Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perspektif Amnesty Internasional Terhadap Pelanggaran Ham Etnis Uighur Di Tiongkok Tahun 2016-2021 Amelia Oktavia Martins; Christian H.J de Fretes; Roberto Octovianus Cornelis Seba
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.13582

Abstract

Isu hak asasi manusia (HAM) merupakan isu global yang menjadi perhatian dunia internasional. dan memiliki pengaruh signifikan terhadap interaksi negara-negara di dunia. Meskipun HAM merupakan bagian penting dari hak-hak yang harus dijamin oleh negara, masih banyak terjadi pelanggaran HAM di masyarakat yang dapat memicu reaksi dari negara lain. Salah satu contoh pelanggaran HAM yang menjadi fokus masyarakat internasional saat ini adalah pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok terhadap para penduduk Uighur di Xinjiang. Amnesty International merupakan salah satu organisasi transnasional yang bergerak aktif dalam menyikapi fenomena tersebut dengan memperjuangkan HAM melalui kampanye publik, lobi politik, dan kerjasama dengan organisasi-organisasi lokal dan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan Amnesty Internasional terhadap pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di Tiongkok dan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh organisasi tersebut untuk mempromosikan HAM di Tiongkok. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis dengan menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari laporan-laporan Amnesty International dan sumber-sumber terpercaya lainnya. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana Amnesty International melihat pelanggaran HAM dan upaya yang dilakukan untuk mengangkat isu ini ke tingkat internasional dan memberikan tekanan pada pemerintah Tiongkok untuk menghentikan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur
Analisis Peran KBRI Riyadh Sesuai Konvensi Wina 1961 Dalam Pemulangan WNI Di Arab Saudi Pasca Covid-19 Tahun 2020-2022 Wahyu Eka Pratiwi; Triesanto Romulo Simanjuntak; Roberto Octovianus Cornelis Seba
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v2i1.124

Abstract

Hubungan internasional sering diidentikkan dengan bagaimana negara-negara didunia berinteraksi sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku. Namun hubungan internasional juga dekat kaitannya dengan upaya pemerintah negara menjalankan kepentingannya kepada negara lain dengan jalur damai atau diplomasi. Salah satunya bisa dilihat dari upaya pemerintah Indonesia melalui KBRI Riyadh dalam menjamin keselamatan Warga Negara Indonesia melalui diplomasi pasca Covid-19. Ketika Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO mayoritas negara di seluruh dunia pun mengambil keputusan untuk menerapkan kebijakan lockdown. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk melihat bagaimana pemerintah Indonesia melalui KBRI Riyadh melalui diplomasi memperjuangkan keamanan serta memulangkan Warga Negara Indonesia yang terjebak di Arab Saudi akibat adanya kebijakan lockdown oleh pemerintah Arab Saudi. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teori human security yang menyatakan bahwa setiap Masyarakat secara individu berhak untuk mendapatkan perlidungan dan merasa aman dan juga teori international society dimana negara-negara didunia berinteraksi dengan mengikuti norma dan hukum tertentu yang berlaku demi mengelola perdamaian dunia sebagai anggota dari ‘masyarakat internasional.