Pandemi covid-19 telah memberikan banyak sekali dorongan akan perubahan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Salah satu perubahan akibat pandemi ialah munculnya regulasi Flexible Working Arrangement (FWA) di perusahaan. Metode kerja FWA ini merubah cara kerja karyawan di perusahaan, yang semula didominasi kegiatan rutin di kantor menjadi lebih fleksibel di luar kantor. Perusahaan XYZ merupakan perusahaan bidang IT yang bergerak di marketplace online pertama di Indonesia, yang memberikan solusi bagi masyarakat untuk memperoleh produk dan jasa kebutuhan rumah yang berkualitas dengan beragam pilihan. Selama masa pandemi, perusahaan XYZ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik job role tertentu dikaitkan dengan jenis tipe fwa tertentu. Uji beda dengan menggunakan Kruskal Walis dilakukan untuk melihat hubungan antar dua variabel, dan pengelompokan karakteristik dilakukan dengan metode clustering K-Means. Terdapat 83 responden yang menjadi subyek penelitian berasal dari 6 karakteristik job role di bidang IT yang berbeda (Project Manager, Software Designer, Software Engineer, Software Tester, System Analyst, dan IT Consultant). Data diambil dengan menggunakan metode survey (purposive sampling). Sejumlah data demografis seperti Jenis Kelamin, Usia, Status Pernikahan, dan Pengalaman Kerja juga diambil untuk menjelaskan karakteristik responden. Hasil uji beda antara dua variabel menunjukkan hasil yang tidak ada perbedaan yang siginifikan antara job role dengan jenis tipe FWA. Dapat di artikan bahwa penerapan FWA pada Industri IT tidak terkait pada job rolenya. Sedangkan berdasarkan clustering dengan K-Means menghasilkan bahwa job role yang lebih dominan menggunakan jenis tipe FWA yaitu job role Sytem Analyst, IT Consultan dan Softwere Designer dan Hasil clustering juga menunjukkan bahwa hanya laki-laki yang memiliki preferensi menggunakan FWA, sementara perempuan tidak memiliki preferensi tersebut dalam penelitian ini.Berdasarkan hasil penelitian yang ada dapat diusulkan rancangan kerja yaitu work desgin. Dalam merancang work design terhadap job role perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti faktor demografi, dan jenis tipe FWA. Dapat dilihat juga dalam merancang tidak terdapat perbedaan preferensi antara gender, status pernikahan, tipe pekerjaan, pengalaman kerja, dan job role. Berdasarkan hasil penelitian yang mencatat preferensi responden dari job role Sytem Analyst lebih memilih jenis tipe FWA Work form home , Flexible Time, Job sharing dan Teleworking dengan karakterstik seperti jenis kelamin laki-laki, tipe pekerjaan project, usia rentang 21-3o tahun, status menikah dan pengalaman >8 tahun. Job role It Consultan lebih memilih jenis tipe FWA Work form home, Flexible Time, dan Teleworking dengan karakterstik seperti jenis kelamin laki-laki, tipe pekerjaan project, usia rentang 21-3o tahun, status belum menikah dan pengalaman < 3 tahun. dan Software Designer lebih memilih jenis tipe Work form home, Flexible Time, Job sharing, Reduce Working Time Comprresed Work Time, Comprresed Work Week, dan Teleworking dengan karakterstik seperti jenis kelamin laki-laki, tipe pekerjaan Hybrid, usia rentang 21-3o tahun, status belum menikah dan pengalaman < 3 tahun. Selanjutnya dalam melakukan sistem Flexible Working Arrangement, tentu diperlukan adanya monitoring untuk memastikan karyawan yang melakukan sistem tersebut tetap produktif dan mencapai target. Kata Kunci : Flexible Working Arrangement, Job Role, Uji Kruskal-Wallis.