Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Ummī Dalam Al-Qur’an Gusti Rahmat Gusti; Abdul Ghaffar; Pirhat Abbas
Journal of Comprehensive Islamic Studies Vol. 1 No. 2 (2022): Comprehensive Perspective on Islamic Studies
Publisher : Center for Religious Studies and Social Empowerment Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.187 KB) | DOI: 10.56436/jocis.v1i2.119

Abstract

Artikel ini mengkaji sejarah pemaknaan lafaz ummī pada awal kemunculannya serta pemaknaan lafaz ummī dari segi kebahasaan dan pemaknaannya di masa kini dan bagaimana konsepsi al-Qur’an tentang lafaz ummī. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan teknik deskriptif analitis. Hasil dari penelitian menunjukkan tiga hal penting antara lain; pertama, kosa kata ummī dalam al-Qur’an jika dilihat dari konteks historis, maka ayat-ayat yang memuat lafaz ummī tidak memiliki asbāb al-nuzūl secara khusus. Kedua, kosa kata ummī dalam analisis eiditik (kajian kebahasaan), sebenarnya telah ditafsirkan dengan banyak makna otentik yang diperluas dan dikembangkan oleh para generasi sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in, dan ulama-ulama setelahnya hingga saat ini. Ketiga, terma ummī dalam konteks analisis praksis mengarah pada makna yang diberikan oleh hermeneutika modern yang berusaha menyatukan makna-makna tekstual linguistik dengan makna kontekstual historis, kemudian mensinergikan keduanya dengan makna al-maghzā untuk menemukan makna relevansinya yang sesuai dengan konteks sosial budaya, yang dapat diterima masyarakat di berbagai tempat, dan sejalan dengan situasi dan kondisi kekinian di mana dan kapan kata ummī didialogkan dan diinterpretasikan.
Homoseksual Dalam Islam: Analisis Q.S Al-A’raf Ayat 80-84 Dalam Perspektif Metode Double Movement Fazlur Rahman Mona Aripah; Abdul Ghaffar; Mohd. Arifullah
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i1.2366

Abstract

Homoseksual adalah salah satu isu kontemporer yang kontroversial dan berbenturan dengan nilai-nilai dan norma sosial di masyarakat. Dalam Islam Homoseksual sendiri dipandang sebagai sebuah deviasi dari fitrah manusia dan merupakan sebuah tindakan keji. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Homoseksual dalam perspektif Islam berdasarkan penafsiran dari Q.s Al-A’raf ayat 80-84 dengan menggunakan metode penafsiran Double Movement yang berusaha menelusuri konteks sosio-historis kisah Nabi Luth dan kaumnya, dan mengkontekstualisasikannya dengan fenomena LGBT dalam masyarakat modern. Pengaplikasian metode Double Movement dalam memahami Q.S Al-A’raf 80-84 yaitu, pada gerakan pertama dalam metode ini adalah menulusuri sosio-historis kisah kaum Nabi Luth untuk mengungkap ideal moral yang terkandung dalam ayat tersebut. Ideal moral yang didapat dari ayat ini berupa larangan tegas terhadap Homoseksual karena dikategorikan sebagai perbuatan keji dan mendatangkan banyak mudharat. Gerakan kedua dalam metode ini adalah  mengkontekstualisasikan ideal moral tersebut dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan modern. Dalam konteks modern, penyimpangan seksual yang terjadi dikenal dengan istilah LGBT yang digolongkan juga sebagai perbuatan keji, melampaui batas, dan perbuatan yang sangat buruk. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa larangan Homoseksual yang tertuang dalam Q.S Al-A’raf ayat 80-84 ini bersifat universal, artinya tidak terbatas pada situasi, kondisi, ataupun komunitas tertentu, sehingga larangan ini berlaku pada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.