p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal SCIENTIA JOURNAL
Elma Viorentina Sembiring
Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Usia Terhadap Tingkat Pengetahuan DAGUSIBU pada Mahasiswa Jurusan Farmasi Poltekkes Tanjungkarang Elma Viorentina Sembiring; Ani Hartati
SCIENTIA JOURNAL Vol. 11 No. 1 (2022): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Masih banyak permasalahan kesehatan akibat kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat. Hal ini membuat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) merancang suatu program yang disebut DAGUSIBU (DapatkanGunakan-Simpan-Buang). Program DAGUSIBU penting untuk dipahami oleh mahasiswa farmasi karena berkaitan dengan perannya sebagai tenaga teknis kefarmasian (TTK) di masa mendatang, yaitu sebagai pemberi edukasi terkait penggunaan dan penyimpanan obat. Informasi mengenai DAGUSIBU penting untuk menghindari kesalahan pemberian informasi dari TTK ke pasien. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, diantaranya yaitu umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan jenis kelamin. Diantara faktor-faktor ini, yang memiliki faktor hubungan konstan ialah faktor usia. Semakin meningkatnya usia dikorelasikan dengan semakin tingginya tingkat pengetahuan seseorang. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan DAGUSIBU pada mahasiswa Farmasi Poltekkes Tanjungkatang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Farmasi Poltekkes Tanjungkarang pada bulan April 2022. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Farmasi Poltekkes Tanjungkarang angkatan 2020-2022 berjumlah 226 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang telah lulus uji validitas dan reliabilitas. Tingkat pengetahuan baik (jika jawaban benar 76-100%), cukup (jika jawaban 56-75%), dan kurang (jika jawaban <56%). Uji bivariat menggunakan uji Chi-square untuk mengetahui hubungan karakteristik usia responden dengan tingkat pengetahuan DAGUSIBU. Hasil p-value <0.05 menunjukkan adanya korelasi antara usia dengan tingkat pengetahuan. Hasil: Hasil uji bivariat dengan Chi-square memberikan nilai-p sebesar 0,443. Simpulan: Tidak ada hubungan atau korelasi antara usia dan tingkat pengetahuan DAGUSIBU pada mahasiswa jurusan Farmasi Poltekkes Tanjungkarang
Gambaran Perbaikan Klinis pada Luka Pasien Ulkus Diabetik di Pelayanan Rawat Jalan Elma Viorentina Sembiring
SCIENTIA JOURNAL Vol. 12 No. 1 (2023): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes dapat menimbulkan komplikasi makrovaskular, dan mikrovaskular yangmenyebabkan penyakit ini memiliki angka mortalitas yang tinggi. Salah satu komplikasi dari diabetesmelitus adalah ulkus diabetik. Ulkus diabetik yang tidak dirawat dengan baik akan mudah mengalamiluka, dan akan cepat berkembang menjadi ulkus diabetik terinfeksi. Jumlah penderita ulkus diabetikdapat mencapai 15% dari jumlah penderita diabetes itu sendiri (Aumiller & Dollahite, 2015). Ulkuskaki diabetik yang kronis dan sulit disembuhkan menjadi penyebab tersering dilakukannya nontraumatik amputasi (lower leg amputation/LEA) pada penderita diabetes melitus, yaitu mencapai 82%.Tujuan dari terapi infeksi ulkus diabetik adalah untuk mengeradikasi gejala klinik infeksi, mencegahhilangnya jaringan lunak dan mencegah amputasi. Pemberian terapi antibiotik empiris memperhatikanadanya tanda infeksi pada ulkus diabetik. Pada kenyataannya pasien dengan ulkus diabetik terinfeksiseringkali sudah resisten dengan antiobiotik yang diberikan peroral. Hal ini menjadi kendala tersendirikarena untuk memperoleh terapi antibiotik injeksi di RS pasien harus menjalani rawat inap namunsering kali pasien menolak dengan berbagai macam alasan. Keadaan ini tentu saja menghambatproses penyembuhan luka dikarenakan pemberian obat antibiotika yang tidak optimal dan dapatmenimbulkan resistensi antibiotika, dengan segala akibatnya. Penelitian dengan judul “GambaranPerbaikan Klinis pada Luka Pasien Ulkus Diabetik di Pelayanan Rawat Jalan” dilakukan untukmengetahui gambaran klinis ulkus diabetik terinfeksi yang menjalani pelayanan rawat rawat jalan.