Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

OPTIMALISASI PROSES PEMBUATAN SUBTITUSI TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN PANGAN YANG SEHAT DAN BERGIZI Faidliyah Nilna Minah; Siswi Astuti; Jimmy Jimmy
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 5 No 2 (2015): inovatif Vol. 5 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu sumber antioksidan yang mampu menghalangi laju perusakan selradikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia. Dengan pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai tepungmaka akan dapat mengurangi kebutuhan masyarakat akan tepung terigu di Indonesia. Tepung ungu yangdihasilkan dari ubi jalar ungu ini akan diaplikasikan untuk pembuatan roti tawar karena roti tawar banyakdikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan sebagai pengganti makanan pokok nasi.Proses pembuatan tepung ungu ini dilakukan dengan menggunakan jenis pengawet dan waktu pengeringan yangberbeda dengan tujuan untuk mendapatkan tepung ungu yang mempunyai antioksidan yang tinggi.Selain ituuntuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung sukun dan lama perendaman dalam larutan natrium metabisulfit(Na2S2O5) terhadap mutu kimia dan fisik cookies sukun dan tepung sukun (ArtocaRpus Altilis Fosberg).Metode penelitian substitusi tekun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor yaitu konsentrasisubtitusi tepung suku (7,5%, 10%, 12,5%) dan lama waktu perendaman (10, 20, 30, 40, 60), serta tanpaperendaman Natrium Metabisulfit (Na2S2O5). Parameter kimia yang diamati yaitu kadar air, kadar abu, kadarlemak, kadar protein, kadar karbohidra, dan uji panelis untuk produk cookies tekun. Sedangkan perlakuanperendaman dalam natrium metabisulfit (Na2S2O5) berpengaruh dalam meningkatkan kelarutan warna dan dayadispersi.Disamping itu tepung ungu yang memiliki antioksidan tertinggi ini dimanfaatkan untuk proses pembuatanroti tawar dengan mensubstitusikan tepung terigu dengan perbandingan 1:4 dengan tujuan tidak mengurangikandungan protein didalam roti tawar tersebut. Hasil penelitian menunjukkan tepung ungu yang memilikikandungan antioksidan tertinggi terletak pada tepung ungu yang menggunakan pengawet garam dan natriummetabisulfit dengan waktu pengeringan selama 7 jam sebesar 2.007,8521 ppm dan 2.106,5458 ppm
PEMBUATAN BAHAN DASAR BIOETHANOL SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH NANGKA PADA CV. KAJEYE FOOD MALANG harimbi setyawati; Erni Junita Sinaga; Jimmy; Sekar Arum Sari; Iva Izatul Mila; Dinda Galuh Puspitaningrum; Dhea Dwi Novitasari; Nur Hendri Wahyu Firdaus
JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.331 KB) | DOI: 10.36040/jasten.v2i1.3434

Abstract

CV. Kajeye Food is a company engaged in food processing, namely fruit and vegetable chips, with the increase in jackfruit production from year to year will be directly proportional to the productivity of jackfruit waste. Currently the disposal of jackfruit straw waste is a problem for CV. Kajeye Food, for that we need counseling and training in making reducing sugar which is the basic ingredient of bioethaniol. Jackfruit straw is the part of the jackfruit that does not experience pollination in the form of yellow fibers. Jackfruit straw has a composition consisting of 13.45% starch, 65.05% water. This material can be converted to bioethanol through hydrolysis and fermentation processes. One of the best efforts to treat jackfruit skin waste is by making the potential content of jackfruit straw starch can be used as an alternative fuel, namely, bioethanol. The processing of jackfruit often causes waste, from the total weight of jackfruit as much as 65-80% can become waste. Jackfruit straw occupies a fairly large portion, namely 40-50% of the total waste produced. Jackfruit straw contains carbohydrates in the form of sugar, nutritional content such as in jackfruit and cellulose.
IMPLEMENTASI ROTARY SCREW KOMPOR WOOD PELLET DI PENGERAJIN TAHU KAB. KEDIRI Eko Yohanes Setyawan; Abraham Lomi; Choirul Saleh; Jimmy; F. Endah Kusuma rastini
JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.475 KB) | DOI: 10.36040/jasten.v3i1.5447

Abstract

Usaha pembuatan tahu diwilayah kabupaten kediri merupakan usaha yang cukup menjanjikan ini dapat dilihat dengan permintaan pasar yang terus meningkat, dimana kabupaten kediri merupakan sentral pembuat tahu yang bahan dasarnya terbuat dari kedelai selain itu dikediri kedelai juga digunakan pada industri kecap. Sebagian besar industri di Kediri merupakan industri rumah tangga, yang menjadikan tahu sebagai penghasilan utama yang sudah turun temurun. Menurut hasil wawancara industri rumah tangga tahu yang tetap berlanjut sebagian besar itu distribusinya sudah mencapai ke luar daerah sekitar Kediri. Dari hasil survei ditempat mitra terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi yang paling utama dalam proses pembuatan tahu adalah pemasakan bubur kedelai. Selain sangat menetukan kualitas produk, proses pemasakan juga merupakan tahapan yang memerlukan energi terbanyak seperti terlihat Proses pemasakan dalam proses produksi tahu dilakukan untuk memasak bubur kedelai hasil penggilingan kedelai. Dengan menggunakan bahan bakar wood pellet, untuk memasak kedelai dalam waktu pembakaran selama 1 jam dibutuhkan 1/2 kg wood pellet, bila dilakukan satu hari dengan pembakaran selama 8 jam dalam proses pemasakan bubur kedelai dibutuhkan wood pellet sebanyak 4 kg, selama ini yang sudah dilakukan dalam memasukan wood pellet dilakukan secara manual terdapat beberapa kendala seperti wood pellet tidak mau turun ke dapur pembaran dari tempat wood pellet dan masukan yang tidak stabil sehingga digunakan rotary Screw dalam kompor wood pellet agar input bahan bakar stabil dalam proses pembakaran kedelai dan kualitas panas yang dihasilkan stabil sesuai dengan yang diinginkan, dimana panas tersebut diperoleh dari pembakaran bahan bakar di ruang bakar. Selain itu juga untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna didalam ruang bakar.
Characterization of Biodiesel Quality from Transesterification of Palm Oil Using Homogeneous Catalysts KOH and NaOH Endah Kusuma Rastini; Jimmy Jimmy
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022): EDISI SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v7i2.4476

Abstract

Biodiesel is a renewable fuel as an alternative fuel in diesel engines. Its use can be combined with petrodiesel. Making biodiesel with a homogeneous catalyst (KOH/NaOH) requires low production costs. This research was conducted to determine the physical and chemical characteristics of biodiesel products using a homogeneous catalyst from food-grade palm oil, which was worked at room temperature, with a stirring time of 8 minutes (200 rpm), the reaction time of 4 hours with a mole ratio of methanol: oil 6:1. The results of the feasibility test for density (KOH 859 kg/m3, NaOH 868 kg/m3) and viscosity (KOH 2.70 cSt, NaOH 3.08 cSt) show that biodiesel meets the quality requirements of biofuels. FFA feasibility test results, acid number, total glycerol, saponification number, and alkyl ester content for biodiesel with KOH catalyst (0.205%, 0.3716 mg ̶ KOH/g, 0.012% ̶ mass, 58.99 mg ̶KOH/g, 99.074% ̶mass, respectively) has met the quality requirements. However, the glycerol content for NaOH has not met the quality requirements for biofuels, so it is necessary to review the optimum conditions. Further testing of biodiesel quality by applying it to diesel engines is required for production feasibility. ABSTRAKBiodiesel merupakan bahan bakar terbarukan sebagai alternatif bahan bakar pada mesin diesel. Penggunaannya dapat dikombinasi dengan petrodiesel. Pembuatan biodiesel dengan katalis homogen (KOH/NaOH) memerlukan biaya produksi yang murah. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan karakteristik fisika dan kimia produk biodiesel dengan katalis homogen dari minyak kelapa sawit food grade yang dikerjakan pada temperatur kamar, waktu pengadukan 8 menit (200 rpm), waktu reaksi 4 jam dengan rasio mol methanol:minyak 6:1. Hasil pengujian kelayakan terhadap massa jenis (KOH 859 kg/m3, NaOH 868 kg/m3) dan viskositas (KOH 2,70 cSt, NaOH 3,08 cSt) menunjukkan bahwa biodiesel telah memenuhi syarat mutu bahan bakar nabati. Hasil pengujian kelayakan FFA, bilangan asam, gliserol total, bilangan penyabunan dan kadar ester alkil untuk biodiesel dengan katalis KOH (berturut-turut 0,205%, 0,3716 mg ̶ KOH/g, 0,012% ̶ massa, 58,99 mg ̶ KOH/g, 99,074% ̶ massa) telah memenuhi syarat mutu, namun untuk NaOH kadar gliserol belum memenuhi syarat mutu bahan bakar nabati sehingga perlu dikaji ulang kondisi optimumnya. Pengujian lanjutan kualitas biodiesel dengan mengaplikasikan pada mesin diesel diperlukan untuk kelayakan produksi.
Detektor Analisis Dan Perekaman Database Konsentrasi Gas Hasil Reaksi Fischer-Tropsch Berbiaya Murah Menggunakan Sensor Gas Berbasis Arduino Jimmy Jimmy; Aryuanto Soetedjo
Buletin Profesi Insinyur Vol 6, No 3 (2023): Buletin Profesi Insinyur (Juli-Desember)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v6i3.192

Abstract

Perkembangan teknologi sensor dan antarmuka komputer yang sangat pesat dapat dimanfaatkan untuk membangun suatu peralatan yang dapat digunakan untuk pengukuran dan perekaman konsentrasi gas hasil penelitian secara cepat. Pengembangan peralatan sensor gas sekaligus perekaman data secara kontinyu berbiaya murah, diperlukan untuk meningkatkan performa penelitian khususnya dalam pengolahan hasil penelitian. Salah satu penelitian yang memerlukan data konsentrasi gas secara kontinyu adalah reaksi Fischer-Tropsch. Gas yang lolos dari kondensor terakhir terdiri dari CO, H2, N2, CO2, CH4, C2-4 yang diencerkan dengan udara pada pada rasio udara/gas buang sebesar 150, selanjutnya dilewatkan kotak yang berisi sensor gas CO (Arduino MQ-7, kapasitas pembacaan 20-2000 ppm), CO2 (Arduino MG-811, kapasitas pembacaan 350-10.000 ppm) dan CH4 (Arduino MQ-4, kapasitas pembacaan 200-10.000 ppm). Pengenceran dilakukan untuk mengakomodasi batas pembacaan masing-masing sensor. Ketiga sensor ini dihubungkan dengan sebuah komputer untuk perekaman data kadar CO sisa dan CO2 dan CH4 yang terbentuk. Hasil implementasi pengukuran sensor yang diproses menggunakan Arduino ditampilkan dalam sebuah layar LCD dalam satuan ppm (part per million) dan datanya disimpan dalam Microsoft Excel. Jarak waktu perekaman dapat diatur dalam program tersebut. Kalibrasi diperlukan untuk mengukur akurasi sensor. Tingkat kesalahan (error) pada kalibrasi yang membandingkan konsentrasi gas standar dengan konsentrasi gas sampel adalah 14,91% untuk CH4; 17,98% untuk CO2 dan 14,60% untuk CO.Kata kunci: detektor gas, karbonmonoksida, karbondioksida, metana, Arduino
GERAKAN 5R SEBAGAI SOLUSI DALAM MENINGKATKAN INCOME PADA UMKM ARWATI HOMESTAY DAN DORMITORY DI KOTA MALANG F. Endah Kusuma Rastini Endah; Fourry Handoko; Jimmy; Nabila Syafa
JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jasten.v4i1.6981

Abstract

UMKM Arwati merupakan UMKM yang bergerak dibidang homestay dan dormitory. Usaha ini telah berdiri sejak tahun 2016 dengan ruang kamar saat itu sebanyak 20 kamar di satu lokasi. Seiring waktu, melalui pelatihan manajemen pengelolaan usaha menjadi semakin berkembang dari yang awalnya 20 kamar menjadi 100 kamar pada tahun 2018. Peningkatan usaha ini perlu penanganan serius untuk mempertahankan income pelaku usaha, dengan cara menerapkan 5R pada lokasi usaha. Berdasarkan pengamatan tim abdimas, permasalahan 5R merupakan hal yang penting sebab sekalipun peminat homestay dan dormitory banyak dan terdapat karyawan yang dipekerjakan di tempat usaha, namun masih minim pengetahuan akan 5R. Kondisi yang tidak teratur rapi dan kurang bersih di tempat usaha ditengarai akan menurunkan minat pengguna UMKM Arwati Homestay dan Dormitory maupun investor. Oleh karena itu dilakukan sosialisasi mengenai 5R kepada pelaku usaha, karyawan serta pengguna homestay dan dormitory. Hasil yang diperoleh setelah menjalankan 5R selama beberapa bulan yaitu lokasi usaha menjadi semakin rapi, bersih, teratur. Karyawan semakin terbiasa dalam menjalankan 5R yang akhirnya juga diikuti oleh pengguna homestay dan dormitory. Perluasan usaha UMKM dengan menarik investor untuk menambah kamar homestay dan dormitory tercapai, sehingga saat ini total kamar yang dimiliki sebanyak 130, dan income pelaku usaha meningkat.