Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ALTERNATIF BAGI MASYARAKAT PESISIR DI DESA SUKAKERTA KARAWANG Muhamad Rom Ali Fikri; Mohamad Sam'un; Zeni Ayu Lestari; Tasyah Dwi Rahmawati; Triadi
Jurnal Abditani Vol. 6 No. 1 (2023): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v6i1.182

Abstract

Keberadaan hutan mangrove penting secara ekologis, karena pendukung rantai pangan di areanya, melindungi pantai dari angin kencang, abrasi/erosi dan tsunami. Disamping manfaat ekologis, mangrove juga bermanfaat scara ekonomi. Fungsi ekonomis adalah sebagai penghasil kayu untuk bahan baku dan bahan bangunan dan bahan makanan, selain itu biota yang hidup di ekosistem mangrove juga memiliki nilai ekonomi jika diolah secara tepat. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di usun Tengkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang yang belum begitu mengenal pemanfaatan buah mangrove dan hasil alam sehingga memiliki eonomi tinggidan meningktakan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan bertujuan Meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat melalui KUB tentang cara mengolah buah mangrove dan biota di ekosistem menjadi berbagai produk sebagai alternatif pendapatan tambahan.. masyarakat yang mengikuti kegiatan ini adalah masyarakat yang tergabung dalam KUB Kreasi Alam Bahari. Metode pelaksanaan kegiatan melalui Demonstrasi dan Pelatihan pembuatan kopi dari buh mangrove, dan varian produk Ikan Talang-talang yang dikembangkan menjadi keripik kulit, nuget dan baso Ikan Talang-talang. Proses evalusi dilakukan dengan mewawancarai beberapa warga untuk dimintai keterangan dan kesan terhadap kegiatan yang telah dilakuakan. Masyarakat khususnya yang mengikuti kegiatan sangat merasakan dampak positif dari kegiatan tersebut. Kerena mereka dapat menambah keterampilan dalam pengolahan buah mangrove dan ikan Talang-talang yang menjadi olahan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
ANALISIS KEMITRAAN PEMASARAN HASIL USAHA TERNAK RUMINANSIA (STUDI KASUS CV. AMANAH SAEBUR KECAMATAN TAMBUN SELATAN KABUPATEN BEKASI) Huwaida Alifah; Mohamad Sam’un; Ekalia Yusiana
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 3 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i3.12845

Abstract

Peternakan merupakan salah satu bagian dari subsektor pertanian. Usaha peternakan ini memiliki potensi besar dalam perekonomian sebab kebutuhan pangan dan permintaan protein hewani yang terus meningkat namun penjualan mengalami fluktuatif karena adanya kendala dalam pemasaran sehingga usaha ternak dapat mengalami kerugian. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pola kemitraan pada CV. Amanah Saebur dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kemitraan pada CV. Amanah Saebur. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dan analitik. Responden penelitian adalah komisaris, direktur utama, admin, supir dan dua puluh pihak mitra CV. Amanah Saebur yang berjumlah 25 orang responden. Data Sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan Kabupaten Bekasi. Pada penyelesaian tujuan tentang pola kemitraan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Sedangkan pada penyelesaian tujuan kedua yakni faktor yang berhubungan dengan kemitraan CV. Amanah Saebur dianalisis menggunakan analisis Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pola kemitraan antara pihak mitra dengan perusahaan CV. Amanah Saebur termasuk ke dalam pola dagang umum, (2) Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemitraan CV. Amanah Saebur yaitu, kerjasama yang memiliki hubungan signifikan dan sangkat kuat, selain itu komunikasi, kepercayaan komitmen, dan konflik memiliki hubungan signifikan dan kuat, sedangkan hubungan nilai ketidakseimbangan kekuasaan dan saling ketergantungan, dan adaptasi memiliki hubungan signifikan dan sedang.Kata Kunci : Hubungan, Kemitraan, Ruminansia, Spearman Rank, Ternak
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Implementasi Penyelenggaraan Pelelangan Ikan di TPI Karangsong Indramayu: IMPACT OF THE COVID-19 PANDEMIC Mohamad Sam'un; Winda Rianti
Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension Vol. 1 No. 2 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/agrimanex.v1i2.5104

Abstract

ABSTRACT The Karangsong Fish Auction Place (FAP) in Indramayu has strategic value for the development of capture fisheries and the economy of the Indramayu community. The Covid-19 pandemic has a negative impact on the achievement of fish production being auctioned at FAP Karangsong, fishermen's income and FAP retribution. The research objective is to determine the impact of the Covid-19 pandemic on the auction of fish production at FAP and what strategies need to be done so that the negative impacts can be minimized. It is a qualitative research supported by quantitative data with a case study approach. Data obtained by in-depth interviews, participant observation, review of documentation and focus group discussions. The data used includes fish production, fish prices and FAP fees compared to the previous year's achievements. Policy implementation is studied with the Van Meter and Van Horn policy implementation model theory. Strategy formulation is carried out by means of a SWOT analysis The results showed that the Covid-19 pandemic had a negative impact on fish auctions at Karangsong FAP. The realization of fish production auctions at FAP in 2019 was 23,654,130 kg, while the realization in 2020 was 18,445,383 kg. The selling price of fish has fallen to 60% from the normal price. Fish marketing and payments have stalled. The realization of FAP charges decreased from 2019 amounting to Rp. 12,076,893,411,- to be in 2020 amounting to Rp. 8,220,770,533,-. The strategies that need to be carried out by the managers of Karangsong FAP in dealing with the Covid-19 pandemic include: 1) Implementing an adaptation strategy, 2) Improving the quality of organizational human resources, 3) Building a network system, 4) Increasing diversification of quality products with high competitiveness, 5) Bringing investors, strengthen business capital and open market breakthroughs, 6) Wise Management of Local Cultural Wisdom. Keywords: adaptation strategy, network system, production.
Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Hutan Mangrove di Dusun Tangkolak Timur Kabupaten Karawang Mohamad Sam'un; Mohamad Rom Ali Fikri; Zeni Ayu Lestari; Triadi Triadi; Tasyah Dwi Rahmawat
Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension Vol. 3 No. 1 (2022): September
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/agrimanex.v3i1.6986

Abstract

Mangrove forest management is not optimal and its economic use is still limited. Mangrove areas can have a positive impact on the economic development of coastal communities. This study aims to find a strategy for managing and developing mangrove forest areas in Tangkolak Timur Hamlet, Karawang. The research was conducted in Tangkolak Timur Hamlet, Sukakerta Village, Cilamaya Wetan District, Karawang Regency. It is a qualitative research supported by quantitative data with a case study approach. Data were obtained by in-depth interviews, participant observation, documentation review and Focus Group Discussion. This study aims (a). Identify the existing condition of the mangrove forest (b). Identification of the management and utilization of mangrove forests by the surrounding community (c). Conducting strategic analysis of mangrove forest area management and development. Strategy formulation is done by SWOT analysis. Based on the results of the study, it can be concluded that the main strategy is to make a comprehensive and integrated development plan/development and management of mangrove areas by involving various cross-sectors from government, private and community elements. Then followed by making work programs and proposals for the development of mangrove areas as well as conducting a development network system between the government, the private sector and the community.