Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Activities test of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) leaves extract against Candida albicans of HIV/AIDS patients Elianora, Dewi; B., Busman; Amrilya, Yeri
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 29, No 1 (2017): March
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.395 KB) | DOI: 10.24198/pjd.vol29no1.11588

Abstract

ABSTRACTIntroduction: Candida albicans is a local commensal flora of the oral cavity, with opportunistic nature and often causes oral candidiasis in HIV/AIDS patients. Since long time, Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) known of having efficacy treat various disease traditionally. The purpose of this study was to determine the activity test of Phaleria macrocarpa leaves extract against Candida albicans from HIV/AIDS patients. Methods: Experimental laboratory with samples colonies of the Candida albicans fungus obtained from patients with HIV/AIDS at Dr. M. Djamil General Hospital Padang. Research conducted during January-March 2016 in Microbiology and Chemistry Laboratory of Kopertis Region X, Microbiology Laboratory of Dr. M. Djamil General Hospital, and Microbiology Laboratory of Siti Rahmah Islamic Hospital, Padang, West Sumatra. Data analyzed using the Kruskal-Wallis test. Results: The concentration of the Phaleria Macrocarpa leaves extract used in this study was 10, 20, 40 and 80%. Inhibition zone average value obtained 0,00 mm, means no inhibition zone, 9.217 mm and 18.017 mm with sig = 0.000 <0.05. Conclusion: The higher level of the Phaleria macrocarpa leaves extract concentration, the higher inhibition zone diameter against Candida albicans, with the highest in concentration 80%.Keywords: Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) leaves extract, Candida albicans, HIV/AIDS
Activities test of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) leaves extract against Candida albicans of HIV/AIDS patients Elianora, Dewi; B., Busman; Amrilya, Yeri
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 29, No 1 (2017): March 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.395 KB) | DOI: 10.24198/pjd.vol29no1.11588

Abstract

ABSTRACTIntroduction: Candida albicans is a local commensal flora of the oral cavity, with opportunistic nature and often causes oral candidiasis in HIV/AIDS patients. Since long time, Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) known of having efficacy treat various disease traditionally. The purpose of this study was to determine the activity test of Phaleria macrocarpa leaves extract against Candida albicans from HIV/AIDS patients. Methods: Experimental laboratory with samples colonies of the Candida albicans fungus obtained from patients with HIV/AIDS at Dr. M. Djamil General Hospital Padang. Research conducted during January-March 2016 in Microbiology and Chemistry Laboratory of Kopertis Region X, Microbiology Laboratory of Dr. M. Djamil General Hospital, and Microbiology Laboratory of Siti Rahmah Islamic Hospital, Padang, West Sumatra. Data analyzed using the Kruskal-Wallis test. Results: The concentration of the Phaleria Macrocarpa leaves extract used in this study was 10, 20, 40 and 80%. Inhibition zone average value obtained 0,00 mm, means no inhibition zone, 9.217 mm and 18.017 mm with sig = 0.000 <0.05. Conclusion: The higher level of the Phaleria macrocarpa leaves extract concentration, the higher inhibition zone diameter against Candida albicans, with the highest in concentration 80%.Keywords: Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) leaves extract, Candida albicans, HIV/AIDS
Comparison of the salivary bacterial colonies number and pH value in early and non-early childhood caries due to consuming infant formula using the nursing bottle Elianora, Dewi; Busman, Busman; Ayusa, Febri Mona
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 31, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjd.vol31no3.23791

Abstract

Introduction: Saliva plays a vital role in the caries process. The critical function of saliva is to defence against caries. A decrease in the saliva secretion speed can be followed by an increase in the number of bacterial colonies. This study was aimed to determine the comparison of salivary bacteria colonies number and salivary pH on early and non-early childhood caries in children who consumed infant formula using the nursing bottle. Methods: This research was pure experimental research with cross-sectional approach. Fifteen children with ECC and fifteen children with non-ECC aged 2-4 years on Early Childhood Education Programs (PAUD) of Padang, West Sumatera, were included in this study. Thirty subjects were participated in this study and asked to collect saliva into a sterile container provided. Statistical analysis used was independent sample t-test. Results: There was a significant difference in the salivary pH and the number of salivary bacterial colonies on early childhood caries and non-early childhood caries children after consuming infant formula with the nursing bottle (p < 0.05). The number of salivary bacteria colony on the infant with early childhood caries was higher with an average of 407.2 x 10-4/ml, whereas in infant non-early childhood caries was lower with an average of 125.5 x 10-4/ml. The salivary pH on infants with early childhood caries was acid with an average of 6.2, and in infants with non-early childhood caries was normal with an average of 6.9. Conclusion: There is a difference in the number of salivary bacterial colonies in infants with early childhood caries and non-early caries after consuming infant formula using the nursing bottle.Keywords: Early childhood caries, non-early childhood caries, salivary bacterial colonies, salivary pH
IDENTIFIKASI BAKTERI PADA 3 PERMUKAAN DENTAL UNIT (BOWL RINSE, DENTAL CHAIR, INSTRUMENT TABLE) DI RSGM UNIVERSITAS BAITURRAHMAH TAHUN 2018 Sachwiver, Bilham; Surya, Leny Sang; Elianora, Dewi
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 5, Nomor 1, Juni 2018
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.311 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.140

Abstract

Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Salah satu jenis infeksi adalah infeksi nosokomial. Infeksi ini menyebabkan 1,4  juta kematian setiap hari di seluruh dunia. Infeksi nosokomial itu sendiri dapat diartikan sebagai  infeksi yang diperoleh seseorang selama berada di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri yang terdapat pada permukaan dental unit yang diduga sering berkontaminasi dengan pasien di RSGM Baiturrahmah. Penelitian ini dilakukan di RSGM Baiturrahmah yang kemudian diidentifikasi di Laboratorium Mikrobiologi RSI Siti Rahmah dengan melakukan tiga usapan pada permukaan dental unit yang sering berkontak dengan pasien dan operator yaitu bowl rinse, instrumen table dan dental chair. Sampel di dapatkan sebanyak 17, pengambilan sampel menggunakan metode acak sederhana. Hasil penelitian ditemukan  bahwa terdapat 4 jenis bakteri Gram positif yaitu Staphylococcus epidermidis Sp, Staphylococcus aureus Sp, Bacillus Sp, Dipteroid basil Sp dan 1 Bakteri Gram negatif yaitu Pseudomonas Sp. Kesimpulan penelitian, bakteri yang paling banyak ditemukan pada permukaan dental unit yaitu bakteri Gram positif.
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN STATUS KARIES GIGI ANAK USIA 7-12 TAHUN DI SD 04 KAMPUNG OLO PADANG Elianora, Dewi; Utami, Sri Pandu; Al Amin, Nyak Agam
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 3, Nomor 2, Desember 2016
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.312 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.71

Abstract

Masalah kesehatan rongga mulut terbesar yang umum dihadapi yaitu karies. Salah satu faktor penting penyebab terjadinya karies yaitu kurangnya pengetahuan orang tua tentang prevalensi karies gigi. Nilai kebersihan rongga mulut penting untuk diketahui tiap individu, hal tersebut berperan dalam upaya pencegahan terhadap terjadinya karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang karies gigi siswa dengan indeks DMF-T/def-t pada kelompok usia 7-12 tahun di SDN 04 Kampung Olo. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh orang tua dan siswa murid usia 7-12 tahun SD 04 Kampung Olo, Padang Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 285 anak dengan 166 sampel orang tua dan anak, waktu penelitian pada 25-30 Mei 2016 dan instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner dan indeks karies DMF-T dan def-t. Analisis secara univariat ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dengan kepercayaan 95% α = 0.05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar yaitu (85,5%) responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi, sebagian besar yaitu 83,7% siswa memiliki karies gigi berdasarkan DMF-T sangat rendah. Paling banyak siswa mengalami karies gigi berdasarkan def-t sangat rendah yaitu (39,8%) siswa dan ada hubungan tingkat pengetahuan orang tua terhadap prevalensi akries gigi ebrdasarkan DMF/def-t.
PEMERIKSAAN LENGKAP KEBIASAAN BURUK MENGISAP IBU JARI (THUMB SUCKING) (LAPORAN KASUS) Elianora, Dewi
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.277 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.4

Abstract

Menghisap ibu jari merupakan kebiasaan yang menyenangkan bagi anak. Kebiasaan tersebut apabila berlangsung dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya maloklusi serta membutuhkan pengobatan yang mahal untuk memperbaikinya. Bad oral habit wajar terjadi pada usia kurang dari enam tahun, namun dapat berlanjut pada usia lebih dari enam tahun yang dapat menyebabkan kelainan pada struktur dento-fasial. Laporan kasus seorang anak umur 9 tahun 6 bulan mempunyai kebiasaan mengisap ibu jari (thumb sucking) sejak kecil dan kebiasaan tersebut berlanjut sampai sekarang. Anak tersebut tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik. Pemeriksaan intra oral gigi anterior rahang atas terlihat proklinasi. Penanganan yang dilakukan pada anak tersebut adalah dilakukannya pemeriksaan lengkap diikuti dengan pemakaian alat orto trainer. Kesimpulan; pemeriksaan lengkap pada kasus kebiasaan buruk (bad oral habit) menghisap ibu jari perlu dilakukan, mengingat akibat yang dapat ditimbulkannya. Pemeriksaan lengkap perlu dilakukan, untuk melihat sejauh mana nantinya hasil perawatan yang kita lakukan.
TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK DENGAN METODE CORAH’S DENTAL ANXIETY SCALE (CDAS) DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT BAITURRAHMAH PADANG Marwansyah, Marwansyah; Endo Mahata, Intan Batura; Elianora, Dewi
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 5, Nomor 1, Juni 2018
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.877 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.134

Abstract

Kecemasan dental merupakan suatu kecenderungan merasakan cemas terhadap perawatan gigi dan mulut. Pada pasien anak kecemasan  menjadi hal yang wajar dikarenakan dengan situasi yang dihadapinya merupakan suatu hal yang baru. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan pada anak terhadap perawatan gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah Padang. Jenis penelitian adalah adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dari penelitian adalah  pasien anak yang berkunjung ke bagian paedodonti RSGM Universitas Baiturrahmah Padang pada tanggal 12-16 Januari 2018 dengan 80 sampel penelitian dengan metode simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan metode pengukuran Corah dental anxiety scale, analisa data ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 80 responden diperoleh hasil anak mengalami kecemasan pada tingkat cemas sedang 65 (81,25%), tingkat kecemasan tinggi sebanyak 13 orang (16,25%) dan paling sedikit mengalami kecemasan phobia sebanyak 2 orang (2,5%).