Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PEMBUATAN GLISEROL TRIBENZOAT DARI GLISEROL (HASIL SAMPING INDUSTRI BIODIESEL) DENGAN VARIASI RASIO REAKTAN DAN TEMPERATUR REAKSI Rastini, Endah Kusuma; Jimmy, Jimmy; Auwalani, Wahyuda; Setiawati, Nur Aini
Jurnal Teknik Kimia Vol 10, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v10i2.533

Abstract

Gliserol merupakan hasil samping produksi biodiesel yang perlu diolah menjadi produk turunannya untuk memaksimalkan pemanfaatannya. Keberadaan gliserol akan melimpah saat produksi biodiesel berkembang. Meskipun gliserol bukan merupakan zat yang beracun, buangan limbah gliserol dengan volume yang besar tetap akan menimbulkan dampak yang serius bagi lingkungan dan kesehatan sehingga diperlukan usaha diversifikasi gliserol menjadi berbagai product urunanna untuk meningkatkan konsumsinya. Proses esterifikasi gliserol merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam konversi gliserol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut proses reaksi gliserol dan asam benzoat dengan menggunakan katalis asam klorida untuk mendapatkan kondisi optimum proses produksi gliserol tribenzoat dengan variasi temperatur dan rasio reaktan (gliserol dan asam benzoat). Penelitian dilakukan dengan mereaksikan antara asam benzoat yang larut dalam metanol dengan gliserol dan asam klorida sebagai katalis dalam reaktor berpengaduk dengan tekanan 3 atm, kecepatan pengadukan 100 rpm, volume reaktor 500 mL, waktu reaksi 60 menit, dan katalis 7%. Variabelnya adalah temperatur (50, 65, 70, 80, 90 0C) dan rasio mol gliserol/asam benzoate (1:3; 1:3,5; 1:5 dan 1:7). Kondisi optimum terjadi pada rasio reaktan 1:5 dan temperatur 70 ⁰C yang menghasilkan massa gliserol tribenzoat sebesar 55,48 g, yield terhadap gliserol sebesar 5,44 dan yield terhadap reaktan total hasil reaksi sebesar 77,87%.
KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER POLISTYRENE DAN SERAT TEBU Minah, Faidliyah Nilna; Astuti, Siswi; Rastini, Endah Kusuma
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 1 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Komposit Plafon memiliki acuan mutu berupa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur, hal ini mengacu pada SNI 03-2105. Kekuatan tekan merupakan kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Sebaliknya kekuatan Tarik adalah tegangan maksimum yang bias ditahan olehsebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Penelitian ini diharapkan dapatm enentukan komposisi terbaik dengan metode eksperimen dari variasi komposisi bahan. Benda uji yang dibuat terbuat dari semen dan agregat, dengan agregat campuran dari serat tebudan styrofoam. Variasi yang digunakan adalah 60%, 70%, 80%, 90% Semen dari total massa benda uji. Serta variasi dari agregat yaitu antara SeratTebu dan Styrofoam 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10. Analisa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur dilakukan setelah umur 14 hari. Rasio perbandingan agregat (styrofoam dan serat tebu) yang optimal sebagai plafon komposit, mempunyai kelebihan masing masing pada kekuatan materialnya. Untuk komposisi (80:20)% pada kekuatan tarik dan kekuatan lentur, sedangkan untuk komposisi (70:30)% pada kekuatan tekan nya.
PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI BERBASIS BAHAN ALAMI Minah, Faidliyah Nilna; Poespowati, Tri; Astuti, Siswi; Muyassaroh, Muyassaroh; Kartika, Rini; Elvianto, Elvianto; Hudha, Istnaeny; Rastini, Endah Kusuma
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 1 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati sehingga dijuluki negara agraris namun sampai saat ini masih belum bisa memanfaatkan sumberdaya hayati secara optimal, salah satunya tanaman penghasil minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Melihat akan hal ini, potensi usaha melalui ekstrak minyak atsiri tanaman sangat terbuka lebar. Salah satu metode sederhana dan peluang usaha yang sangat bagus adalah mengekstrak minyak atsiri dari tanaman dan hasilnya dapat dimodifikasi menjadi aroma terapi. Untuk objek dasar dari terciptanya aroma terapi adalah lilin. Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat,dimana lilin yang digunakan adalah juga merupakan bahan dari alam yaitu lilin lebah. Dengan demikian lilin aroma terapi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah yang ramah lingkungan.
PENGHAMBATAN AKTIFASI NFκ κκ κB OLEH CAPE (CAFFEIC ACID PHENETHYL ESTER), KOMPONEN AKTIF MADU LEBAH (HONEYBEE HIVES),PADA HUVEC’S (HUMAN UMBILICAL VEIN ENDOTHELIAL CELLS) YANG DIPAPAR LDL TEROKSIDASI Rohman, Mohammad Saifur; Rastini, Endah Kusuma; Sarbini, Dwi; A W, Titi; Widodo, Widodo; Sargowo, Djanggan
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 22, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.806 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2006.022.01.1

Abstract

The high prevalence of cardiovascular morbidity and  mortality caused by complication of atherosclerosisneeds an optimal effort to prevent the atherosclerosis progression and complication. Atherogenesis is a chronicinflammatory process which could be prevented via the inhibitionof NF?B, a known key transcription factor involved in inflammatory process. An active component of honeybee hives, CAPE (Caffeic Acid Phenethyl Ester), is believed to inhibit inflammatory process via the inhibition of NF?B activation. However, it remains uncertain whetherCAPE inhibits NF?B activation in endothelial cells. This study therefore was aimed to examine the molecular mechanism of CAPE mediated NF?B inactivation in OxLDL-treated HUVEC?s. Immunohistochemistry using p50 antibody was applied to detectthe migration of NF?B (p50-p65 complex) from inactive form in cytoplasmto active form in nucleus.
Penerapan Teknologi "Tuyuheji" Pada Industri Tempe Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan UKM Lalu Mustiadi; Siswi Astuti; F. Endah Kusuma Rastini
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v2i2.1342

Abstract

Pengusaha tempe “Diwas Jaya Purwodadi” merupakan salah satu pemasok tempe di Pasar Lawang Kabupaten Malang, pada proses pembuatannya menggunakan teknologi sederhana. Perebusan kedelai menggunakan bahan bakar kayu dan tangki perebusan menggunakan bahan aluminium. Bahan bakar kayu yang digunakan perbulan sebanyak 2 pickup dengan harga Rp600.000,00. Ruang pembersihan kulit kedelai, jadi satu dengan kandang sapi, ruang fermentasi berdinding batu bata dan berlantai tanah. Ruang produksi menjadi satu dengan rumah induk, sehingga asap pembakaran kayu bakar masuk ke dalam ruangan. Ditengarai oleh dokter puskesmas, ini salah satu penyebab dari penyakit sesak napas yang diderita oleh istri pengusaha tempe Diwas Jaya. Dari hasil produksi dan pemasaran yang dilaksanakan, laba kotor tanpa hitungan tiga pekerja perhari sebesar Rp 150.000,00. Oleh karena itu solusi dan rencana kegiatan yang diusulkan adalah pembuatan tungku kayu hemat energi (TUYUHEJI) yang ramah lingkungan, perbaikan fasilitas fermentasi, pembuatan media pemasaran on-line, pembuatan software administrasi keuangan. Setelah memakai TUYUHEJI terbukti adanya penurunan pemakaian bahan bakar 50%, tidak ada asap yang berasal dari pembakaran kayu, waktu pemasakan kedelai menjadi lebih pendek dan terjadi kenaikan produksi 20%. Pada waktu awal sekolah dan waktu banyak hajatan, semua pengusaha tempe mengalami penurunan,sehingga dilakukan pelatihan tambahan untuk membuat makanan berbahan dasar tempe. Adanya peningkatan pemahaman tentang sanitasi dan higienitas makanan serta keamanan pangan, sehingga tempat pendinginan kedelai dan tempat fermentasi semakin rapih dan bersih, susunan kedelai lebih kompak, rasa tempe menjadi lebih enak, dan pada tempe tidak ada mikroba e-coli. Dengan pemahaman manajemen usaha, sekarang telah ada laporan keuangan secara tertulis.
KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER POLISTYRENE DAN SERAT TEBU Faidliyah Nilna Minah; Siswi Astuti; Endah Kusuma Rastini
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Komposit Plafon memiliki acuan mutu berupa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur, hal ini mengacu pada SNI 03-2105. Kekuatan tekan merupakan kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Sebaliknya kekuatan Tarik adalah tegangan maksimum yang bias ditahan olehsebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Penelitian ini diharapkan dapatm enentukan komposisi terbaik dengan metode eksperimen dari variasi komposisi bahan. Benda uji yang dibuat terbuat dari semen dan agregat, dengan agregat campuran dari serat tebudan styrofoam. Variasi yang digunakan adalah 60%, 70%, 80%, 90% Semen dari total massa benda uji. Serta variasi dari agregat yaitu antara SeratTebu dan Styrofoam 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10. Analisa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur dilakukan setelah umur 14 hari. Rasio perbandingan agregat (styrofoam dan serat tebu) yang optimal sebagai plafon komposit, mempunyai kelebihan masing masing pada kekuatan materialnya. Untuk komposisi (80:20)% pada kekuatan tarik dan kekuatan lentur, sedangkan untuk komposisi (70:30)% pada kekuatan tekan nya.
PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI BERBASIS BAHAN ALAMI Faidliyah Nilna Minah; Tri Poespowati; Siswi Astuti; Muyassaroh Muyassaroh; Rini Kartika; Elvianto Elvianto; Istnaeny Hudha; Endah Kusuma Rastini
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati sehingga dijuluki negara agraris namun sampai saat ini masih belum bisa memanfaatkan sumberdaya hayati secara optimal, salah satunya tanaman penghasil minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Melihat akan hal ini, potensi usaha melalui ekstrak minyak atsiri tanaman sangat terbuka lebar. Salah satu metode sederhana dan peluang usaha yang sangat bagus adalah mengekstrak minyak atsiri dari tanaman dan hasilnya dapat dimodifikasi menjadi aroma terapi. Untuk objek dasar dari terciptanya aroma terapi adalah lilin. Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat,dimana lilin yang digunakan adalah juga merupakan bahan dari alam yaitu lilin lebah. Dengan demikian lilin aroma terapi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah yang ramah lingkungan
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Aktivasi NF-ĸβ dan Ekspresi Protein (TNF-α, ICAM-1) pada Kultur Sel Endotel (HUVECs) Dipapar Ox-LDL Endah Kusuma Rastini; Mohammad Aris Widodo; Mohammad Saifur Rohman
The Journal of Experimental Life Science Vol. 1 No. 1 (2011)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.623 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2011.001.01.06

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dan mekanisme kerja mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α dan ICAM-1 dalam menghambat proses aterosklerosis. Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan kultur sel endotel vena umbilikalis manusia (HUVECs). Dibuat dua kelompok kontrol pada kultur sel endotel yaitu kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok yang dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1, Kelompok perlakuan yaitu kultur sel endotel dengan pemberian dosis ekstrak mengkudu 2,5 μg ml-1, 5 μg ml-1 dan 10 μml-1 selama dua jam. Masing-masing sistem kultur dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1. Pemaparan Ox-LDL dilakukan selama 30 menit untuk mengetahui aktivasi NF-κβ dan 24 jam untuk mengetahui ekspresi protein TNF-α dan ICAM-1. Pengukuran aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α dan ICAM-1 menggunakan imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak mengkudu dengan dosis 2,5 μg ml-1, 5 μg ml-1 dan 10 μg ml-1 dapat menghambat aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α dan ICAM-1 pada kultur sel endotel manusia (HUVECs) dipapar Ox-LDL 40 μg ml-1 sebagai agen inflamasi yang dapat menimbulkan aterosklerosis. Melalui analisis ANOVA (p<0,01) diketahui terdapat hubungan negatif pada perlakuan antar dosis ekstrak mengkudu dalam menghambat aktivasi NF-κβ, ekspresi protein TNF-α dan ICAM-1 menggunakan analisis Spearman's (p<0,01). Kata kunci: aterosklerosis, ICAM-1, mengkudu (Morinda citrifolia L.), NF-κβ, Ox-LDL, TNF-α
Pelatihan Pembuatan Bioplastik Untuk Peningkatan Kreativitas Siswa Di Sma Nasional Malang Endah Kusuma Rastini; Siswi Astuti; Fourry Handoko; Prima Vitasari
JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.05 KB) | DOI: 10.36040/jasten.v1i1.3086

Abstract

The use of plastic is widely known in everyday life, with a variety of advantages (light but strong, transparent, waterproof, low price). But besides having advantages, conventional plastics also have disadvantages, namely that they are difficult to decompose and pollute the environment when they burn. The need to reduce the use of conventional plastics and replace them with the use of bioplastics in the community is still often socialized, one of which is to students at SMA Nasional Malang. The aim of training and socializing environmentally friendly bioplastics is so that students can reduce the use of conventional plastics and switch to using environmentally friendly products, as well as being able to make bioplastic products. The result of the bioplastic making training is that students are able to make eating and drinking utensils made from bioplastics with various models they like. Through socialization, students began to change their lifestyle by reducing the use of conventional plastics and switching to using environmentally friendly products. To better understand the dangers of conventional plastics to the environment, students compared the biodegradability of conventional plastics and bioplastics. The result is that bioplastics break down faster than conventional plastics. Knowledge of bioplastics and their raw materials is new to them. From the questionnaire, it was found that Malang National Senior High School students were very interested in the training provided, some wanted to make various bioplastic product creations independently and hoped that there would be other training to help students develop their knowledge and creativity.
PERBAIKAN MESIN PENGERING DAUN AFRIKA DI SMKN 1 WONOSARI KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE REVERSE ENGINEERING D. H. Praswanto; Siswi Astuti; Endah Kusuma Rastini; Fourry Handoko
JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.99 KB) | DOI: 10.36040/jasten.v2i1.3572

Abstract

Sumberdem Village in Wonosari Subdistrict, Malang Regency, has agricultural products in the form of medicinal plants, one example is African leaves. This plant is used as a tea product for consumption by diabetics. SMKN 1 Wonosari is a partner that produces African leaf tea. To make African leaf tea products, use a dryer. The drying machine owned by SMKN 1 Wonosari was not optimal due to several problems when we used it. There were 3 problems when the team used the partner's dryer, namely the location of the heating element was not optimal so that the drying of the African leaves was not evenly distributed, the sharp edges of the racks could cause work accidents and the wheels on the drying mat were not strong enough to withstand the load. The solution to the problem used is repairing the dryer. There are 3 methods in community service activities carried out to achieve the outcome, namely the approach method, the reverse engineering method and on the job training. The result of this activity is an African leaf drying machine using a heating element on each shelf. This drying machine with 1450 watts of power has the advantage that the results of drying African leaves can be evenly distributed, drying time is faster and safer to use. The use of this drying machine partners can save production costs of Rp. 7,403 for every 4kg of wet African leaves.