Al-Quran merupakan mu’jizat dan sebagai sumber pengetahuan bagi umat manusia. Di antara kemukjizatannya adalah dari segi bahasa terutama susunan kalimat seperti kalimat sama’ yang selalu mendahului kalimat bashar begitupun juga perbedaanya dalam segi mufrad dan jama’nya. Maka dari situ, akan muncul pertanyaan bagi orang yang membacanya, kenapa kalimat sama’ selalu menadahului kalimat bashar dan juga kenapa kalimat sama’ selalu dalam bentuk mufrad sedangkan kalimat bashar selalu berbentuk jama’, apakah di situ ada sesuatu di baliknya atauakah itu hanya susunan biasa?. Maka dari permasalahan ini, penulis ingin mengetahui semuanya agar terungkap semua rahasia Al-Qur’an. Maka peneliti ingin mebahasnya secara mendalam. Dalam hal ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif pustaka dalam mencari data yang diperlukan dari segi simantik al-Qur’an. setelah melalui proses panjang penulis menemukan hasil tentang kalimat sama’ yang selalu mendahului kalimat nashar, dan juga perbedaan keduannya dalam segi mufraddan jama’nya. Dari situ diketahui, bahwa kalimat pendengaran adalah panca indra yang selalu aktif dan juga panca indra yang pertama kali berfungsi ketika dilahirkan. Sedangkan kalimat sama’ yang selalu berbentuk mufrad dan juga bashar yang selalu berbentuk jama’ dalam Al-Qur’an kecuali dalam satu ayat saja, ialah bahwa pendengaran (Sama’) tidak bisa mendengar banyak objek sedangkan penglihatan (bashar) bisa melihat beberapa objek dalam satu waktu. Dari situ jelas bahwa kalimat sama’yang selalu berada sebelum bashar dan juga perbedaan dalam bentuknya kalimatnya merupakan rahasia al-Qur’an yang diturunkan.