Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Perencanaan Jaringan Lte Advanced Menggunakan Metode Fractional Frequency Reuse Dan Fitur Carrier Aggregation Ayu Tika Permatasari; Hafiddudin Hafiddudin; Linda Meylani
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LTE Advanced merupakan teknologi generasi ke 4 (4G) yang memberikan fitur-fitur terbaru demi mencapai data rate yang tinggi. Data rate untuk LTE Advanced diharapkan mencapai 1 Gbps untuk sisi downlink dan 300 Mbps untuk sisi uplink. Salah satu fitur yang menjadi faktor bertambahnya data rate adalah dengan teknik Carrier Aggregation. Namun untuk mencapai performasi yang maksimal pada jaringan LTE dapat terhambat karena permasalahan co-channel interference. Untuk mencapai performansi jaringan yang optimal, dilakukanlah metode frequency reuse sebagai management interference dan  penambahan fitur  carrier  Skema  frequency reuse  yang  digunakan adalah Fractional Frequency Reuse yaitu membagi sel menjadi dua daerah, cell edge dan cell centre dengan menggunakan daya pancar yang berbeda. Sedangkan skema penerapan carrier aggregation yang digunakan adalah carrier aggregation deployment scenario 3 dengan menggunakan dua band frekuensi dan pola pancara yang berbeda . Parameter yang dianalisis pada jurnal kali ini adalah RSRP, CINR, Connected user dan Throughput. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa penerapan FFR pada skenario CA terjadi efek yang beragam pada setiap parameter. Terjadi peningkatan CINR, namun throughput dan connected user mengalami penurunan performansi dikarenakan terdapat bandwidth yang tidak terpakai di tiap sel nya. Namun penerapan FFR meningkatkan cell edge throughput jika dibandingkan tanpa penerapan FFR yang hanya menghasilkan throughput yang tinggi pada cell center. Kata Kunci : LTE Advanced, Carrier Aggregation, FFR
Analisis Dan Perencanaan Jaringan Long Term Evolution Indoor Studi Kasus Di Pabrik Pt. South Pasific Viscose Dimas Rangga Wisnuadi; Uke Kurniawan Usman; Hafiddudin Hafiddudin
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lokas i indus tri di Indones ia s aat ini membutuhkan kualitas layanan data yang bagus dan cepat, karena indus tri membutuhkan aks es Internet yang bagus untuk meningkatkan kualitas perus ahaan ters ebut. Pada pengerjaan penelitian ini menganalis is perencanaan LTE indoor yang berada pada lingkungan pabrik PT.South Pasific Viscose. PT.South Pasific Viscose s ebagai s alah s atu indus tri pembuat bakal kain dan kapas membutuhkan kualitas layanan data yang dapat menunjang kebutuhan layanan data baik untuk pekerja ataupun untuk perus ahaan itu s endiri s ehingga diperlukan perencanaan jaringan Indoor Long Term Evolution (LTE) untuk memenuhi kebutuhan us er di s ekitar lokas i. Pada penelitian di pabrik PT South Pasific Viscose memerlukan analis is pemas angan terhadap jumlah antenna. Analis is ini dilakukan oleh 2 parameter yang diperhitungkan,yaitu terhadap kualitas coverage dan capacity dan diambil untuk jumlah antenna terbanyak dari kedua parameter perhitungan planning ters ebut. Pada perencaanaan indoor LTE kali ini diperlukan software Radio Program Simulator (RPS 5.4) untuk menganalis is kualitas jaringan indoor dengan menggunakan frekuens i 1800 MHz dan bandwi dth s i s tem 20 MHz. Has il dari perhitungan coverage, jumlah antenna yang didapat adalah 10 FAP dan untuk perhitungan capacity jumlah antenna yang didapat adalah 3 FAP. Dari has il s imulas i yang telah dilakukan dipilih s kenario terbaik untuk tiap lantai gedung. Untuk parameter RSL (Receive Signal Level) didapatkan rata-rata nilai terbaik s ebes ar -55,83 dBm,s edangkan untuk parameter SIR didapatkan nilai rata-rata terbaik s ebes ar 41,39 dB. Keywor ds : Long Term Evolution, Indoor, RSL, SIR, walktest, coverage, capacity
Analisis Simulasi Vertical Handover Dari Lte Ke Wifi 802.11n Pada Layanan Video Streaming Muhamad Nurhamsach Pratama; Uke Kurniawan Usman; Hafiddudin Hafiddudin
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan pertumbuhan populasi pelanggan dan peningkatan layanan data dalam penggunaan smartphone dan perangkat lainnya mengakibatkan trend pada akses layanan informasi dan data semakin meningkat terutama pada jaringan seluler. Keterbatasan infrastruktur jaringan seluler mengakibatkan terhambatnya user untuk dapat akses data dikarenakan adanya kepadatan trafik. Selain itu untuk tetap menjaga kontinuitas layanan pada jaringan telekomunikasi dibutuhkan mekanisme handover yang handal. Handover tidak hanya terjadi pada sistem atau teknologi yang sama, tetapi juga memungkinkan terjadi pada sistem yang berbeda disebut sebagai vertical handover. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan pengalihan trafik data pada jaringan LTE melewati jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity). Pada penelitian ini dilakukan analisis dan simulasi vertical handvoer dari LTE ke Wi-Fi 802.11n dengan menggunakan software MATLAB R2016a. Adapun analisis yang akan dilakukan dengan mengamati parameter Probabilitas Dropping, Handover Margin, dan Frame Error Rate. Pada hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi terbaik RSRPmin dan RSSImin berdasarkan probabilitas droppping minimum adalah RSRP -99 dBm dan nilai RSSI -80 dBm. Untuk nilai HOM dan FER dengan kecepatan 0 km/jam HOM sebesar 88,987 dB dan FER sebesar 0,0038, saat kecepatan 1 km/jam HOM sebesar 13,596 dB dan FER sebesar 0,00040, saat kecepatan 2 km/jam HOM sebesar 15,528 dB dan FER sebesar 0,0039, saat kecepatan 5 km/jam HOM sebesar 14,276 dB dan FER sebesar 0,00038, saat kecepatan 8 km/jam HOM sebesar 18,635 dB dan FER sebesar 0,00038, saat kecepatan 10 km/jam HOM sebesar 24,719 dB dan FER sebesar 0,00042, saat kecepatan 20 km/jam HOM sebesar 23,518 dB dan FER sebesar 0,00049, dan saat kecepatan 50 km/jam HOM sebesar 28,509 dB dan FER sebesar 0,00075. Kata kunci : long term evolution, vertical handover, video streaming, probabilitas dropping, handover margin, FER
Analisis Perencanaan Jaringan Lte Multi-rat Umts Existing Study Kasus Di Kota Bandung Iqbal Tawakal; Heroe Wijanto; Hafiddudin Hafiddudin
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan jaringan LTE pada frekuensi 1800 MHz di kota Bandung ini dilakukan berdasarkan metode konvensional yaitu berdasarkan kriteria coverage dan capacity dari segi radio access serta memperhitungkan interferensi inter-RAT UMTS release 5 site existing berdasarkan salah satu operator di Indonesia ini. Perencanaan jaringan LTE ini menggunakan bandwidth selebar 20 MHz dan antenna mimo 2x2. Dengan skenario ini dapat meningkatkan kapasitas dan data rate pada user. Parameter yang dianalisis adalah jumlah site, RSRP, CINR, BLER dan persentase user reject berdasarkan simulasi menggunakan skema Mimo 2x2 dan Bandwidth 20MHz pada Software. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan jaringan LTE multi-RAT di daerah Kecamatan Sukajadi yang membutuhkan site sebanyak 2, mendapatkan nilai rata-rata dari RSRP level -96.42dbm, mendapatkan nilai rata-rata dari C/(I+N) 4.81db, mendapatkan nilai rata-rata dari BLER 0.03 dan rata-rata persentase connected user 98,4 %. Sedangkan daerah Kecamatan Buah Batu dibutuhkan site sebanyak 4, mendapatkan nilai rata-rata dari RSRP level -76.7dbm, mendapatkan nilai rata-rata dari C/(I+N) 3.46db, mendapatkan nilai rata-rata dari BLER 0.03 dan rata-rata persentase connected user 98,7%. Kemudian daerah Kecamatan Bojongloa Keler dibutuhkan site sebanyak 3, mendapatkan nilai rata-rata dari RSRP level -75.72dbm, mendapatkan nilai rata-rata dari C/(I+N) 3.46db, mendapatkan nilai rata-rata dari BLER 0.04 dan rata-rata persentase connected user 99%. Kata Kunci : LTE, inter-RAT, multi-RAT, bandwith, throughput, BLER, RSRP dan C/(I+N).
Analisis Optimasi Akses Radio Frekuensi Pada Jaringan Long Term Evolution (lte) Di Daerah Bandung Fauzi Hidayat; Hafiddudin Hafiddudin; Linda Meylani
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi LTE di Indonesia memanfaatkan jaringan eksisting yang sudah ada, di mana dalam perkembangannya mengalami kendala terutama dalam menjaga performansi jaringan yang diakibatkan oleh lonjakan data yang semakin meningkat dan kualitas coverage yang tidak maksimal. Operator perlu memikirkan skenario yang efisien dalam mengatasi permasalahan low RSRP Radio Signal Rceive Power), low RSRQ (Radio Signal Reference Quality) dan low Throughput agar memenuhi parameter KPI sesuai yang telah ditentukan.. Penelitian ini menggunakan skenario physical tuning (pengaturan tinggi dan tilting antena), expand bandwidth dan penggunakaan SFR sebagai skenario optimasi jaringan LTE studi kasus di daerah Bandung. Optimasi dilakukan dengan menganalisa permasalahan pada layer akses radio (Radio frekuency layer) dengan meninjau parameter RSRP, RSRQ, connected user dan mean throughput. Performansi jaringan eksisting mengalami peningkatan setelah dilakukan proses optimasi. Nilai mean throughput meningkat dari 7,24 Mbps menjadi 19,18 Mbps, dengan target KPI di atas 12 Mbps. Parameter persebaran nilai rata- rata RSRP menurun dari nilai -93,94 dBm menjadi -96,18 dBm, tetapi jika ditinjau dari persentase nilai yang berada di atas threshold senilai -105 dBm, persebaran nilai RSRP mengalami peningkatan dari 81,58% menjadi 96,67%. Parameter persebaran nilai rata-rata RSRQ meningkat dari nilai -14,6 dBm menjadi –12,93 dBm, dengan persentase nilai yang berada di atas threshold senilai -15 dBm, mengalami peningkatan dari 61,3% menjadi 96,48%. Jumlah user yang dapat terkoneksi dengan batas rejected user 2% meningkat dari 313 menjadi 914 user. Parameter tinjauan yang telah memenuhi target KPI menunjukkan bahwa skenario optimasi yang telah dilakukan berhasil mengatasi permasalahan low RSRP Radio Signal Rceive Power), low RSRQ (Radio Signal Reference Quality) dan low Throughput. Kata kunci: LTE, Optimasi, physica tuning,, expand bandwidth, SFR
Analisis Perancangan Jaringan Long Term Evolution (lte) Frekuensi 1800mhz Dan Wifi 802.11n Frekuensi 2400mhz Femtocell Pada Asrama Putra Gedung A Dan B Universitas Telkom Gian Dhaifannahri; Achmad Ali Muayyadi; Hafiddudin Hafiddudin
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asrama adalah tempat sibuk yang membutuhkan perancangan jaringan seluler indoor, penelitian ini dilakukan pada gedung asrama putra Universitas Telkom yang terdiri dari 4 lantai tiap gedung. Hal ini didasari banyaknya mahasiswa Universitas Telkom yang tinggal di gedung tersebut dan membutuhkan akses data untuk berbagai keperluan, konstruksi bangunan atau dinding-dinding yang tebal menyebabkan penerimaan sinyal pada area indoor gedung asrama menjadi buruk. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan perancangan jaringan LTE 1800MHz dan juga WiFi 2400 MHz. Perancangan jaringan LTE dan WiFi dilakukan untuk mendapatkan jumlah FAP (Femtocell Access Point) LTE dan AP (Access Point) WiFi menggunakan perhitungan coverage dan capacity. Pada perhitungan coverage digunakan model propagasi Cost 231 Multiwall dan untuk software simulasi menggunakan RPS (Radiowave Propagation Simulator) 5.4. Penelitian ini disusun dengan beberapa skenario yaitu memodelkan hasil perancangan WiFi 802.11n, memodelkan hasil perancangan LTE dan memodelkan hasil perancangan jaringan WiFi 802.11n diintegrasi dengan jaringan LTE. Parameter yang dianalisis pada penelitian ini adalah receive signal level (RSL) dan signal to interference ratio (SIR). Hasil Penelitian dengan kinerja paling optimal adalah dengan menggunakan hasil perancangan 1 FAP LTE tiap lantai dengan 1 AP WiFi untuk tiap lantai dengan hasil SIR 10,35 dB dengan RSL -48,57 dBm. Kata Kunci : LTE, WiFi 802.11n, FAP, RSL, SIR
Analisis Rekonfigurasi Jaringan Hybrid Optik-tembaga Menjadi Jaringan Optik Paliwan Paliwan; Akhmad Hambali; Hafiddudin Hafiddudin
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan optik merupakan jalur transmisi data yang dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan bandwidth yang semakin besar. Hal itu menjadikan sistem komunikasi optik sebagai solusi dalam memenuhi besar dan padatnya kebutuhan traffic data saat ini. Pada sebagian tempat terutama kota-kota besar di Indonesia umumnya sudah menggunakan jaringan optik baik secara keseluruhan maupun gabungan dari optik dan tembaga. Pada penelitian ini dilakukan analisis rekonfigurasi jaringan hybrid antara optik dan tembaga menjadi jaringan optik dalam studi kasus jaringan komunikasi optik di STO Cijawura. Dalam penelitian ini juga dianalisis kebutuhan yang diperlukan untuk melakukan migrasi dari jaringan hybrid menjadi jaringan optik. Analisis lainnya terkait kualitas jaringan existing pada daerah Cijawura yang masih menerapkan jaringan hybrid untuk kemudian dibandingkan dengan rekonfigurasi jaringan optik. Keluaran dari penelitian ini adalah berupa hasil rekonfigurasi jaringan optik dengan total redaman maksimum sebesar 28 dB dan nilai performansi BER tidak lebih dari 1×10-9 . Hasil penelitian tugas akhir ini juga diharapkan dapat menjadi bahan rujukan untuk perancangan dan peningkatan kualitas jaringan PT Telkom secara khusus pada STO Cijawura. Kata Kunci: optik, migrasi, hybrid optik, full optik, FTTH