Kebutuhan bibit ubi kayu terus mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan luas lahan penanaman ubi kayu. Sejauh ini penyediaan bibit dilakukan melalui setek batang, namun ada beberapa kelemahan dari teknik ini yaitu jumlah bibit yang dapat disediakan terbatas, waktu lebih lama, serta secara kualitas kurang begitu bagus. Oleh karena itu, perlu dilakukan teknik perbanyakan bibit ubi kayu melalui kultur jaringan yaitu teknik menumbuhkan bagian-bagian tanaman pada media buatan dengan unsur hara yang lengkap ditumbuhkan di dalam botol serta dipelihara pada lingkungan terkendali. Melalui teknik ini penyediaan bibit dapat dilakukan secara cepat dan dalam jumlah yang banyak, namun teknik ini belum banyak dikenal oleh petani. Sehingga kegiatan pengenalan perbanyakan bibit ubi kayu kepada petani penting dilakukan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan teknik perbanyakan cepat bibit ubi kayu secara in vitro kepada petani mitra PT. GGP di Lampung tengah. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi serta display bibit yang dihasilkan melalui kultur jaringan. Hasil yang diperoleh melalui pretest dan postest yang dilakukan bahwa ada 3 jenis ubi kayu yang ditanam oleh petani mitra PT. GGP yaitu Garuda (64,29%) karena umur panen pendek, Kasetsart (28,57), dan Kingkong (7,14%) karena kadar pati tinggi. Persentase jumlah petani yang sudah mengenal kultur jaringan masih rendah hanya 35,71% dan meningkat sebesar 64,29% setelah diadakan kegiatan sosialisasi.