Indonesia sedang dilanda wabah COVID-19. Untuk mengantisipasi penyebaran virus tidak meluas maka Pemerintah Indonesia mengeluarkan aturan tentang pembatasan sosial skala besar (PSBB). Hal tersebut mempengaruhi keadaan ekonomi masyarakat, sehingga berdampak pada kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Survei yang telah dilaksanakan oleh UNICEF dan BPS menyatakan bahwa 75 % rumah tangga mengalami penurunan pendapatan sebagai dampak COVID-19. Hal ini berdampak pada status nutrisi anak di Indonesia, khususnya stunting akan mengalami peningkatan seiring adanya peningkatan tingkat kemiskinan yang disebabkan oleh COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kecukupan pangan dalam pemenuhan status gizi keluarga di masa pandemi COVID-19 di Desa Parambambe Kabupaten Takalar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga. Sampel sebanyak 140 responden, dengan teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 140 responden sebanyak 114 responden (81,4%) memiliki persediaan pangan keluarga, 114 responden (81,4%) memiliki keterjangkauan pangan keluarga, dan sebanyak 114 responden (81,4%) terpenuhi pangan keluarganya. Simpulan penelitian ini adalah distribusi aspek ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan dan konsumsi pangan sudah baik dalam penelitian ini. Dan disarankan kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan bahan makanan pokok yang ada dirumah untuk tetap menjaga status gizi anggota keluarga selama masa pandemi COVID-19.