Claim Missing Document
Check
Articles

PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) DAN METODE HYBRID SISTEM UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN STUDI KASUS : KLINIK MEDIKA 24 Sari, Gita Purnama; Sulistyo, Budi; Santosa, Budi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 03 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.967 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v2i03.58

Abstract

Klinik Medika 24 merupakan salah satu klinik pratama yang berada di daerah Kabupaten Bandung. Pada Klinik Medika 24, pengendalian obat yang terdapat di klinik terbilang belum baik sehingga mengakibatkan permasalah yaitu persediaan obat melebihi dari permintaan tiap bulan yang berdampak pada tingginya total biaya persediaan. Hal ini dapat terjadi karena klinik Medika 24 belum mengklasifikasikan obat berdasarkan nilai pemakaiannya dan tingkat kekritisan obat tersebut dalam pengendalian obatnya, serta dalam melakukan pemesanan obat klinik Medika 24 tidak memperhatikan persediaan maksimum dan sisa persediaan yang ada. Dari permasalahan tersebut, pada penelitian ini dilakukan pengklasifikasian obat dengan menggunakan analisis ABC-VED dan menerapkan sistem inventori probabilistik metode Continuous Review (s,S) dan metode Hybrid Sistem untuk menghasilkan parameter persediaan yang mendekati optimal dengan perhitungan Hadley-Within. Berdasarkan pengklasifikasian obat dengan menggunakan analisis ABC-VED dihasilkan 3 kelas obat. Perhitungan dengan metode Continuous Review (s,S) untuk obat kelas I memberikan penurunan total biaya persediaan 51%. Sedangkan perhitungan dengan menggunakan metode Hybrid Sistem untuk obat ekelas II dan kelas III memberikan penurununan total biaya persediaan sebesar 49%.
KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA Nugroho, Danang Satria Mustari; Sulistyo, Budi; Ardiansyah, M Nashir
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 1 No 02 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.465 KB)

Abstract

Persediaan merupakan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi yang menunggu untuk diproses pada tahap selanjutnya. PT SMA, perusahaan yang terletak di Sunter, Pegangsaan Dua, Cikarang, Cibitung, dan Cikampek bergerak dalam bidang otomotif untuk memenuhi permintaan sepeda motor di Indonesia. PT SMA telah mencapai 4,2 juta unit untuk total kapasitas produksi sepeda motor tiap tahun. PT SMA Pegangsaan Dua telah memproduksi 5 jenis sepeda motor. Ketidakseimbangan antara jumlah produksi konstan dan permintaan kebutuhan komponen kepada pemasok berubah-ubah. Hal ini dapat berpengaruh terhadap peningkatan total biaya persediaan. Berdasarkan kasus ini, perusahaan membutuhkan perbaikan dalam menentukan jumlah dan interval pemesanan bahan baku optimal. Dengan menggunakan model Continuous Review, jumlah dan interval pemesanan optimal dapat ditentukan untuk meminimasi total biaya persediaan.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Puspita, Ika Arum; Sulistyo, Budi; Pratami, Devi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.427 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.27

Abstract

PEMDA (Pemerintah Daerah) diharapkan memiliki Perda bangunan gedung yang mengatur tentang penataan bangunan dan lingkungan. Pada kenyataannya pembangunan bangunan masih banyak yang dibangun tanpa dilengkapi dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), selain itu masih banyak bangunan yang dibangun tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan yang menyebabkan rawan banjir, longsor, kumuh dan rawan kriminalitas. Penelitian ini merupakan perancangan aplikasi yang dapat mempermudah pemerintah dalam mengontrol bangunan yang mmiliki IMB. Aplikasi ini berisikan data bangunan, tata ruang, penggunaan lahan, dan fungsionalitas bangunan. Dari sistem ini akan ditampilkan informasi bangunan beserta kriteria atau fungsionalitas bangunan yang sesuai dengan IMB-nya. Fungsi lain dari aplikasi sistem informasi geografis (SIG) sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan perizinan pengajuan pembuatan IMB. Selain itu juga dapat digunakan untuk pendokumentasian data kepemilikan IMB menadi satu data base.
KPI Selection Using The AHP Method on SOE X Berliana, Regine Rahmada; Sulistyo, Budi; Suwarsono, Litasari Widyastuti
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2020): The 1st International Conference on Business and Engineering Management (IConBEM)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2020i1.8487

Abstract

PT X (Persero), a state-owned enterprise under the Ministry of Indonesia SOEs (KBUMN), is required to set up the Key Performance Indicators (KPI) Regulations based on the Assessment Criteria for Performance Excellence (KPKU). The re-weighting of KPIs using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method is conducted by selecting performance indicators based on five perspectives. Based on the study results, selected performance measures for financial and market perspectives are cash position, cash-to-cash time cycle, income, and financial operations efficiency. Selected performance measures for customer focus perspective are customer complaints, complaint management, effective complaint resolution, and warranty claims; customer satisfaction and dissatisfaction; and retention, acquisition, and loss of customers and customer accounts. Selected performance measures for product and process effectiveness perspective are product performance, work system performance, improved performance of administrative functions and other supporting functions; and indicators of internal responsiveness. Selected performance measures for the perspective of workforce focus are turnover and effectiveness of training, retraining, or cross-functional training. Selected performance measures for leadership, governance, and community responsibility perspectives are the company's contribution to social welfare, achievements worthy of note in this field; and environmental, legal, and regulatory compliance.
Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS Budi Sulistyo; Kurniawan Arif Aprianto
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2005
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, layanan pesan singkat atau Short Message Service (SMS) sudah menjadi kebutuhan utama bagisekitar 20 juta pelanggan telepon selular di Indonesia. Sebagai suatu teknologi informasi, SMS hanyamerupakan layanan tambahan yang ditumpangkan pada kanal frekuensi selular, sehingga secara teknis dapatdiberikan secara mudah dan murah. Namun karena keterbatasannya, pengembangan SMS lebih banyakdilakukan pada nilai tambah layanannya (VAS), bukan teknologinya. Untuk itu pada makalah ini akan dikajisuatu konsep baru layanan SMS, yaitu Free Repply SMS atau layanan bebas balas SMS -dimana penerimapesan dapat membalas pesan yang masuk tanpa membayar/berkurang pulsanya, dengan beberapa kondisi yangmemenuhi persyaratan. Kajian pada makalah ini akan dibahas dari aspek teknologi dan aspek lain yangmemungkinkan pada penerapannya.Kata Kunci: Short Message Service (SMS), Free Repply SMS, Selular
SCM Produk Pertanian Berbasis IT Budi Sulistyo
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2004
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Conceptually, Supply Chain Management (SCM) includes all value-adding activitiesfrom the extraction of raw materials through the transformation process and through deliveryto the end user.Supply Chain Management is one of the principal areas which focusing to increasecompetitive advantage and shareholder value and reduce cost production and distribution.The SCM for agriculture product distribution in Indonesia is a chain of process thatfacilitates business activity between trading partners, from the purchase of raw goods andsupporting products for farming to the delivered process of the agriculture product to themarket. The production and distribution of agriculture products in Indonesia largely possessa number of weaknesses and inefficiencies such as unplanned and poorly-managedproduction, as well as lengthy distribution chain and unstable price. In this paper, we proposea model of implemented SCM Network for Agriculture Product Distribution in Indonesia tocreate a better communication and distribution network among the players based onInformation Technology.Keywords: supply chain management, agriculture product, distribution, informationtechnology
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Ika Arum Puspita; Budi Sulistyo; Devi Pratami
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.27

Abstract

PEMDA (Pemerintah Daerah) diharapkan memiliki Perda bangunan gedung yang mengatur tentang penataan bangunan dan lingkungan. Pada kenyataannya pembangunan bangunan masih banyak yang dibangun tanpa dilengkapi dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), selain itu masih banyak bangunan yang dibangun tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan yang menyebabkan rawan banjir, longsor, kumuh dan rawan kriminalitas. Penelitian ini merupakan perancangan aplikasi yang dapat mempermudah pemerintah dalam mengontrol bangunan yang mmiliki IMB. Aplikasi ini berisikan data bangunan, tata ruang, penggunaan lahan, dan fungsionalitas bangunan. Dari sistem ini akan ditampilkan informasi bangunan beserta kriteria atau fungsionalitas bangunan yang sesuai dengan IMB-nya. Fungsi lain dari aplikasi sistem informasi geografis (SIG) sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan perizinan pengajuan pembuatan IMB. Selain itu juga dapat digunakan untuk pendokumentasian data kepemilikan IMB menadi satu data base.
PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) DAN METODE HYBRID SISTEM UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN STUDI KASUS : KLINIK MEDIKA 24 Gita Purnama Sari; Budi Sulistyo; Budi Santosa
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 2 No 03 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v2i03.58

Abstract

Klinik Medika 24 merupakan salah satu klinik pratama yang berada di daerah Kabupaten Bandung. Pada Klinik Medika 24, pengendalian obat yang terdapat di klinik terbilang belum baik sehingga mengakibatkan permasalah yaitu persediaan obat melebihi dari permintaan tiap bulan yang berdampak pada tingginya total biaya persediaan. Hal ini dapat terjadi karena klinik Medika 24 belum mengklasifikasikan obat berdasarkan nilai pemakaiannya dan tingkat kekritisan obat tersebut dalam pengendalian obatnya, serta dalam melakukan pemesanan obat klinik Medika 24 tidak memperhatikan persediaan maksimum dan sisa persediaan yang ada. Dari permasalahan tersebut, pada penelitian ini dilakukan pengklasifikasian obat dengan menggunakan analisis ABC-VED dan menerapkan sistem inventori probabilistik metode Continuous Review (s,S) dan metode Hybrid Sistem untuk menghasilkan parameter persediaan yang mendekati optimal dengan perhitungan Hadley-Within. Berdasarkan pengklasifikasian obat dengan menggunakan analisis ABC-VED dihasilkan 3 kelas obat. Perhitungan dengan metode Continuous Review (s,S) untuk obat kelas I memberikan penurunan total biaya persediaan 51%. Sedangkan perhitungan dengan menggunakan metode Hybrid Sistem untuk obat ekelas II dan kelas III memberikan penurununan total biaya persediaan sebesar 49%.
KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA Danang Satria Mustari Nugroho; Budi Sulistyo; M Nashir Ardiansyah
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 1 No 02 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persediaan merupakan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi yang menunggu untuk diproses pada tahap selanjutnya. PT SMA, perusahaan yang terletak di Sunter, Pegangsaan Dua, Cikarang, Cibitung, dan Cikampek bergerak dalam bidang otomotif untuk memenuhi permintaan sepeda motor di Indonesia. PT SMA telah mencapai 4,2 juta unit untuk total kapasitas produksi sepeda motor tiap tahun. PT SMA Pegangsaan Dua telah memproduksi 5 jenis sepeda motor. Ketidakseimbangan antara jumlah produksi konstan dan permintaan kebutuhan komponen kepada pemasok berubah-ubah. Hal ini dapat berpengaruh terhadap peningkatan total biaya persediaan. Berdasarkan kasus ini, perusahaan membutuhkan perbaikan dalam menentukan jumlah dan interval pemesanan bahan baku optimal. Dengan menggunakan model Continuous Review, jumlah dan interval pemesanan optimal dapat ditentukan untuk meminimasi total biaya persediaan.
PEMBUATAN ZIRKON TETRAKLORIDA DARI PASIR ZIRKON DENGAN PROSES KERING SECARA LANGSUNG Budi Sulistyo
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 8 Nomor 1 Januari 2005
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.145 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2005.8.1.178

Abstract

PEMBUATAN ZIRKON TETRAKLORIDA DARI PASIR ZIRKON DENGAN PROSES KERING SECARALANGSUNG. Logam zirkon diperlukan sebagai bahan struktur pada kelongsong bahan bakar reaktor nuklir, bejanatekan dan pipa maupun sebagai paduan logam zirkon yang mendukung industri nuklir dan nonnuklir. Pengolahanpasir zirkon dilakukan tiga tahapan proses yaitu tahap I : memisahkan antara unsur zirkonium dengan unsur silikon,diperoleh hasil ZrCl4 dan hasil samping SiCl4, tahap II : proses pemurnian ZrO2, dan tahap III : proses pembuatanlogam zirkon dari ZrO2. Pada tahap I ini ada dua proses yaitu proses basah dan proses kering. Pada proses keringada 3 cara, yaitu proses karbida, proses karbonitrit dan proses kering secara langsung. Dari ketiga cara proseskering tersebut ada perbedaan mendasar, yaitu tingkat suhu operasinya yang berakibat pada derajat konversiproses. Pada penelitian ini yang dilakukan adalah proses kering secara langsung karena suhunya paling rendah diantara proses kering lainnya. Metode yang digunakan dalam proses kering secara langsung ini adalah fixed bedchlorination. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh perbandingan pasir zirkon dengan karbon,pengaruh jumlah gas Cl2 dan pengaruh pembuatan umpan, terhadap konversi zirkon tetraklorida. Zirkon tetrakloridaadalah hasil antara dari pengolahan pasir zirkon menjadi zirkon ingot, yang dapat digunakan sebagai bahan dasarpembuatan ZrO2, dan atau logam zirkon. Sebagai bahan baku adalah pasir zirkon dengan kadar 45% berat Zr dankarbon dari calsined coke atau grafit, gas Cl2 serta sukrosa sebagai binder. Pasir zirkon dan karbon terlebih duludibentuk briket, baru kemudian dilakukan klorinasi pada suhu 950 oC dengan waktu 15 menit, tekanan 74 mmHg.Hasil klorinasi adalah ZrCl4 dan SiCl4. Dari penelitian ini diperoleh perbandingan berat umpan pasir zirkon : karbon :sukrosa adalah 73 : 22 : 5% berat, tekanan pembriketan 18 kN, kecepatan alir gas Cl2 4,4 l/menit, diperoleh konversiklorinasi sebesar 17%.