Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN BIOAKTIVATOR PADA PROSES DEKOMPOSISI SAMPAH ORGANIK SECARA ANAEROB Puspita Sari, Feby; Hendrawan, Diana; Indrawati, Dwi
TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk dengan segala aktivitasnya telah meningkatkan jumlah sampah dari hari ke hari. Sampah yang dihasilkan 80% berupa sampah organik. Salah satu sumber sampah organik yaitu berasal dari pasar. Sampah organik pasar merupakan sampah yang cepat membusuk dan dapat menimbulkan bau, oleh karena itu diperlukan teknologi terbarukan agar sampah organik dapat lebih bermanfaat. Seiring berjalannya waktu, timbul perhatian dalam pencarian dan penggunaan energi alternatif. Dengan melihat permasalahan sampah dan penyediaan energi maka dapat dipertimbangkan usaha pengolahan sampah menjadi biogas. Gas metana (CH4) yang terkandung dalam biogas dapat dijadikan sebagai bahan bakar. Dalam penelitian ini dilakukan penambahan bioaktivator untuk mempercepat proses dekomposisi sampah secara anaerob dengan tiga varisasi perlakuan. Variasi perlakuan berupa penambahan bioativator sebanyak 1 l (RA1), 1,5 l (RA2), dan 2 l (RA3). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik sampah organik pasar, menganalisis pengaruh penambahan bioaktivator terhadap parameter dekomposisi dan terbentuknya gas CH4, dan untuk menganalisis karakteristik kompos yang dihasilkan. Penentuan kadar air menggunakan metode gravimetri, penentuan kadar volatie solid (VS) dengan pembakaran pada suhu 550°C, untuk analisis C/N rasio dan densitas sampah menggunakan perhitungan secara matematis. Parameter berupa pH, suhu, dan kelembaban dilihat dari indikator parameter yang terdapat dalam rangkaian reaktor, dan untuk analisis biogas menggunakan metode Gas Chromatography. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa karakteristik sampah organik pasar untuk nilai kadar air sebesar 78,2%, kadar VS sebesar 33%, nilai C/N rasio sebesar 24, dan densitas sampah 230 kg/m3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi RA2 lebih cepat mendekomposisi sampah organik pasar dibandingkan dengan perlakuan lainnya dan reaktor kontrol, yaitu pada hari ke-14 telah memasuki fase metanogenesis. Pada hari ke-14, pH pada variasi RA2 sebesar 6,5, suhu sebesar 36°C, dan kelembaban sebesar 75%. Hal ini didukung juga dengan analisis gas, yaitu kandungan gas CH4 pada variasi RA2 lebih tinggi dibandingkan dengan variasi lainnya yakni mencapai 17,46%. Karakteristik kompos berupa nilai kadar air pada variasi perlakuan dengan penambahan bioaktivator dan perlakuan kontrol sebesar 19% – 33,6%, kadar VS sebesar 19,7% – 28,4%, dan pH dalam kisaran 7,0 – 7,25. Keywords: Anaerobic decomposition, traditional market waste, bioactivator, biogas. 
Geothermal potential analysis using 3d modeling of subsurface structures based on the Gravity Anomaly in the Mount Lawu area, Central Java Puspita Sari, Feby; Restiana, Andini; Firya Wardhianty, Nabila
Journal of Natural Sciences and Mathematics Research Vol. 9 No. 1 (2023): June
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Over time, energy needs will continue to increase. Dependence on the use of fossil energy results in the availability of such energy will run out at any time, so it is necessary to develop research on geothermal energy that is environmentally friendly and renewable. One of the Geothermal Work areas is on Mount Lawu, located at coordinates between 111°15' east longitude and 7°30' south latitude in several districts Central Java Province and East Java Province. The purpose of this study is to provide information related to geothermal potential using the gravity method by knowing the temperature of the area and the 3D modeling of subsurface structures. Based on the results of the Second Vertical Derivative (SVD) analysis, three normal faults were found in geothermal sources. The modeling results show that the residual anomaly map depicts a distribution of high anomalies ranging between 2 mGal up to 6.5 mGal scattered from North to South and East to West, suspected to be caused by lava rock intrusion. The results of the 3D inversion model show there are three layers, namely clay rock, which is suspected to be cap rock at a depth of 500 - 2500 m, pyroclastic lava rock, which is suspected to be as a reservoir at a depth of 3000 - 4500 m, and lava, which is suspected to be as a reservoir heat source at a depth of 5000 - 8000 m. Based on the map in Land Surface Temperature (LST) obtained the temperature value of Mount Lawu ranging from 3.14 °C - to 23.25 °C.