Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Model Polya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Soal Cerita Luas Daerah Persegi dan Persegi Panjang Meris Aristiani; Epon Nur'aeni L; Oyon Haki Pranata
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 2 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.916 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i2.7237

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Peneliti menemukan salah satu alternatif pemecahan masalah melalui penerapan model polya pada pembelajaran yang diasumsikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model polya; 2) Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model polya; 3) peningkatan hasil belajar siswa pada soal cerita dengan menerapan model polya. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan MC Taggart sebanyak 3 siklus digunakan untuk mendapatkan data penelitian di SD yang berada di Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Aktivitas siswa meningkat disetiap siklusnya yaitu siswa lebih memahami tahap menyelesaikan soal cerita dan lebih percaya diri dalam mengkomunikasikan hasil diskusi. Hasil belajar siswa pada siklus I mencapai nilai rata-rata kelas 70,22. Siklus II mencapai nilai rata-rata kelas 82,39 sedangkan pada siklus ke III mencapai puncak peningkatan dengan nilai rata-rata kelas 83,26. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model polya pada soal cerita luas daerah persegi dan persegi panjang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Lembar Kerja Siswa Berbasis Outdoor Learning di Sekolah Dasar Sandi Wahyuni; Oyon Haki Pranata; Akhmad Nugraha
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.246 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i1.7239

Abstract

Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) ini dilatar belakangi dari anggapan guru bahwa lembar kerja siswa adalah kumpulan soal evaluasi yang dikerjakan oleh siswa. Salah satu karakteristik pembelajaran tematik yaitu pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman langsung menjadi latar belakang dalam pengembangan lembar kerja siswa berbasis outdoor learning. Outdoor learning membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman melalui pengalaman sendiri sehingga pembelajaran lebih bermakna. Penelitian ini menggunakan metode Design Based Research yang digunakan untuk menghasilkan lembar kerja siswa berbasis outdoor learning. Produk lembar kerja siswa berbasis outdoor learning ini dirancang untuk dua kali pertemuan. Pertemuan pertama mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pertemuan kedua mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Seni Budaya dan Prakarya. Rancangan lembar kerja siswa berbasis outdoor learning ini divalidasi oleh tiga ahli. Setelah divalidasi tiga ahli dan direvisi kekurangannya, kemudian dilakukukan uji coba sebanyak dua kali. Pada uji coba pertama dan kedua, rata-rata 98.75% siswa menyatakan penggunaan lembar kerja siswa membantu mereka dalam memahami materi. Pada uji coba pertama, hasil analisis lembar kerja siswa terhadap kesesuaian jawaban yakni 86.41%. Pada uji coba kedua, hasil analisis lembar kerja siswa terhadap kesesuaian jawaban yakni 98.71%. Lembar Kerja Siswa pada uji coba 2 kemudian direvisi menjadi produk akhir lembar kerja siswa berbasis outdoor learning.
PENGARUH PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SOAL CERITA TENTANG PERKALIAN Agip Hermawan; Oyon Haki Pranata; Nana Ganda
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 2 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.336 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i2.7157

Abstract

ABSTRAKLatar belakang penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar pada materi soal cerita tentang perkalian. Oleh karena itu, alternatif yang dipilih peneliti untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa tersebut dengan salah satu pendekatan. Pendekatan yang dipilih adalah pendekatan pemecahan masalah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pendekatan pemecahan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi soal cerita tentang perkalian. Lokasi penelitian yaitu di SDN Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Sampel penelitian yang digunakan adalah siswa kelas IV-A dan IV-C yang berjumlah 40 orang siswa. Peneliti menggunakan metode Quasi Eksperimen Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan soal tes esai. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis data kuantitatif dengan menggunakan program Microsof Excel 2013 dan program SPSS 22.0. Dari hasil penelitian maka diperoleh hasil belajar siswa di kelas eksperimen nilai rata-rata pre-test memiliki kategori sedang dan nilai post-test di kelas eksperimen memiliki kategori sangat tinggi. Selanjutnya nilai rata-rata pre-test dan post-test pada kelas  kontrol memiliki kategori tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah  terhadap hasil belajar siswa pada materi soal cerita tentang perkalian dibandingkan tanpa menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Kata Kunci: Pendekatan pemecahan masalah; Hasil belajar siswa
Penggunaan Pertanyaan Imajinatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Di Sekolah Dasar Wulan Eka Pratiwi; Hodidjah Hodidjah; Oyon Haki Pranata
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.703 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i1.7402

Abstract

Kurangnya minat belajar peserta didik pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam aspek keterampilan berbicara mempengaruhi hasil belajar. Berdasarkan hasil observasi kepada peserta didik, alasan kurangnya minat belajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam aspek keterampilan berbicara yaitu karena pembelajarannya kurang menarik dan membosankan. Oleh karena itu peneliti menggunakan pertanyaan imajinatif untuk diimplementasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam aspek keterampilan berbicara dengan tujuan ada ataukah tidak implikasinya terhadap hasil belajar siswa Kelas IV SDN 2 Cibuluh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus berdaur, yaitu siklus diulangi jika masalah yang dirumuskan belum dicapai secara optimal. Setiap siklus pembelajaran terdiri dari tahapan : (1) perencanan; (2) pelaksanaan; (3) observasi; (4) refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes dan lembar observasi. Instrumen lembar observasi digunakan untuk mengobservasi: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan keterampilan berbicara imajinatif dalam meningkatkan keterampilan berbicara; (2) proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara imajinatif dalam meningkatkan keterampilan berbicara; (3) hasil belajar siswa menggunakan keterampilan berbicara imajinatif dalam meningkatkan keterampilan berbicara. Hasil penelitian tindakan dipaparkan seperti berikut: (1) perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang digunakan melalui penggunaan pertanyaan imajinatif dapat meningkatkan kemampuan berbicara di Kelas IV SDN 2 Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, (2) pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan melalui penggunaan pertanyaan imajinatif dapat meningkatkan kemampuan berbicara di Kelas IV SDN 2 Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, dan (3) hasil belajar siswa melalui penggunaan pertanyaan imajinatif, kemampuan berbicara siswa di Kelas IV SDN 2 Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, meningkat. Rata-rata kemampuan berbicara siswa sampai siklus ketiga mendapat skor sebesar 7,65 poin. Kata Kunci: Penggunaan Pertanyaan imajinatif, keterampilan berbicara
Pengaruh Model Numbereed Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penjumlahan Pecahan Shanti Nurfatonah; Oyon Haki Pranata; Nana Ganda
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 2 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.737 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i2.7357

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil studi yang dilakukan oleh peneliti dilapangan, dengan alasan masih dijumpai beberapa masalah yang terjadi pada pembelajaran matematika di kelas, khususunya materi pecahan diantaranya siswa masih kesulitan dalam memahami dan mengaplikasikan cara menghitung, masih belum memahami konsep penjumlahan pecahan, siswa kurang aktif dalam menggali pengetahuannya sendiri. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa, Permasalahan tersebt dapat diatasi dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi penjumlahan pecahan di kelas IV SDN 2 Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.  Sampel penelitian ini adalah kelas IV A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 18 orang dan kelas IV B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 18 orang. Dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental design dengan jenis non-equivalent control group design. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik tes. Pengolahan data menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0. Dari hasil pengolahan dan analisis data mengenai perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensial , dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Numbered Heads Together (NHT). Terbukti dari hasil Posttest di kelas eksperimen lebih tinggi atau lebih baik dari kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar  siswa dengan menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) di SD Negeri 2 Cibunigeulis berpengaruh terhadap hasil belajar pada materi penjumlahan pecahan. 
Pengembangan Desain Pembelajaran Berbasis Outdoor di Sekolah Dasar Muhamad Rifqi Waldani; Oyon Haki Pranata; Akhmad Nugraha
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 2 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.585 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i2.7305

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan desain pembelajaran berbasis outdoor pada kurikulum 2013 edisi revisi 2016 subtema ayo cintai lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Cibeureum dan SDN Citapen kota Tasikmalaya. Tujuan dari penelitian ini ialah 1) mendapatkan informasi tentang desain pembelajaran yang biasa digunakan di Sekolah Dasar; 2)  menghasilkan rancangan desain pembelajaran berbasis outdoor; 3) mendapatkan gambaran tentang penggunaan desain pembelajaran berbasis outdoor; 4) menghasilkan produk akhir desain pembelajaran berbasis outdoor. Penelitian ini dilakukan karena pembelajaran di beberapa sekolah dasar Kota Tasikmalaya terdapat kejenuhan dan kebosanan. Penelitian yang digunakan menggunakan metode penelitian dan pengembangan Design Based Research dengan menggunakan tahapan penelitian menurut Reeves, yaitu: 1) identifikasi dan analisis masalah oleh peneliti dan praktisi secara kolaboratif; 2) mengembangkan solusi yang didasarkan pada patokan teori, design principle, yang ada dan inovasi teknologi; 3) melakukan proses berulang untuk menguji dan memperbaiki solusi secara praktis; 4) refleksi untuk menghasilkan design principle serta meningkatkan implementasi dari solusi secara praktisi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, studi dokumentasi, observasi dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa desain pembelajaran yang telah dikembangkan valid dan dapat digunakan. Kevalidan ditunjukkan dari hasil validasi oleh validator ahli dan keterpakaian dari hasil uji coba sebanyak 2 kali uji coba dengan 4 kali pertemuan. Respon siswa kategori positif sebesar 96,88%. Respon guru pada uji coba  menyatakan sudah bagus, mudah difahami dan dapat digunakan di sekolah dasar. Desain pembelajaran berbasis outdoor  ini dapat dijadikan alternatif oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran yang mengembangkan proses pembelajaran yang menarik dan bermakna.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI KELILING LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Susy Febriya; Oyon Haki Pranata; Seni Apriliya
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2015): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.927 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v2i2.5867

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya hambatan belajar siswa terhadap materi keliling lingkaran dan  penggunaan LKS di Sekolah Dasar. Siswa mengalami kesulitan dalam menentukan unsur-unsur pada lingkaran, seperti diameter, jari-jari, dan titik pusat. Siswa tidak tahu rumus mencari keliling lingkaran. Dalam proses pembelajaran siswa dilatih untuk hafal bukan memahami pelajaran melalui LKS yang biasa digunakan di SD. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mengembangkan desain lembar kerja siswa yang berfokus pada materi keliling lingkaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana  hambatan belajar siswa, bentuk LKS yang diguanakan di SD, bagaimana desain LKS yang akan dikembangkan, dan respons guru dan siswa terhadap LKS yang dikembangkan. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui berbagai hambatan belajar siswa pada pembelajaran materi keliling lingkaran dan bentuk LKS yang biasa digunakan di SD, mengetahui desain LKS yang dikembangkan dan respons yang akan diberikan oleh guru dan siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah  Desain Research dengan desain yang dikemukakan oleh Reeves. Subjek penelitian, yaitu situasi sosial SDN 2 Baregbeg, dibantu oleh 35 siswa kelas VI sebagai partisipan dan guru kelas sebagai narasumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa respons yang diberikan oleh guru dan siswa baik, karena hambatan  belajar siswa dapat teratasi dengan LKS materi keliling lingkaran dengan pendekatan pembelajaran matematika realistik yang dapat membawa kegiatan sehari-hari siswa ke dalam kegiatan kelas.
PENGGUNAAN METODE K’JART UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM OPERASI HITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH Ida Widaningsih; Epon Nur’aeni; Oyon Haki Pranata
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 2, No 1 (2015): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.524 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v2i1.5798

Abstract

Tindakan penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalah pada pembelajaran matematika di kelas III SDN 1 Sukarindik. Berdasarkan hasil pretes pada materi perkalian bilangan cacah hampir semua siswa mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep perkalian, dimungkinkan terjadi  karena kurangnya guru dalam mengemas metode pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan tepat, salah satunya yakni dengan penggunaan Metode K’Jart. Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh data akurat tentang perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan Metode K’Jart pada materi perkalian bilangan cacah. Karena itu peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, pengamatan, observasi, dan refleksi. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang guru dan siswa sebanyak 37 orang. Penelitian ini berhasil dilaksanakan dalam dua siklus, pada siklus ke II data dinyatakan jenuh artinya data sudah sesuai dengan kriteria yang direncanakan dan data tidak perlu ada yang diperbaiki lagi. Berdasarkan temuan penelitian bahwa: perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa dengan penggunaan Metode K’Jart dalam meningkatkan kemampuan siswa pada operasi hitung perkalian bilangan cacah mengalami peningkatan yang semakin baik. Maka dapat dikatakan bahwa penggunaan metode K’Jart mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam operasi hitung perkalian bilangan cacah.
Video Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Outdoor Learning Di Sekolah Dasar Zaina Al Fath; Oyon Haki Pranata; Akhmad Nugraha
Indonesian Journal of Primary Education Vol 2, No 1 (2018): Indonesian Journal of Primary Education: June 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v2i1.13753

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan video pelaksanaan  pembelajaran berbasis outdoor learning. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memberikan tayangan hasil skenario perangkat pembelajaran berbasis outdoor learning; 2) menginformasikan perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan yang dapat digunakan khalayak ramai khususnya dalam dunia pendidikan dasar. Penelitian ini menggunakan metode Design Based Research. Pengembangan metode ini terdiri dari empat tahap yaitu 1) identifikasi dan analisis masalah oleh peneliti dan praktisi secara kolaboratif 2) mengembangkan solusi yang didasarkan pada patokan teori, design principle yang ada dan inovasi teknologi 3) melakukan proses berulang untuk menguji dan memperbaiki solusi secara praktis 4) refleksi untuk menghasilkan design principle serta meningkatkan implementasi dari solusi secara praktisi. Identifikasi dan analisis masalah dilakukan di beberapa sekolah dasar di kota Tasikmalaya, antara lain SDN 1 Cibeureum dan SDN Citapen. Kemudian hasil dari identifikasi dan analasis tersebut dikembangkan solusi dengan perancangan perangkat pembelajaran dan diujicobakan. Hasil ujicoba satu dilakukan untuk mendapatkan rancangan video pembelajaran. Video pembelajaran ujicoba satu ditayangkan kepada narasumber untuk melihat respon terhadap video pembelajaran berbasis outdoor learning. Setelah respon didapatkan terdapat perbaikan dan dilakukan ujicoba dua untuk validasi produk akhir, namun validasi ahli pun masih banyak perbaikan dan peneliti melakukan perbaikan kembali. Setelah diminimalisir kekurangan dari beberapa tahapan tersebut,  hasil penelitian berupa 1) video pelaksanaan pembelajaran berbasis outdoor learning; 2) validasi oleh para ahli dinyatakan bahwa video pelaksanaan pembelajaran ini layak digunakan sebagai contoh implementasi pembelajaran pada kurikulum 2013 Edisi Revisi.
Video Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Outdoor Learning Di Sekolah Dasar Zaina Al Fath; Oyon Haki Pranata; Akhmad Nugraha
Indonesian Journal of Primary Education Vol 2, No 1 (2018): Indonesian Journal of Primary Education: June 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v2i1.13753

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan video pelaksanaan  pembelajaran berbasis outdoor learning. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memberikan tayangan hasil skenario perangkat pembelajaran berbasis outdoor learning; 2) menginformasikan perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan yang dapat digunakan khalayak ramai khususnya dalam dunia pendidikan dasar. Penelitian ini menggunakan metode Design Based Research. Pengembangan metode ini terdiri dari empat tahap yaitu 1) identifikasi dan analisis masalah oleh peneliti dan praktisi secara kolaboratif 2) mengembangkan solusi yang didasarkan pada patokan teori, design principle yang ada dan inovasi teknologi 3) melakukan proses berulang untuk menguji dan memperbaiki solusi secara praktis 4) refleksi untuk menghasilkan design principle serta meningkatkan implementasi dari solusi secara praktisi. Identifikasi dan analisis masalah dilakukan di beberapa sekolah dasar di kota Tasikmalaya, antara lain SDN 1 Cibeureum dan SDN Citapen. Kemudian hasil dari identifikasi dan analasis tersebut dikembangkan solusi dengan perancangan perangkat pembelajaran dan diujicobakan. Hasil ujicoba satu dilakukan untuk mendapatkan rancangan video pembelajaran. Video pembelajaran ujicoba satu ditayangkan kepada narasumber untuk melihat respon terhadap video pembelajaran berbasis outdoor learning. Setelah respon didapatkan terdapat perbaikan dan dilakukan ujicoba dua untuk validasi produk akhir, namun validasi ahli pun masih banyak perbaikan dan peneliti melakukan perbaikan kembali. Setelah diminimalisir kekurangan dari beberapa tahapan tersebut,  hasil penelitian berupa 1) video pelaksanaan pembelajaran berbasis outdoor learning; 2) validasi oleh para ahli dinyatakan bahwa video pelaksanaan pembelajaran ini layak digunakan sebagai contoh implementasi pembelajaran pada kurikulum 2013 Edisi Revisi.