Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS MANAJEMEN KONFLIK MELALUI KONFLIK ORGANISASI PAPUA MERDEKA (OPM) DI INDONESIA Amalia Assyifa Rahman; Ichsan Malik; Djayeng Tirto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 2 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i2.2023.803-812

Abstract

Konflik di Papua Barat bukanlah konflik yang baru terjadi untuk ditangani oleh pemerintah. Hal tersebut terjadi karena para penduduk Papua Barat merasa dipaksa supaya dapat bergabung dengan Indonesia. Oleh sebab itu, terbentuklah Gerakan politik militer yang disebut sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) karena ketidakpuasaan yang dirasakan penduduk Papua Barat dari hasil refendrum. Pada tahun 1971, OPM mulai mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat disertai dengan penggunaan simbol- simbol nasionalis dan pengapdosian konstitusi. Hanya saja peningkatan militer Indonesia di wilayah perbatasan Papua Barat menyebabkan terjadinya banyak bentrokan yang telah terjadi antara OPM dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Oleh karena itu, penulis ingin menganalisis manajemen konflik serta kesulitan atau hambatan yang dihadapi dalam menangani konflik Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan literature review. Kajian eori yang digunakan oleh penulis yaitu teori manajemen konflik. Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa Manajemen konflik OPM di tanah papua ditangani secara berbeda- beda berdasarkan pemimpin yang menjabat di Indonesia. Namun sayangnya Manajemen Konflik yang dilakukan Pemerintah Indonesia masih belum memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat Papua. Sehingga konflik yang terjadi di Papua belum dapat terselesaikan dan meluas ke aspek lainnya.
HUBUNGAN NIAT BERPERILAKU DAN KOMUNIKASI PERSUASIF TERHADAP KEMAUAN MENJADI BAGIAN DARI KOMPONEN CADANGAN DALAM PENDIDIKAN BELA NEGARA Amalia Assyifa Rahman; Ichsan Malik; Djayeng Tirto
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jpbh.v13i1.6139

Abstract

Diperlukan niat berperilaku dan komunikasi persuasif yang baik dalam meningkatkan kemauan alumni pendidikan bela negara untuk menjadi bagian dari komponen cadangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan niat berperilaku dan komunikasi persuasif terhadap kemauan untuk menjadi bagian dari komponen cadangan dalam pendidikan bela negara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat korelasi. Data didapatkan melalui instrumen kuesioner yang diberikan kepada 100 sampel alumni pendidikan bela negara. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: Niat Berperilaku memiliki hubungan korelasi yang paling kuat dengan Komunikasi Persuasif (r = 0,876, p < 0,01), dan hubungan korelasi yang paling lemah dengan Kemauan menjadi Komponen Cadangan (r = 0,243, p < 0,05). Komunikasi Persuasif memiliki hubungan korelasi yang kuat dengan Niat Berperilaku (r = 0,876, p < 0,01) dan Kemauan menjadi Komponen Cadangan (r = 0,341, p < 0,01). Kemauan menjadi Komponen Cadangan memiliki hubungan korelasi yang lemah dengan Niat Berperilaku (r = 0,243, p < 0,05) dan Komunikasi Persuasif (r = 0,341, p < 0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa adanya hubungan dari niat berperilaku dan komunikasi persuasif antara pelatih dan alumni terhadap kemauan alumni untuk menjadi bagian dari komponen cadangan.