Dharma Samudera Fishing Industries, Tbk experienced a decrease in volume of production and sales value. It happens because of a lack of raw material, the case of rejection by the importing country and the global economic crisis. The purpose of this study were to evaluate the internal and external conditions of PT. Dharma Samudera Fishing Industries, Tbk, to formulate alternative of business development strategy and to determine its priorities. The data was collected from April-June 2012 and involved seven respondents. Descriptive analysis, analysis of IFE and EFE, Internal-External analysis, SWOT analysis and the analysis QSPM were used to analyze the data. There were three strategies that can be applied by PT. Dharma Samudera Fishing Industries, Tbk. The priority of strategic alternative were consecutively implementing supply chain management; find a new country to develop a market; and increse an operation cooperation procedure to maintain a quality of raw material. Keywords : Business Development Strategy, IFE, EFE, IE, SWOT and QSPM ABSTRAK PT. Dharma Samudera Fishing Industries, Tbk mengalami penurunan volume produksi dan nilai penjualan. Hal tersebut terjadi karena kurangnya bahan baku, kasus penolakan oleh negara pengimpor dan krisis ekonomi global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi internal dan eksternal dari PT. Dharma Samudera Fishing Industries, Tbk, merumuskan alternatif strategi untuk kelangsungan bisnis dan menentukan prioritas strategi yang paling efektif untuk mengembangkan bisnis PT. Dharma Samudera Fishing Industries, Tbk. Pengambilan data dilakukan dari bulan April-Juni 2012 dan melibatkan tujuh responden. Analisis yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis deskriptif, analisis IFE dan EFE, analisis matriks IE, analisis matriks SWOT dan analisis QSPM. Dihasilkan tiga rumusan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Dharma Samudera Fishing Industries, Tbk. Jika dilihat sesuai dengan urutan prioritas yang pertama adalah menerapkan supply chain manajemen, kedua adalah pengembangan pasar ekspor ke negara penjualan baru dan yang ketiga adalah meningkatkan pola kerjasama operasi (KSO) yang sebelumnya sudah dilakukan guna menjaga kualitas bahan baku.