Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Pada Mahasiswa Kesehatan Di Kota Kediri Eko Yudha Prasetyo; Dyah Ayu K; Silvi Arum P.; Bebryan Oky M
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 4 No 02 (2023): HERCLIPS VOL 04 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v4i02.5275

Abstract

Latar belakang: Penggunaan antibiotik tanpa resep merupakan fenomena yang banyak terjadi di komunitas berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan di Surabaya dan diperkuat dengan bukti-bukti terpublikasi lain menegaskan besarnya angka penggunaan antibiotik tanpa resep pada usia produktif. Mahasiswa Kesehatan merupakan komponen masyarakat yang memiliki prospek bekerja dalam pelayanan Kesehatan di masa depan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku penggunaan antibiotik tanpa resep pada kalangan mahasiswa kesehatan. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis faktor (factor analysis) dilakukan dengan metode orthogonal rotation (varimax). Kesesuaian jumlah sampel untuk dianalisis dengan menggunakan analisis faktor ditunjukkan melalui nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of sample adequacy. Responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 400 orang. Hasil&Simpulan: Berdasarkan nilai varimax, teridentifikasi 7 faktor yang mempengaruhi yaitu, faktor persepsi (3,14), hemat waktu dan biaya (1,72), kemudahan Akses (1,53), pengalaman Personal (1,20), ketidak pedulian (1,18), kebiasaan & perilaku serupa (1,13), dan saran & informasi dari pihak lain (1,08).
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW : COST EFFECTIVENESS ANALYSIS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENGOBATAN PASIEN DEMAM TIFOID RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Dyah Ayu K; Eko Yudha P; Alfika P
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 1 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam tifoid merupakan salah satu masalah kesehatan di daerah tropis terutama di negara-negara berkembang dikarenakan termasuk penyakit menular endemik. Biaya pengobatan demam tifoid termasuk tinggi sehingga menjadi faktor meningkatnya angka kesakitan hingga kematian pada penderita demam tifoid. Penggunaan antibiotik belum tentu bisa menjamin efektifitas perawatan pasien karena biaya yang relatif tinggi. Tujuan penelitiannya ini adalah untuk mengetahui pengobatan antibiotik yang paling cost-effective pada pasien demam tifoid rawat inap di Rumah Sakit. Metode yang digunakan yaitu dengan systematic literature review yang dilakukan dengan mencari artikel yang terkait dengan cost- effectiveness analysis pada pasien demam tifoid rawat inap di rumah sakit yang telah dipublikasikan dalam bentuk jurnal penelitian. Data perbandingan efektivitas biaya pengobatan antibiotik dianalisis dengan rumus ACER. Kelompok terapi antibiotik seftriakson pada pasien demam tifoid yang Rawat Inap di Rumah Sakit merupakan kelompok terapi yang paling cost-effective berdasarkan lama rawat inap yang paling singkat yaitu 2,8 hari. Sedangkan kelompok terapi kloramfenikol merupakan terapi paling cost-effective berdasarkan nilai ACER yaitu sebesar Rp. 242.082