 laporan menyajikan data aktivitas anti QS relatif tinggi. Laporan tersebut terbagi menjadi 3 tingkat metode purifikasi yaitu isolat petroleum eter-etil asetat yang menghasilkan fitokomponen golongan phytosterol, fraksi etil asetat yang menghasilkan fitokomponen golongan flavonoid, dan ekstrak dengan pelarut metanol yang menghasilkan fitokomponen golongan terpenoid dan turunannya.