Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) ini dilatar belakangi dari anggapan guru bahwa lembar kerja siswa adalah kumpulan soal evaluasi yang dikerjakan oleh siswa. Salah satu karakteristik pembelajaran tematik yaitu pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman langsung menjadi latar belakang dalam pengembangan lembar kerja siswa berbasis outdoor learning. Outdoor learning membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman melalui pengalaman sendiri sehingga pembelajaran lebih bermakna. Penelitian ini menggunakan metode Design Based Research yang digunakan untuk menghasilkan lembar kerja siswa berbasis outdoor learning. Produk lembar kerja siswa berbasis outdoor learning ini dirancang untuk dua kali pertemuan. Pertemuan pertama mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pertemuan kedua mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Seni Budaya dan Prakarya. Rancangan lembar kerja siswa berbasis outdoor learning ini divalidasi oleh tiga ahli. Setelah divalidasi tiga ahli dan direvisi kekurangannya, kemudian dilakukukan uji coba sebanyak dua kali. Pada uji coba pertama dan kedua, rata-rata 98.75% siswa menyatakan penggunaan lembar kerja siswa membantu mereka dalam memahami materi. Pada uji coba pertama, hasil analisis lembar kerja siswa terhadap kesesuaian jawaban yakni 86.41%. Pada uji coba kedua, hasil analisis lembar kerja siswa terhadap kesesuaian jawaban yakni 98.71%. Lembar Kerja Siswa pada uji coba 2 kemudian direvisi menjadi produk akhir lembar kerja siswa berbasis outdoor learning.