Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ibm Alat Penggiling Kacang untuk Meningkatkan Produksi di UKM Tahu Telur B’Joss Sumbersari Malang Daryono Daryono; Mohamad Irkham Mamungkas; Heni Hendaryati; Ali Saifullah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Ma Chung 2020: Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat (SENAM) 2020
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.308 KB)

Abstract

Usaha kecil menengah setiap tahun semakin meningkat dimana usaha ini merupakan salah satu pendongkrak perekonomian dan kesejahteraan di suatu daerah. UKM B’Joss adalah salah satu usaha yang berada di daerah kelurahan Sumbersari kota Malang. Usaha ini didirikan oleh Mas Joko Susanto sejak tahun 2006. Usaha ini bergerak dalam bidang makanan yang mana menjual makanan siap santap yaitu tahu telur. Permasalahan yang dialami oleh usaha ini adalah pada proses penggilingan kacang mulai dari dalam bentuk biji hingga halus sesuai keinginan. Karena salah satu yang menjadi penentu rasa dan minat dari pelanggan adalah kehalusan kacang sebagai bahan dasar masakan ini. Dari permasalahan tersebut program pengabdian ini bertujuan untuk membantu mengembangkan alat untuk menggiling kacang agar dapat mempercepat proses produksi serta mendapatkan hasil penggilingan kacang yang baik sesuai dengan keinginan. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan memberikan alat penggiling kacang dan pelatihan dalam penggunaannya agar mesin dapat memberikan hasil yang baik serta dapat bertahan lama. Hasil yang didapat dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya jumlah produksi khusunya pada hasil kacang yang dihasilkan. Dari yang sebelum adanya alat penggiling kacang ini maksimal kacang halus yang bisa dihasilkan oleh usaha ini maksimum sebesar 4 kg. Setelah diadakan kegiatan ini dan dengan menggunakan alat yang diberikan maksimum kacang yang dihasilkan bisa meningkat hingga 20 kg dengan waktu yang sama. Hal ini tentu sangat berdampak pada jumlah produksi tahu telur yang mana dalam setiap bungkus dibutuhkan sekitar 50 gram kacang halus. Sehingga dalam 1 hari usaha ini bisa membuat 400 bungkus tahu telur yang tentu juga semakin meningkatkan keutungan yang didapat. Selain itu harapan dari pemilik usaha ini adalah agar kegiatan ini bisa dilanjutkan dengan program-program lain di periode yang akan datang, sehingga dengan program pengabdian ini bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat luas.
Pembuatan Mesin Pemotong Tempe Sebagai Upaya Peningkatan Produksi Di Pondok Pesantren Wirausaha Darul Muttaqin Batu Mohamad Irkham Mamungkas; Nur Subeki; Suwarsono Suwarsono
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Ma Chung 2020: Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat (SENAM) 2020
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1469.536 KB)

Abstract

Permasalahan di negara berkembang banyak berkaitan dengan permasalahan ekonomi. Hal ini juga dirasakan oleh bangsa kita yang mana salah satu penyebabnya adalah minimnya bekal pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki oleh generasi muda, sehingga dapat menyebabkan tingginya tingkat pengangguran dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Pondok pesantren Darul Muttaqin merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu agama dan berwirausaha. Permasalahan tersebut tentu juga bisa dialami oleh lembaga ini, sehingga lembaga berusaha memberikan pendidikan dan pelatihan agar para santri bisa mandiri setelah lulus. Tujuan dari diadakannya kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh santri di Pondok Pesantren Wirausaha Darul Muttaqin Batu. Metode yang dilakukan pada program pengabdian ini adalah dengan memberikan alat pemotong dan peniris tempe kepada mitra agar dapat meningkatkan kemampuan produksinya. Hasil yang didapat dari kegiatan ini menunjukkan bahwa kemampuan dan ketrampilan santri untuk memproduksi tempe menjadi meningkat dan waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan produk kripik tempe menjadi lebih singkat. Tingkat produksi pembuatan keripik tempe yang semula hanya kurang lebih 2 kg, dengan diadakan kegiatan ini bisa mencapai lebih dari 10 kg.
Pelatihan dan Peningkatan Ketrampilan Las Listrik untuk Siswa SMK Muhammadiyah 3 Malang Mohamad Irkham Mamungkas; Herry Suprianto; Heni Hendaryati
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Ma Chung 2020: Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat (SENAM) 2020
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.486 KB)

Abstract

Perkembangan jaman yang sangat cepat mendorong manusia untuk meningkatkan kemampuan khususnya dalam dalam penguasaan teknologi. Teknologi yang terus berkembang dan cakupannya sangat luas salah satunya adalah teknologi pengelasan. Siswa SMK merupakan generasi yang diharapkan dapat menguasai berbagai macam ketrampilan setelah lulus dari pendidikan yang ditempuhnya. SMK Muhammadiyah 3 Malang sebagai mitra dalam kegiatan ini juga memiliki permasalahan dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai teknologi pengelasan. Permasalahan yang dihadapi adalah belum adanya pelathan tentang ketrampilan las dan minimnya peralatan yang dimiliki pihak sekolah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut kegiatan ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan peralatan bagi siswa SMK Muhammadiyah 3 Malang agar dapat meningkatkan ketrampilan las yang mereka miliki. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan memberikan pelatihan kepada siswa secara langsung, baik secara teori maupun praktek. Pada beberapa tahapan pelaksanaan kegiatan para peserta dari siswa SMK 3 Malang terlihat sangat antusias. Hal ini dilihat dari keinginan mereka untuk mengikuti kegiatan ini sangat tinggi dan tetap menjaga protokoler kesehatan yang dianjurkan. Kegiatan pelatihan ini diawali dengan pengenalan beberapa peralatan ygn dibutuhkan dalam pengelasan dan juga beberapa strategi agar hasil pengelasan yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Hasil dari kegiatan ini didapatkan bahwa beberapa siswa yang mengikuti pelatihan ini ketrampilan mengelas mereka semakin meningkat. Hasil ini nampak terlhat pada hasil lasan yang mereka buat sudah sesuai dengan persyaratan pengelasan yang harus dicapai. Tentu kegiatan ini akan semakin baik jika para siswa juga tetap melath ketrampilan las setelah kegiatan ini selesai. Dengan harapan kemampuan dan ketrampilan siswa dalam teknik pengelasan semakin baik dan harapan agar lulusan dari SMK semakin kompetitif dan siap kerja serta mampu berwirausaha dalam berbagai aspek jenis pekerjaan sesuai dengan minat mereka masing-masing.