Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BAPTIS BATU Dewi Fortuna Surat Bala; Martanty Aditya; Fibe Yulinda Cesa
Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi Vol. 3 No. 2 (2023): Maret - Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/sb.v3i2.215

Abstract

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada vaksinasi COVID19 merupakan kejadian medik yang kemungkinan berhubungan dengan vaksinasi COVID-19. Setiap orang yang telah menerima vaksin tidak semua mengalami KIPI. Namun setiap tubuh orang merespon vaksin berbeda-beda setelah menerima vaksinasi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi KIPI yang timbul setelah vaksinasi COVID-19 dosis pertama, kedua, dan booster di Puskesmas Pakis Kabupaten Malang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengertahui hubungan antara karteristik data peserta vaksin dengan timbulnya KIPI di Puskesmas Pakis Kabupaten Malang setelah menerima dosis pertama, kedua dan booster pada periode bulan Januari 2021 sampai Juni 2022. Penelitian dilakukan secara observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pasien yang memenuhi kriteria inklusi yang ada dengan menggunakan data rekam medis. Hasil Penelitian ini dapat diketahui dari tabel distribusi frekuensi bahwa 180 peserta vaksin yang memenuhi kriteria inklusi dengan presentase peserta yang mengalami KIPI yaitu 10 orang (5,56%) dan yang tidak mengalami KIPI 180 orang (94,44%). Selain itu dapat diketahui dari diagram bahwa status penerimaan dosis vaksin primer mayoritas diterima pada dosis vaksin Coronavac dan dosis booster mayoritas diterima pada jenis vaksin Moderna di Puskesmas Pakis. Adapun laporan KIPI dari Puskesmas Pakis pada jenis KIPI yaitu pada umumnya berupa demam, sakit kepala (pusing), nyeri pada area suntikan serta mual. Dapat disimpulkan bahwa adanya KIPI yang terjadi setelah vaksin COVID-19 di Puskesmas Pakis pada umumnya berupa demam, sakit kepala (pusing), nyeri pada area suntikan serta mual.  
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN KRIM PELEMBAP DAN ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS Garcinia mangostana L DAN LIDAH BUAYA Aloe vera L Putri Rahayu; Eva Monica; Fibe Yulinda Cesa
Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi Vol. 3 No. 2 (2023): Maret - Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/sb.v3i2.234

Abstract

Penuaan kulit merupakan proses fisiologis yang tidak dapat dihindari. Pemakaian senyawa antioksi dan dengan cara sistemik ataupun lokal banyak disukai sebab dipercaya bisa menangkal beragam jenis gangguan kulit serta dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal. Antioksidan adalah suatu molekul yang dapat menghambat oksidasi dari molekul lainnya. Tanaman yang memiliki khasiat sebagai antioksidan yaitu kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dan lidah buaya (Aloe vera L.). Lidah buaya (Aloe vera L.) mengandung metabolit sekunder flavonoid yang merupakan antioksidan sekaligus dapat digunakan sebagai pelembap kulit. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi sediaan krim yang baik dan stabil dari hasil evaluasi sediaan yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji distribusi ukuran partikel, uji pH dan uji tipe krim, serta untuk mengetahui aktivitas antioksidan sediaan krim menggunakan metode DPPH. Hasil dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa perbandingan konsentrasi ekstrak kulit buah manggis dan lidah buaya 3%:5%, 4%:6%, dan 6%:7% menunjukkan hasil yang berbeda pada setiap uji, namun hasil tersebut memenuhi persyaratan yang tertera. Selain itu, diperoleh hasil nilai antioksidan sebesar 85,85 ppm pada perbandingan konsentrasi ekstrak 4%:6%. Saran untuk penelitian ini yaitu perlunya uji antioksidan secara in vivo untuk mengetahui efektivitas krim serta uji stabilitas untuk mengetahui ketahanan dan kualitas sediaan pada waktu tertentu.