Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN SARANA KESEHATAN TAHUN (2022-2042) DI KECAMATAN PAMPANGAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Zaenudin Ali; Muh Alfiansyah; Fajar Adjamain; Iwan Alim Saputra
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 11, No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v11i1.13396

Abstract

Abstrak: Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi agar dapat hidup layak dan produktif. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan ketersediaan dan penempatan fasilitas kesehatan di Kecamatan Pampangan saat ini belum optimal. Pelayanan kesehatan seperti apotek, praktek dokter, dan puskesmas masih kurang baik dan cenderung terpusat di sekitar pusat pemerintahan. hal ini menyulitkan masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ketersediaan eksisting dan kebutuhan fasilitas kesehatan selama 20 Tahun mendatang di Kecamatan Pampangan. metode penelitian yang digunakan yaitu analisis proyeksi dengan menggunakan rumus geometrik dan analisis spasial dengan menggunakan software SIG (Sistem Infomasi Geogarfi). Hasil penelitian dapat mengetahui sebaran eksisting ketersedian dan kebutuhan  sarana kesehatan dikecamatan pampangan untuk 20 tahun mendatang, hasil eksisting terdapat 28 unit gedung fasilitas kesehatan diantaranya, Puskesmas /Puskesdes 17 unit, Praktik Dokter 1 Unit, Praktik Bidan 1 Unit, Posyandu 5 unit dan fasilitas kesehatan lain 4 Unit gedung. Hasil proyeksi menunjukan bahwa kecamatan pampangan untuk 20 tahun mendatang membutuhkan penambahan unit faslitas sarana kesehatan diantaranya Posyandu sebanyak  6 unit, kebutuhan lahan  360 m2, Klinik tidak ada penambahan (telah mencukupi), Praktek Dokter sebanyak  2 unit, kebutuhan lahan 600m, Praktek Bidan tidak ada penambahan (telah mencukupi) dan Puskesmas/Poskesdes tidak ada penambahan (telah mencukupi).Abstract: Health is a basic human need that must be met in order to live a decent and productive life. Based on the results of observations in the field, the availability and placement of health facilities in Pampangan District is currently not optimal. Health services such as pharmacies, doctors' practices and puskesmas are still not good enough and tend to be concentrated around the center of government. This makes it difficult for people living in rural areas. The research objective was to determine the existing availability and needs of health facilities for the next 20 years in Pampangan District. The research method used is projection analysis using geometric formulas and spatial analysis using GIS (Geographic Information System) software. The results of the study were able to find out the existing distribution of the availability and needs of health facilities in the Pampangan sub-district for the next 20 years. another 4 building units. The projection results show that the Pampangan sub-district for the next 20 years requires additional health facilities including 6 units of Posyandu, 360 m2 of land required, no additional clinics (sufficient), 2 units of Doctor's Practice, 600 m2 of land required, No midwife's practice there are additions (sufficient) and there are no additional Puskesmas/Poskesdes (sufficient).
Program Kampus Mengajar Dalam Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi Siswa Sekolah Dasar (Studi Kasus: SDN 17 Palu): Hasil PENGABMAS Zaenudin Ali
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 1 Nomor 2
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v1i2.15

Abstract

Pandemi Covid-19 membawa dampak buruk bagi negara-negara yang mengalaminya, mulai dari dampak perekonomian yang lesu, kemudian mulai merambah dunia pendidikan, termasuk Indonesia. Dari hasil tersebut, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh untuk mengurangi mobilitas pertemuan guna menekan penyebaran virus corona. Namun tanpa disadari pembelajaran jarak jauh memberikan dampak yang besar, kebosanan yang menghampiri peserta didik dan berbagai faktor penghambat lainnya dalam pembelajaran membuatnya terasa kurang efektif sehingga menyebabkan penurunan kemampuan belajar siswa baik dari literasi maupun numerasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mencari solusi terbaik dari permasalahan tersebut, kemudian mencanangkan program teaching campus yang merupakan bagian dari proses pembelajaran. mandiri, dimana peserta didik diajak dan diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam pemulihan sistem pendidikan di Indonesia khususnya di bidang 3T prioritas penting bagi pemerintah. Peneliti ditempatkan di SD Negeri 17 Palu, sekolah yang masih kekurangan ruang ini memiliki sistem pembelajaran offline dikarenakan fasilitas yang tidak merata pada setiap siswa untuk dapat melakukan pembelajaran sistem hybrid, sehingga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, siswa diminta untuk mengambil tugas setiap saat. sekali seminggu. Seluruh staf pendidik/ guru di SD Negeri 17 Palu benar-benar memiliki integritas dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan perannya sebagai pendidik, sehingga memotivasi peneliti sebagai Mahasiswa untuk berkolaborasi bersama dalam memulihkan kemampuan belajar siswa di sekolah.