Pembangunan lingkungan hidup nasional saat ini dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks dan multidimensional. Fenomena global seperti krisis iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, serta degradasi daya dukung dan daya tampung lingkungan menuntut adanya tata kelola lingkungan yang adaptif, inovatif, dan berbasis kompetensi sumber daya manusia (SDM). Di tengah dinamika tersebut, keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program lingkungan hidup sangat bergantung pada kapasitas, profesionalitas, dan produktivitas SDM yang mengelolanya. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup (PPSDM LH) telah berupaya memperkuat kualitas SDM melalui berbagai instrumen seperti perencanaan kompetensi, penyelenggaraan pelatihan, uji kompetensi, serta pengembangan sistem informasi berbasis digital. Namun demikian, hingga saat ini belum tersedia instrumen pengukuran yang komprehensif dan terstandar untuk menilai sejauh mana SDM di sektor lingkungan hidup telah mencapai tingkat produktivitas dan daya saing yang optimal. Ketiadaan alat ukur tersebut menyebabkan proses perencanaan, pelatihan, dan penilaian kinerja SDM belum sepenuhnya berbasis data (evidence-based policy). Padahal, dalam konteks reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan pemerintah, penguatan human capital merupakan kunci dalam menciptakan organisasi publik yang berdaya saing, responsif terhadap perubahan, dan mampu memberikan pelayanan lingkungan hidup yang berkualitas.. Indeks ini akan berfungsi sebagai alat ukur objektif untuk menilai kapasitas individu, kelembagaan, serta kinerja SDM lingkungan hidup. Melalui indeks ini, pemerintah dapat memperoleh data kuantitatif yang terstandar sebagai dasar dalam menyusun kebijakan pengembangan SDM, perencanaan pelatihan, serta evaluasi kinerja aparatur secara berkelanjutan. Makalah ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah indeks produktivitas yang valid dan reliabel sebagai landasan ilmiah dalam penyusunan strategi kebijakan untuk meningkatkan daya saing SDM sektor LH. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggabungkan studi literatur, analisis data sekunder, dan validasi pakar melalui metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil dari kajian kebijakan ini adalah sebuah instrumen "Indeks Produktivitas SDM Lingkungan Hidup (IP-SDMLH)" yang komprehensif yang mampu memberikan gambaran kuantitatif mengenai kondisi produktivitas SDM LH saat ini.