Ani Hartati
JURUSAN FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Efektifitas Dan Daya Larvasida Infusa Daun Sirih (Piper betle L.) dan Infusa Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti ANI HARTATI
Jurnal Analis Kesehatan Vol 4, No 1 (2015): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v4i1.418

Abstract

Pemberantasan nyamuk Aedes aegypti sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengan menggunakan insektisida sintesis mempunyai kekurangan, salah satunya adalah insektisida tersebut sukar didegradasi oleh alam. Untuk itu diusahakan pencarian insektisida alami yang berasal dari tanaman. Tanaman sirih dan sirsak merupakan dua tanaman yang berasal dari famili yang potensial sebagai insektida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui LC90 dari infusa daun sirih dan infusa daun sirsak, dan mengetahui efektivitas dari kedua infusa dibandingkan dengan temefos (Abate®) sebagai insektisida sintesis yang banyak digunakan sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti. Digunakan lima konsentrasi infusa masing-masing daun yang dibuat, yaitu 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%, dengan kontrol negatif adalah akuades dan kontrol positifnya adalah temefos 1 ppm. Kematian larva dicatat tiap jam selama 6 jam, dan jam ke-12. Percobaan dilakukan tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa daun sirih dan infusa daun sirsak keduanya mengandung alkaloid, flavonoid, dan tanin. LC90 pada 6 jam dari infusa daun sirih adalah 6,18% sedangkan daun sirsak 9,59%. Keduanya kurang efektif dibandingkan dengan temefos. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara infusa daun sirih dibandingkan daun sirsak meskipun LC90 berbeda. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang daya larvasida pada stadium larva yang berbeda dan kandungan kimia dari kedua daun yang bersifat insektisida.
Pemanfaatan Bahan Alam Untuk Terapi Penderita Diabetes Mellitus Type II Dan Osteoarthritis Genu Di Desa Merak Batin Dan Desa Muara Putih Natar Lampung Selatan Aprina Aprina; Dewi Sumardilah; Rodhiansyah Djayasinga; Ani Hartati; Titi Astuti; Gustop Amatiria
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.3069

Abstract

ABSTRAK Permasalahan pada mitra: pada mitra 1, jumlah penderita DM Type II sebanyak 25 manula dan penderita OA genu sebanyak 90 manula, belum mengetahui terapi bahan alam dapat berguna untuk mengurangi keluhan penderita terhadap penyakit DM Type II dan OA genu.  Mitra 2, jumlah penderita DM Type II sebanyak 15 manula dan penderita OA genu sebanyak 30 manula, sebagian besar belum mengetahui terapi bahan alam dapat berguna untuk mengurangi keluhan penderita terhadap penyakit DM Type II dan OA genu. Metode pelaksanaan dilakukan oleh Tim Pengabmas selama 8 (Delapan ) bulan dimulai bulan April hingga November 2019 melalui tahapan-tahapan pelaksanaan yaitu Survey Lapangan; Koordinasi dengan Pemerintahan Kecamatan Natar, Lurah, Ketua RT dan Puskesmas Induk Natar. Sosialisasi pelaksanaan program pengabmas kepada mitra 1 dan 2.  Hasil kegiatan Pengabmas PPDM ini adalah 40% kadar gula darah sewaktu penderita DM type II turun dan 80% berkurangnya keluhan nyeri penderita OA genu, belum timbul kemandirian untuk meningkatkan hidup sehat dengan memanfaatkan bahan alam sebagai terapi mengurangi keluhan penyakit DM type II.Publikasi ilmiah berupa artikel ilmiah pada jurnal pengabmas nasional ataupun internasional yang terakreditasi ataupun yang belum terakreditasi. Kata Kunci : Diabetes Mellitus Type II,  Osteoarthritis genu  ABSTRACT Problems with partners: in partner 1, the number of DM Type II sufferers was 25 seniors and OA genu patients were 90 seniors, there was no natural material therapy that could be used to reduce complaints of DM Type II and OA genu sufferers. Partner 2, the number of DM Type II sufferers is 15 seniors and 30 elderly people with OA genu, most of whom have not been switched to natural therapy, which can be useful for reducing patient complaints of Type II DM and OA genu.         The implementation method was carried out by the Community Service Team for 8 (eight) months starting from April to November 2019 through the stages of implementing a Field Survey; Coordination with the Natar District Government, Head of Village, Head of RT and Puskesmas Induk Natar. Community service implementation socialization program to partners 1 and 2. The results of this PPDM Community Service activity are 40% blood sugar levels when people with type II diabetes mellitus and 80% reduction in pain complaints from OA genu sufferers, there has not been any independence to improve a healthy life by utilizing natural ingredients as a therapy to reduce complaints of type II DM. Scientific publications in the form of scientific articles in accredited or unaccredited national or international community service journals. Keywords: Diabetes Mellitus Type II, Osteoarthritis genu
Hubungan Karakteristik Usia Terhadap Tingkat Pengetahuan DAGUSIBU pada Mahasiswa Jurusan Farmasi Poltekkes Tanjungkarang Elma Viorentina Sembiring; Ani Hartati
SCIENTIA JOURNAL Vol. 11 No. 1 (2022): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Masih banyak permasalahan kesehatan akibat kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat. Hal ini membuat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) merancang suatu program yang disebut DAGUSIBU (DapatkanGunakan-Simpan-Buang). Program DAGUSIBU penting untuk dipahami oleh mahasiswa farmasi karena berkaitan dengan perannya sebagai tenaga teknis kefarmasian (TTK) di masa mendatang, yaitu sebagai pemberi edukasi terkait penggunaan dan penyimpanan obat. Informasi mengenai DAGUSIBU penting untuk menghindari kesalahan pemberian informasi dari TTK ke pasien. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, diantaranya yaitu umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan jenis kelamin. Diantara faktor-faktor ini, yang memiliki faktor hubungan konstan ialah faktor usia. Semakin meningkatnya usia dikorelasikan dengan semakin tingginya tingkat pengetahuan seseorang. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan DAGUSIBU pada mahasiswa Farmasi Poltekkes Tanjungkatang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Farmasi Poltekkes Tanjungkarang pada bulan April 2022. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Farmasi Poltekkes Tanjungkarang angkatan 2020-2022 berjumlah 226 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang telah lulus uji validitas dan reliabilitas. Tingkat pengetahuan baik (jika jawaban benar 76-100%), cukup (jika jawaban 56-75%), dan kurang (jika jawaban <56%). Uji bivariat menggunakan uji Chi-square untuk mengetahui hubungan karakteristik usia responden dengan tingkat pengetahuan DAGUSIBU. Hasil p-value <0.05 menunjukkan adanya korelasi antara usia dengan tingkat pengetahuan. Hasil: Hasil uji bivariat dengan Chi-square memberikan nilai-p sebesar 0,443. Simpulan: Tidak ada hubungan atau korelasi antara usia dan tingkat pengetahuan DAGUSIBU pada mahasiswa jurusan Farmasi Poltekkes Tanjungkarang