Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGGUNAAN WOOD PELLET UNTUK BAHAN BAKAR PRODUKSI TAHU DI UKM KAB. KEDIRI Eko Yohanes Setyawan; Abraham Lomi; Choirul Saleh
JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.336 KB) | DOI: 10.36040/jasten.v2i2.4306

Abstract

Wood pellet is an alternative fuel made from wood waste, is one of the renewable fuels that is environmentally friendly, has a cylindrical shape and is hard, this is one of the energy conversions where the process of changing the energy form of wood waste which is randomly sized is converted into a cylindrical pellet form. This service is carried out to determine the impact of rising fuel prices on the pattern of fuel use in the tofu production process in Kab. Therefore, it is necessary to analyze the efficiency of the system analyzed, namely the efficiency of the combustion system in the production of tofu. What is known is the direct energy input in each soybean cooking process and the pattern of energy use in tofu production. From the analysis that has been done to get wood pellet fuel to get maximum results for soybean cooking in a burning time for 1 hour it takes 1/2 kg of wood pellets, if done one day by burning for 8 hours in the soybean porridge cooking process it takes 4 wood pellets kg.
IMPLEMENTASI ROTARY SCREW KOMPOR WOOD PELLET DI PENGERAJIN TAHU KAB. KEDIRI Eko Yohanes Setyawan; Abraham Lomi; Choirul Saleh; Jimmy; F. Endah Kusuma rastini
JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.475 KB) | DOI: 10.36040/jasten.v3i1.5447

Abstract

Usaha pembuatan tahu diwilayah kabupaten kediri merupakan usaha yang cukup menjanjikan ini dapat dilihat dengan permintaan pasar yang terus meningkat, dimana kabupaten kediri merupakan sentral pembuat tahu yang bahan dasarnya terbuat dari kedelai selain itu dikediri kedelai juga digunakan pada industri kecap. Sebagian besar industri di Kediri merupakan industri rumah tangga, yang menjadikan tahu sebagai penghasilan utama yang sudah turun temurun. Menurut hasil wawancara industri rumah tangga tahu yang tetap berlanjut sebagian besar itu distribusinya sudah mencapai ke luar daerah sekitar Kediri. Dari hasil survei ditempat mitra terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi yang paling utama dalam proses pembuatan tahu adalah pemasakan bubur kedelai. Selain sangat menetukan kualitas produk, proses pemasakan juga merupakan tahapan yang memerlukan energi terbanyak seperti terlihat Proses pemasakan dalam proses produksi tahu dilakukan untuk memasak bubur kedelai hasil penggilingan kedelai. Dengan menggunakan bahan bakar wood pellet, untuk memasak kedelai dalam waktu pembakaran selama 1 jam dibutuhkan 1/2 kg wood pellet, bila dilakukan satu hari dengan pembakaran selama 8 jam dalam proses pemasakan bubur kedelai dibutuhkan wood pellet sebanyak 4 kg, selama ini yang sudah dilakukan dalam memasukan wood pellet dilakukan secara manual terdapat beberapa kendala seperti wood pellet tidak mau turun ke dapur pembaran dari tempat wood pellet dan masukan yang tidak stabil sehingga digunakan rotary Screw dalam kompor wood pellet agar input bahan bakar stabil dalam proses pembakaran kedelai dan kualitas panas yang dihasilkan stabil sesuai dengan yang diinginkan, dimana panas tersebut diperoleh dari pembakaran bahan bakar di ruang bakar. Selain itu juga untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna didalam ruang bakar.
Analisis Peningkatan Kemampuan Pembebanan Sistem JTM 20 kV Akibat Integrasi Pembangkit PLTMG di PT. PLN (Persero) Maumere M. Nurjansyah Dwi Laksono; I Made Wartana; Choirul Saleh
Magnetika: Jurnal Mahasiswa Teknik Elektro Vol 1 No 1 (2017): Magnetika: Jurnal Mahasiswa Teknik Elektro
Publisher : Magnetika: Jurnal Mahasiswa Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Integrasi pembangkit baru merupakan solusi peningkatan kemampuan pembebanan sistem, untuk itu perlu dilakukan studi peningkatan kemampuan pembebanan dengan mengetahui berapa besar kemampuan pembebanan pada sistem. Salah satu metode untuk mengetahui kemampuan pembebanan sistem yaitu dengan menggunakan metode Continuation Power Flow, metode ini menggunakan Step Predictor dan Step Corrector Method untuk memperoleh besar nilai λ pada sistem. Pada penelitian ini dilakukan 2 case. case 1 pada kondisi dengan daya pada beban tetap dan daya pembangkitan tetap, case 2 daya pada pembangkit meningkat dan daya beban tetap. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software PSAT. Pada case 1 diperoleh besar nilai λ 1.12 p.u dengan 3 bus terlemah pada bus 184, 185, 186. Pada case 2 diperoleh peningkatan besar nilai λ sebesar 1.1398 p.u dengan 3 bus terlemah pada bus 184, 185, 186. Setelah malakukan analisis diperoleh hasil integrasi pembangkit baru dapat meningkatkan kemampuan pembebanan hal ini dibuktikan pada hasil analisis case 2 dimana besar nilai λ meningkat sebesar 0.0198 p.u dan diperoleh titik jatuh tegangan pada masing-masing bus beban.
Penerapan Mesin Pengaduk Briket Arang Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar Eko Yohanes Setyawan; Awan Uji Krismanto; Soeparno Djiwo; Abraham Lomi; I Made Wartana; Choirul Saleh; Ida Soewarni
JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jasten.v4i2.8163

Abstract

Briket arang kelapa Indonesia memiliki potensi ekspor yang besar. Salah satu faktornya adalah kualitas briket kelapa Indonesia yang dinilai terbaik oleh pasar Internasional. Briket arang batok kelapa merupakan bahan bakar alternatif yang kerap digunakan untuk memasak terutama untuk memanggang bahan makanan seperti di Eropa, di negara Timur Tengah digunakan untuk keperluan rokok pipa shisha, sedangkan di Asia seperti di Korea Selatan dan Jepang briket arang kelapa digunakan untuk keperluan memasak di restoran, dikarenakan produk briket arang batok kelapa asal Indonesia dapat menghasilkan panas yang lebih besar dibandingkan dengan briket batu bara ataupun arang dari bahan tanaman bakau. Selain itu, briket dari arang batok kelapa juga lebih aman, ramah lingkungan, karena tidak merusak tanaman seperti tanaman bakau serta tidak menimbulkan asap terkait dengan isu pemanasan global. Dari hasil survei yang sudah dilakukan mitra menyampaikan bahwa mesin yang selama ini pakai tidak bekerja secara maksimal sehingga disaat briket yang sudah dicetak masuk kedalam oven setelah kering akan banyak yang pecah, sehingga tidak laku untuk dijual. sehingga tim pengabdian melihat beberapa permasalahan diantaranya perlunya penambahan mesin blending agar menjadi adonan yang bagus.